Panglima Angkatan Bersenjata Inggris Temui Menhan Prabowo Subianto, Ini yang Dibahas
- Kemhan RI
Jakarta – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto siang tadi kedatangan tamu istimewa. Dia adalah Panglima Angkatan Bersenjata Inggris atau Chief of The Defence Staff of The United Kingdom, Admiral Sir Tony Radakin.
Kedatangan Panglima Angkatan Bersenjata Inggris itu disambut hangat dengan upacara penghormatan yang dipimpin oleh Wamenhan RI M. Herindra di Lapangan Bela Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Upacara diawali dengan mendengarkan lagu kebangsaan tiap negara yang dibawakan oleh Prajurit TNI. Kemudian, Panglima Angkatan Bersenjata Inggris Admiral Sir Tony Radakin didampingi Wamenhan RI meninjau pasukan dan meletakkan karangan bunga di pelataran patung Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Menunggang Kuda di Lapangan Bela Negara, Kemhan RI.
Setelah itu, Admiral Sir Tony Radakin Bersama para diplomasi United Kingdom menemui Menhan RI Prabowo Subianto di Ruang Manggala Yudha Kemhan RI.
Dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Kemhan RI, Kamis, 30 Mei 2024, pertemuan kedua pemimpin militer dua negara ini salah satunya melanjutkan diskusi kunjungan terakhir Menhan Prabowo pada bulan Maret lalu di London dengan Menhan Inggris, terkait peningkatan kerja sama bilateral di bidang pertahanan antara Indonesia dan Inggris.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo Subianto menyampaikan penghargaannya kepada Tony Radakin atas kunjungannya ke kantor Kementerian Pertahanan RI.
Kepada Panglima Angkatan Bersenjata Inggris, Menhan Prabowo juga menegaskan akan membuka peluang untuk mengembangkan industri pertahanan yang maju, modern dan mandiri melalui kerja sama dengan semua negara, salah satunya dengan Inggris.
“Saya menganggap Inggris sebagai kerabat dekat dan mitra penting bagi Indonesia khususnya di bidang pertahanan,” kata Menhan RI Prabowo Subianto.
Sementara itu, Panglima Angkatan Bersenjata Inggris Admiral Tony Radakin menyampaikan sejumlah hal tentang kerja sama pertahanan antara kedua negara, termasuk bidang kerja sama yang menjadi prioritas dan menguntungkan Indonesia, serta potensi kerja sama yang mungkin dilaksanakan di masa mendatang.