Pasukan Maung Siliwangi TNI Beraksi di Gurudug, Raja Aibon Kogila Diteriaki Emak-emak...

VIVA Militer: Raja Aibon dan emak-emak Desa Gurudug
Sumber :
  • VIVA Militer

VIVA – Siang itu, ada pemandangan langka terjadi di Desa Gurudug, Kecamatan Pondok Salam, Purwakarta, Jawa Barat.

Di bawah terik matahari yang sangat menyengat, selepas Salat Jumat, ratusan warga mulai dari bapak-bapak, emak-emak hingga anak-anak berbondong-bondong mendatangi lapangan sepakbola Desa Gurudug.

Ada yang datang berboncengan naik motor dan sebagian besar malah jalan kaki sambil gendong anak menembus jalanan berbatu yang menanjak menuju lapangan.

VIVA Militer: Prajurit TNI dan emak-emak Desa Gurudug

Photo :
  • Tim TMMD 120

Ini bukan hal biasa, sebab selama ini lapangan yang berada di tepi leuweung (hutan) itu jarang didatangi warga, apalagi dalam jumlah banyak, paling-paling yang kesana cuma remaja dan pemuda yang mau latihan bola saja.

Di tengah lapangan sebelah barat terlihat terpasang tenda terpal hijau khas TNI Angkatan Darat.

Dan di pinggir lapangan dekat pepohonan ada emak-emak, bapak-bapak dan prajurit TNI berjibaku dengan asap mengendalikan api yang membara memanaskan kastrol-kastrol nasi yang menggantung di palang kayu tepat di atas perapian.

VIVA Militer: Prajurit TNI dan warga Desa Gurudug

Photo :
  • VIVA Militer

Sesekali terdengar tawa canda kadang juga teriakan emak-emak yang lupa masukin bumbu ke menu masakan yang sedang mereka ramu.

Sementara di tenda TNI, Lettu CKM dr. Sry bersama tim kesehatan Rumkitban dan tenaga medis Puskesmas sibuk melayani puluhan masyarakat yang datang mengantre untuk memeriksakan kesehatan.

Tenda ini diserbu warga karena memang selama ini masyarakat Desa Gurudug nyaris tak tersentuh fasilitas kesehatan medis yang memadai. Sebab Puskesmas enggak ada, rumah sakit pun jauh di kota.

Puluhan Tewas, Rusia Bom Kota Timur Ukraina dengan Rudal Balistik Antarbenua

VIVA Militer: Lettu CKM dr Sry periksa kesehatan warga

Photo :
  • VIVA Militer

"Anak saya sakit panas, Alhamdulillah bapak tentara datang dan ada pengobatan gratis. Mau ke Puskesmas jauh, jadi biasanya kalau anak sakit cuma dikasih obat kampung kalau enggak obat warung. Terima kasih TNI," ujar seorang ibu warga Gurudug kepada VIVA Militer.

Serangan Udara Ukraina Bombardir Kursk, Jenderal Korut Terkapar

Kembali ke bawah pohon. Jadi emak-emak sama prajurit TNI yang berjibaku sama api, asap dan kastrol itu adalah peserta lomba ngaliwet yang diselenggarakan Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0916/Purwakarta, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila.

VIVA Militer: Prajurit TNI dan warga Desa Gurudug

Photo :
  • VIVA Militer
Sejarah Monumen Pesawat Pembom ILLYUSIN Buatan Uni Soviet yang Pernah Perkuat TNI AL

Mereka itu satu tim mewakili dusun-dusun yang ada di Desa Gurudug, memang syarat lombanya adalah setiap tim harus terdiri dari warga dan prajurit TNI yang sedang terlibat dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120.

Jadi warga memilih sendiri prajurit mana yang bisa gabung di timnya dan tentunya yang dipilih adalah prajurit yang selama ini dekat atau akrab sama mereka. Yang sering ngopi bareng, makan bareng dan banyak membantu.

Sebenarnya, lomba ini hanya salah satu wujud betapa sudah sangat dekatnya masyarakat Desa Gurudug dengan pasukan Maung Siliwangi. Walaupun TMMD ke-120 baru dilaksanakan lebih dari sepekan.

VIVA Militer: Prajurit TNI dan warga Desa Gurudug

Photo :
  • VIVA Militer

"Inilah wujud kebersamaan kami dengan masyarakat di mana TNI yang diharapkan hasil tujuan dari pelaksanaan TMMD bukan hanya sekadar soal fisik tetapi bagaimana menunjukkan kemanunggalan TNI dengan rakyat, baru satu minggu lebih kita berjalan, beginilah respons masyarakat terhadap apa yang kami lakukan. Jadi salah satu acara yang kami laksanakan hari ini, saya hanya mencoba memberikan stimulus, kita berlomba ngeliwet," ucap Letkol In Ardi alias Raja Aibon Kogila.

Singkat cerita, semua nasi liwet mateng berikut lauk dan lalap serta sambelnya. Peserta pun memajang hasil ngeliwetnya di tempat khusus yang disiapkan. Enggak lama kemudian juri yang terdiri dari Perwira Kodim 1619/Purwakarta, Kapten Rasam bersama dengan Kepala Desa, Babinsa, Babinkamtibmas, Ketua Pemuda dan beberapa orang yang ditunjuk mulai memberikan penilaian.

Selama juri menilai,  warga peserta dari 4 dusun bersama prajurit TNI secara bergantian membahanakan yel-yel kreasi mereka. Semua yang ada di lapangan ikut berteriak-teriak membuat suasana semakin pecaahh larut dalam keceriaan dan kegembiraan.  

VIVA Militer: Suasana warga dan prajurit TNI di lapangan Desa Gurudug

Photo :
  • VIVA Militer

Setelah penilaian, semua masakan kemudian digelar karena akan dilanjutkan dengan makan bersama. Dandim Purwakarta bersama Prajuritnya duduk sama rendah bersama masyarakat di hadapan hidangan. Tidak ada jarak di antara mereka. Semua membaur menjadi satu, dari orang tua hingga anak-anak. 

"Pemenangnya adalah Dusun 3. Tapi, semuanya tetap mendapatkan hadiah. Nah nanti tinggal yang juaranya nanti ada tambahannya begitu. Tadi kan semuanya capek, makanya semuanya nanti tetap dapat hadiah. Itu saja tadi pengumumannya, habis ini bismillah kita lanjut makan," ucap Raja Aibon dilanjutkan dengan memimpin doa makan.

Raja Aibon makan dengan lahapnya berbaur duduk bersila di rerumputan lapangan bersama masyarakat dan prajurit TNI.

VIVA Militer: Raja Aibon dan emak-emak Desa Gurudug

Photo :
  • Tim TMMD 120

Usai makan bersama hadiah pun dibagikan. Diakhiri sesi foto bersama. Tapi rupanya banyak warga terutama wanita jadi fans dadakan Raja Aibon, abituren Akademi Militer 2004 itu pun jadi sasaran foto-foto fans baru itu.

Kisah di balik lomba ngaliwet...

VIVA Militer: Prajurit TNI dan emak-emak Desa Gurudug

Photo :
  • Tim TMMD 120

Lomba ngaliwet ini idenya Raja Aibon sendiri lho. Kenapa kok pilih lomba ngeliwet?...

Ceritanya satu hari, Raja Aibon lagi diskusi sambil ngopi sama prajuritnya dan masyarakat di depan musala yang jadi sasaran rehab sosial TMMD 120 Desa Gurudug.

Nah kebetulan di salah satu rumah ada emak-emak lagi botram, disapa lah sama Raja Aibon dan mereka langsung akrab. Malahan si emak-emak janji akan ngeliwet bareng Raja Aibon.

VIVA Militer: Prajurit TNI dan emak-emak Desa Gurudug

Photo :
  • Tim TMMD 120

Keesokan harinya ternyata emak-emak enggak bohong, saat jam makan siang, mereka langsung ngajak Raja Aibon dan pasukannya untuk menyantap nasi liwet buatan mereka.

"Mari Pak Dandim cicipi nasi liwetnya, lauknya cuma ikan asin, teri, tempe. Ini ada sambel sama lalap dipetik dari kebun, maklum di kampung, adanya cuma ini," kata Teh Ai salah satu ibu Desa Gurudug kepada Raja Aibon Kogila.

Ternyata memang emak-emak sudah mempersiapkan nasi liwet sebagai ungkapan terima kasih atas ketulusan dan keikhlasan prajurit berjuang siang malam membangun desa mereka. Jadi mereka ini secara sukarela menyisihkan uang belanja untuk patungan membuat nasi liwet.

Menariknya lagi, Raja Aibon tanpa ragu dan malu langsung menyantap nasi liwet yang dihidangkan.

VIVA Militer: Raja Aibon di Desa Gurudug

Photo :
  • Tim TMMD 120

"Sambelnya mantap ibu-ibu, pedaass, saya sampai nambah makannya," kata Raja Aibon menyapa ibu-ibu sambil nyendok nasi tambahan dari kastrol.

Memang, sejak TMMD dimulai, Raja Aibon telah mengingatkan pasukannya untuk tidak cuma fokus pada pengerjaan fisik bangunan saja. Tapi yang terpenting dan utama adalah membangun Kemanunggalan TNI dan Rakyat (KTR).

Untuk diketahui dalam TMMD ini sasaran fisiknya yaitu pembangunan jalan, bak penampungan air, rehab musala dan rehab rumah tak layak huni.

Dan Alhamdulillah pada pelaksanaannya, prajurit mampu mengimplementasikan arahan Raja Aibon itu. 

VIVA Militer: TMMD ke-120 Kodim Purwakarta dibuka

Photo :

Terbukti prajurit- prajurit TNI dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0619/Purwakarta, mampu membuktikan bahwa kemanunggalan TNI dengan rakyat bukan sekadar slogan apalagi isapan jempol belaka.

Walau TMMD baru berjalan dalam hitungan jari, tapi kehadiran prajurit-prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD Kodim Purwakarta sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

VIVA Militer: Prajurit Kodim 619 Maung di TMMD 120

Photo :
  • Kodim 619 maung

Sebab, sejak awal TMMD digelar, prajurit enggak cuma fokus kerja banting tulang peras keringat menyelesaikan pembangunan jalan yang menjadi sasaran fisik utama dalam TMMD.

Tapi, sebagian besar waktu dihabiskan untuk menjalin komunikasi dan interaksi sosial dengan masyarakat.

Setiap pagi sebelum mulai bergelut dengan pasir dan semen, para kesatria Maung Siliwangi menyempatkan diri untuk berolahraga bersama dengan masyarakat.

Di waktu istirahat siang, para prajurit berbaur dengan masyarakat untuk sekadar ngobrol sembari ngopi atau juga sambil menikmati hidangan makan. 

Malam hari mereka ngariung bersama, ada yang ronda di kantor desa, ada yang sengaja bertamu ke rumah-rumah warga, ada juga yang ngaji bersama dan lainnya.

VIVA Militer: Prajurit Kodim 619 Maung di TMMD 120

Photo :
  • Kodim 619 maung

Hadirnya TNI di tengah-tengah masyarakat, khususnya seperti yang pertontonkan oleh pasukan Maung Kodam Siliwangi di Desa Gurudug, membuktikan bahwa TNI dan Rakyat adalah komponen yang tak bisa dipisahkan. 

Kehadiran yang sangat dan akan dirindukan, karena apa yang mereka lakukan, sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Di sisi lain, hal tersebut membuktikan bahwa Prajurit TNI selalu bertindak dengan berlandaskan Pancasila, mengamalkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI. Jaya selalu Pasukan Siliwangi, Jayalah TNI. 

Di manapun berada, para Prajurit TNI akan selalu berbuat dan memberikan manfaat bagi rakyat, sehingga rakyat semakin bangga dan cinta kepada TNI dan tanah air Indonesia.

SILIWANGI!!!

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya