Monica Menangis, Putranya Si Saor Pemuda Miskin Buruh Sawit Dilantik Jadi Sersan TNI
- Penerangan Kodam Sriwijaya
VIVA – Sejak pagi Monica Panjaitan dan suaminya sudah berada di Lahat, Sumatera Selatan. Wajah pasutri ini terlihat berseri-seri seolah akan menyambut kabar bahagia.
Memang benar adanya, hari itu Monica datang jauh-jauh ke Lahat bukan untuk jalan-jalan. Tapi menantikan putra tercintanya, Parsaoran Marpaung dilantik menjadi seorang prajurit TNI di Sekolah Calon Bintara (Secaba) Resimen Induk Komando Daerah Militer (Rindam) II/Sriwijaya. Sebuah peristiwa bahagia yang selama ini cuma bagai angan di kehidupan mereka.
Akhirnya waktu yang dinanti pun tiba, Monica dan suaminya memasuki Secaba Rindam Sriwijaya. Cuma setiba di lapangan lokasi pelantikan, Monica bingung mencari-cari putranya itu.
Sebab, semua yang dilantik jadi prajurit TNI Angkatan Darat mengenakan perangkat tubuh sama. Pakai celana loreng, bertelanjang dada dan wajah yang telah samar sulit dikenali karena telah dilumuri cat kamuflase wajah.
Enggak lama kemudian, Monica bisa mengenali anaknya, setelah resmi dilantik menjadi prajurit TNI oleh Panglima Kodam Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI Yanuar Adil dengan pangkat Sersan Dua (Serda), Saor pun meluapkan kebahagiannya bersama sang ibu dan ayahnya.
Sebagai seorang ibu, Monica pun tak mampu menahan rasa harunya, tangisan pun pecah. Dipelukinya Si Saor dengan penuh kasih sayang. Diciumnya kening anaknya itu.
Serda Saor bukan datang dari keluarga mampu secara ekonomi, apalagi kaya raya. Sebelum mendaftarkan diri sebagai prajurit TNI dia hanya seorang pemuda miskin yang bekerja serabutan sebagai buruh pemetik kelapa sawit. Ayahnya juga sama, kerja di kebun sawit.
Selama ini Saor hidup merantau, ia menumpang bersama kakaknya di Bedilan, Kecamatan Belitang Kabupaten Oki Timur. Uang hasilnya bekerja enggak cuma digunakan untuk biaya hidup tapi juga diserahkan ke mamaknya.
Penerangan Kodam Sriwijaya"Sebagai anak yang lahir dari keluarga besar, yaitu ke 4 dari 5 bersaudara. Marpaung merantau bersama kakak di Belitang dan jadi buruh pemetik sawit," kata Kepala Penerangan Kodam Sriwijaya, Kolonel Arh Saptarendra dalam siaran resmi dilansir VIVA Militer, Rabu 31 Januari 2024.
Dengan mata yang masih berkaca-kaca, Monica menceritakan bahwa Si Saor ini sejak kecil memang sudah punya cita-cita mau jadi tentara. Sayangnya, karena mamaknya tak punya uang, jadi cita-cita itu hanya bagai mimpi yang tak nyawa wujudnya.
Rupanya Saor bukan tipe pemuda yang mudah putus asa pada keadaan. Dia pun meminta doa restu mamaknya untuk merantau, cari kerja untuk bisa mengumpulkan uang demi membiayai dirinya mendaftar sebagai tentara.
"Saya bilang ke dia (Parsaoran Manurung), kamu mau jadi Tentara, Mamak tidak punya uang...terus dia bilang 'saya coba dulu Mak'," kata Monica.
Dan memang, takdir sudah tersurat, Saor si buruh sawit pada akhirnya akan jadi tentara. "Sekarang dia bisa jadi tentara, saya hanya bisa bersyukur... Terima kasih Tuhan," kata Monica.
Baca: Sikat OPM, Komandan Raider 300 TNI Maung Siliwangi Dianugerahi Gelar Kogoya Suku Besar Dani