Tak Disangka, Ini Kata Jenderal Saleh saat Datangi Prajurit Kostrad TNI yang Putus Jari Ditembak OPM
- Penerangan Kostrad
VIVA – Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Letnan Jenderal TNI M Saleh Mustafa baru saja melakukan kunjungan ke Salatiga, Jawa Tengah.
Mantan Panglima Kodam Cenderawasih ini ke Kota Gastronomi bukan buat plesiran tapi mengunjungi prajurit-prajurit TNI Batalyon Infanteri 411/Pandawa, Kostrad, TNI Angkatan Darat yang sedang dirawat karena mengalami cidera dalam operasi Satuan Tugas Mobile di Kabupaten Nduga, Papua.
Di markas batalyon berlambang Naga Baruklinting, Letjen TNI M Saleh Mustafa disambut Kepala Komando Rumah (Kakorum) setelah mengecek kondisi pangkalan, beliau langsung menemui dua prajurit yang beberapa waktu lalu telah kembali ke markas dari belantara Papua.
Kondisi kedua kesatria Pasukan Pandawa Kostrad TNI itu terlihat baik-baik saja. Hanya saja mereka mengalami luka di bagian kaki usai bentrok tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM. Lukanya cukup serius, prajurit itu harus kehilangan jari kakinya yang putus ditembak OPM.
Lalu gimana respons jenderal berdarah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) abituren Akademi Militer 1991 itu?. Apakah beliau marah karena prajuritnya tertembak?.
Tak disangka-sangka Letjen TNI M Saleh Mustafa ternyata mengapresiasi prajurit itu, beliau malah sangat bangga kepada prajurit itu. Bagi beliau, cidera yang dialami mereka saat bertugas di medan operasi Papua adalah bukti keberanian seorang prajurit TNI.
"Ketabahan dan keberanian prajurit kita ini patut diacungi jempol. Meskipun mengalami cidera, semangatnya tidak luntur, dan dia tetap setia pada tugasnya untuk menjaga keamanan tanah air," ujar Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa dilansir VIVA Militer dari siaran resmi Penerangan Kostrad, Selasa 30 Januari 2024.
Bagi Letjen TNI M Saleh Mustafa, prajurit yang cidera itu merupakan sosok pahlawan sejati yang dengan gagah berani rela mempertaruhkan jiwa raga demi menjaga keamanan negara. Apalagi medan operasi yang mereka masuki bukan wilayah aman, tapi daerah yang setiap saat bisa jadi arena berdarah.
"Prajurit kita ini telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa. Meskipun terkena luka tembak, semangatnya tidak pernah surut dan dia tetap berdiri kokoh untuk menjaga keamanan di Papua. Kalian adalah pahlawan sejati yang melampaui batas-batas fisik untuk melindungi tanah air. Luka ini bukanlah kelemahan, tetapi tanda keberanian yang luar biasa. Terima kasih telah berjuan dan tetap semangat dalam menjalankan tugas ke depan," kata Pangkostrad.
Kedua prajurit itu menjalani tugas operasi ke Nduga, Papua dengan dipimpin Letnan Kolonel Inf Subandi alias Bang Alex. Sebelum ke Salatiga, Letjen TNI M Saleh Mustafa sudah terbang jauh-jauh dari Jakarta ke Nduga demi menemui pasukan tempur andalan dari Brigif Mekanis Raider 6/Tri Sakti Balajaya, Divisi Infanteri 2 Kostrad.
Baca: Jenderal Kakap Gultor Kopassus TNI Kaget Ada Lukisan Wajahnya Muncul di Lembah Tidar