Penuhi Kebutuhan Rakyat, KSAD Jenderal Maruli Resmikan Sumur Bor di Wilayah Perbatasan RI-Malaysia
- Dispenad
Jakarta – Warga perbatasan RI-Malaysia yang tinggal di daerah Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat menyambut kedatangan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang.
Kedatangan orang nomor satu di Matra Angkatan Darat bersama sang istri tercinta, yang juga menjabat Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Ny. Paulina Simanjuntak datang untuk meresmikan sumur bor hasil program TNI AD Manunggal Air di wilayah mereka.
Selain meresmikan sumur bor bagi warga perbatasan, kunjungan kerja Jenderal Maruli ke wilayah perbatasan juga bertujuan untuk memantau langsung kondisi di perbatasan RI-Malaysia tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kasad Maruli sempat berdialog dengan Forkopimda, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta prajurit Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) yang berjaga disana.
“Saya senang melihat perkembangan masyarakat di sini. Kalau kompak semua, banyak yang bisa kita kerjakan. Sistem pengairan sudah ada di PLBN, tapi di pinggir-pinggir agak sulit mengelolanya. Nanti TNI-Polri yang akan masuk membantu masyarakat," kata KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dilansir VIVA Militer dari keterangan resminya, Kamis, 25 Januari 2024.
Kasad juga mengapresiasi dukungan Forkopimda dan masyarakat perbatasan kepada TNI AD dalam menjaga kedaulatan negara dan stabilitas wilayah perbatasan.
Menyinggung tentang kebutuhan warga akan air bersih, Jenderal Maruli mengungkap bahwa hal tersebut menjadi fokusnya di empat tahun belakangan, terutama untuk warga yang tinggal di daerah-daerah yang sulit mendapatkan air bersih.
Mantan Pangkostrad itu menegaskan, kondisi kekeringan atau sulitnya akses ke air bersih sejatinya merupakan awal mula dari permasalahan stunting dan kemiskinan yang melanda masyarakat. Untuk wilayah perbatasan negara, ketersediaan air bersih justru makin krusial maknanya, karena berkaitan dengan upaya menumbuhkan nasionalisme warga terhadap tanah air.
Untuk itu, Kasad berkomitmen bahwa progam air bersih ini akan secara berkelanjutan dilakukan TNI AD, agar masyarakat dapat terbantu di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan, serta kondisi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
“Mudah-mudah ini akan berkembang dan berkelanjutan. Saat ini di Kalbar ada 95 titik (sasaran Manunggal Air), dan sudah mendapat respon dari berbagai pihak yang ingin membantu. Program air bersih TNI AD saat ini telah mencapai sekitar 1.500 titik di seluruh Indonesia, dan kami juga banyak melihat kesulitan pendidikan, juga operasional prajurit. Saya akan coba mencari solusi untuk membantu kesulitan masyarakat,” ujarnya.
Terkait pengamanan wilayah perbatasan, Kasad berniat untuk meningkatkan Sinergi TNI-Polri, khususnya dalam penanganan penyelundupan narkoba di Kalbar. Selain mengintensifkan pengawasan perbatasan dengan menggunakan teknologi yang dimiliki TNI AD.
Selain berdialog langsung dengan Forkopimda, tokoh masyarakat dan para prajurit Satgas Pamtas, Kasad juga menggelar bakti sosial dengan memberikan tali asih kepada penyandang stunting, sembako untuk masyarakat kurang mampu, serta bibit pertanian, dan kambing untuk diternak warga.
Tidak hanya itu, Jenderal Maruli juga menyempatkan diri meninjau keseharian warga di perbatasan, meninjau kegiatan mengajar, memberikan tas dan alat tulis kepada siswa di wilayah perbatasan, serta melakukan penanaman pohon.