Senyum Manis Pasukan Elite 330 Kostrad TNI Usai Habisi Nyawa 4 Pentolan OPM Pembunuh Brimob
- Penerangan Yonif 330 Tri Dharma
VIVA – Empat pentolan Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM Papua telah tewas bersimbah darah di tangan prajurit-prajurit TNI. Nyawa mereka melayang saat melakukan penyerangan ke beberapa desa dan pos TNI di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Empat pentolan OPM yang tewas di tangan prajurit TNI adalah Komandan Wilayah Yokatapa, Zakius Sondegau; Wakil Panglima Kodap VIII/Kemabu, Oni Kobogau; Jaringan Belau; dan Melkias Matani.
Pentolan-pentolan OPM itu dihabisi prajurit TNI dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri 330/Tri Dharma, salah satu dari tiga pasukan elite lintas udara miliki Divisi Infanteri 1, Kostrad, TNI Angkatan Darat.
Mereka tewas oleh militer Indonesia di beberapa lokasi berbeda selama berlangsung aksi teror yang dilancarkan OPM sejak Jumat pekan kemarin.
Selama beberapa hari, situasi Intan Jaya benar-benar mencekam. Warga berlarian menyelamatkan diri, sementara suara rentetan senjata api meletus-letus setiap hari. Kobaran api besar menyala hebat di rumah-rumah warga yang sengaja dibakar OPM.
Ketegangan enggak cuma terjadi di lingkungan masyarakat, di pos-pos TNI demikian adanya. Semua prajurit TNI siaga penuh dengan senjata laras panjang siap menyalak setiap saat. Maklum saja, penyerangan OPM kali ini benar-benar brutal. Pos TNI di Sugapa saja berani-beraninya mereka tembaki dari jarak 200 meter.
Namun, perlahan ketegangan itu sirna seiring nyali OPM yang menciut setelah empat pentolan mereka harus kembali ke hutan dalam kondisi jadi mayat, tewas tak bernyawa lagi.
Dari sejumlah dokumen foto yang diterima VIVA Militer dari Satgas Yonif Tri Dharma, terlihat jelas senyum manis sudah tersungging di bibir para kesatria Tri Dharma pasca tewasnya empat pentolan OPM.
Meski tetap dalam situasi siaga tinggi. Hanya saja para prajurit mulai rileks. Saling bercerita tentang pengalaman adu tembak dengan para kriminal hutan yang turun gunung. Lelah letih tak lagi dirasa, semua seakan hilang seiring dengan rasa suka cita usai kaburnya OPM ke hutan.
Sementara itu, menurut Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) 3, Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa, sampai saat ini masyarakat masih berada di pos-pos TNI untuk berlindung dari kekejaman OPM.
Mereka merupakan masyarakat yang berasal dari enam kampung, yakni Kampung Holomama, Soambili, Mamba Atas, Amaisiga, Jalai, dan Yokatapa.
"Kondisi ini sangat memprihatinkan sampai saat ini jumlah masyarakat yang mengungsi mendekati 500 orang dan jumlah ini akan terus bertambah seiring tindakan teror KST yang semakin brutal, namun TNI akan senantiasa melindungi dan memberikan rasa aman kepada masyarakat, kita berharap KST hentikan teror kepada masyarakat, jangan korbankan rakyat yang tidak bersalah," ujar Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa.
Baca: Ditangkap PM, Ternyata Pemotor Nekat Lewat Pos TNI Tanpa Helm Adalah Bandar Pil Setan Minion