Bahaya.. Ternyata Senjata OPM yang Direbut Pasukan Pandawa Kostrad TNI Dipakai Delta Force Amerika
- Kogabwilhan III
VIVA – Pasukan Satuan Tugas Batalyon Infanteri Mekanis Raider 411/Pandawa, Kostrad, TNI Angkatan Darat baru saja menggagalkan upaya pemasokan senjata dan logistik untuk Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM Papua.
Berdasarkan siaran resmi Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III yang diterima VIVA Militer, Senin 20 November 2023, Pasukan Pandawa Kostrad menggagalkan upaya pemasokan senjata yang akan dikirimkan untuk KST OPM yang bercokol di wilayah Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Senjata dan logistik itu ditemukan prajurit TNI Satgas Yonif 411/Pandawa di sebuah bangunan di Kamp Bandar Udara Batas Batu, Nduga.
Yang sangat mengejutkan, senjata yang ditemukan Pasukan Pandawa bukan senjata kacangan. Tapi senjata otomatis jenis senapan serbu buatan Amerika Serikat.
Malahan militer Amerika menggunakan senjata ini untuk pasukan khusus mereka seperti Delta Force, Navy SEALS, dan Force Reconnaissance.
Senjata milik OPM yang disikat Pasukan Pandawa itu yakni Karabin M4 buatan Colt’s Manufacturing Company. Senjata yang diproduksi sejak 1994 ini enggak cuma dipakai pasukan-pasukan khusus Amerika tapi juga pasukan khusus SAS Inggris, dan SASR Australia. Di Indonesia senjata jenis ini dipakai oleh Densus 88 Polri.
"Ini adalah senjata yang sangat berbahaya karena termasuk senjata serbu generasi baru, yang akan digunakan oleh KST untuk membuat kekacauan di Kenyam, Nduga. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini. KST banyak membunuh masyarakat baik masyarakat asli maupun masyarakat pendatang yang tidak berdosa," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa.
Selain Karabin M4, Pasukan Pandawa di bawah pimpinan Letnan Kolonel Inf Subandi alias Bang Alex juga menemukan sepucuk senjata semi otomatis Karabin AR 15.
Informasi yang didapatkan, senjata berbahaya itu rencananya akan digunakan OPM untuk melakukan aksi berdarah dengan melakukan penyerangan ke aparat keamanan dan menyerang masyarakat.
"Diduga dua pucuk senjata tersebut adalah senjata yang akan digunakan oleh KST Papua dalam melaksanakan aksi teror terhadap masyarakat maupun penyerangan terhadap aparat keamanan pada 1 Desember nanti," kata Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa.
Senjata dan logistik milik OPM itu ditemukan Pasukan Pandawa Kostrad TNI saat melakukan penyisiran. Ketika itu Pasukan Pandawa melihat orang tak dikenal lari dari bangunan ke dalam hutan.
Nah setelah bangunan diperiksa, ditemukan senjata, magasen 5.56 mm, sepucuk senapan angin, parang, dua bendera bintang kejora, busur beserta anak panah, kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, mie instan, minyak tanah, rokok, panci dan penyedap rasa.
Hasil analisa TNI, senjata itu masuk ke Papua melalui jalur perairan dan masuk ke Kenyam melalui jalur darat. "Apabila senjata-senjata ini tidak kita rebut, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan korban-korban berikutnya baik masyarakat atau aparat keamanan," ujar Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa.