Jokowi Lepas Pesawat Hercules TNI AU Pembawa Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
- Istimewa/Viva Militer
Jakarta – Presiden RI Joko Widodo hari ini melepas bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia ke Palestina.
Bantuan kemanusiaan pemerintah Indonesia untuk korban perang di Palestina itu diterbangkan dengan tiga pesawat Hercules milik TNI AU.
Dua Pesawat Hercules C-130 diterbangkan dari Lanud Halim Perdanakusuma dan satu pesawat komersil carteran lainnya yang diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta.
Jokowi menambahkan, total bantuan kemanusiaan tahap pertama dari Pemerintah Indonesia hari ini diberangkatkan 51.5 ton bantuan berupa bahan makanan, alat medis, selimut, tenda dan barang-barang logistik lainnya yang telah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Gaza.
"Ya ini bantuan segera diberangkatkan jadi dari sini ada dua pesawat, memuat 21 ton kemudian sisanya ada di Soekarno Hatta lewat pesawat kargo yang memuat lebih banyak yaitu kurang lebih 30-an ton," kata Presiden RI Joko Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 4 November 2023.
"Dari sini nanti akan dibawa ke lewat jeddah, jeddah berhenti menunggu antrean untuk masuk ke El-Arish, Mesir, dari El-Arish nanti baru dibawa ke Gaza," tambah Jokowi.
Pantauan VIVA Militer di lapangan, sejumlah menteri dan pejabat militer terlihat ikut mendampingi Presiden RI Joko Widodo melepas bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza. Diantaranya adalah Menlu RI Retno Marsudi, Menhan RI Prabowo Subianto, Menkes RI Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, serta Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun.
Dewan Islam Prancis Sebut Putusan ICC Tangkap Netanyahu sebagai 'Secercah Harapan'
Dewan Agama Islam Prancis menilai surat perintah penangkapan, yang dikeluarkan ICC atas Israel Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant, sebagai "secercah harapan".
