Luar Biasa, Perwira TNI Kapten Ibrahim Tembus Lokasi Bentrok Senjata Gagalkan Pertumpahan Darah
- Kodam Udayana
VIVA – Situasi di Desa Tangga Baru, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat benar-benar mencekam. Ratusan warga dengan berbagai jenis senjata tajam terlibat saling serang.
Bentrok bersenjata itu melibat warga dari Dusun Tanjung Baru dan Dusun Tangga Baru. Warg Dusun Tangga Baru memblokir jalan menuju Dusun Tanjung Baru. Sedikitnya ada 10 titik pemblokiran.
Tak terima pemblokiran itu, warga Tanjung Baru angkat senjata. Bentrokan enggak cuma terjadi di jalanan, tapi meluas hingga ke persawahan di sekitar wilayah kedua kampung itu.
Kondisi saat itu benar-benar genting, pertumpahan darah setiap saat bisa saja terjadi mengingat warga kedua kampung sudah tak bisa dikendalikan lagi amarahnya.
Dalam situasi itu, TNI Angkatan Darat tak tinggal diam. Komando Resor Militer (Koramil) 1608-07/Monta, Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana, sebagai aparat keamanan setempat langsung bergerak turun tangan.
Di bawah pimpinan Wakil Komandan Koramil Monta, Kapten Inf Ibrahim, prajurit TNI bergerak menuju ke lokasi bentrokan bersenjata.
Berdasarkan siaran resmi Penerangan Kodam Udayana dilansir VIVA Militer, Kamis 2 November 2023, setiba di lokasi, Kapten Inf Ibrahim langsung menembus ke tengah-tengah lokasi bentrokan. Semua blokir di jalanan dibuka.
Dengan nyali besar, ia terus memukul mundur semua warga dari lokasi bentrokan hingga kembali ke kampung mereka masing-masing. Situasi pun berhasil diredam dam pertumpahan darah berhasil digagalkan.
Setelah berhasil memecah konsentrasi massa yang bertikai, Kapten Inf Ibrahim dan pasukannya bergerak melakukan sweeping senjata. Alhasil berbagai jenis senjata tajam seperti parang dan panah berhasil diamankan dari tangan warga.
Kemudian bersama petugas kepolisian yang juga datang ke lokasi, Kapten Inf Ibrahim mengumpulkan tokoh-tokoh kedua kampung yang bertikai untuk bermusyawarah hingga akhirnya mereka sepakat untuk berdamai dan menghentikan konflik.
Bentrok antar warga kedua kampung ini dipicu oleh ulah seorang pria bernama Ahmad alias Hama. Dia ini bukan warga dari kedua kampung yang bertikai tapi datang dari Dusun Sorobali, Desa Karampi, Kecamatan Langgudu. Nah Hama memprovokasi warga kedua kampung hingga bertikai dengan mengangkat isu lama soal kematian salah seorang warga beberapa bulan lalu.
Padahal kasus kematian warga itu bukan lagi patut dipermasalahkan, sebab sudah ditangani oleh pihak kepolisian dan proses hukum masih berjalan.
Baca: Subuh-subuh ke Pasar Beli Lontong, Prajurit TNI Malah Berhasil Tangkap Maling Gondrong