Komandan Satuan TNI AL hingga Komandan KRI Dapat Kendaraan Operasional Baru dari KSAL

VIVA Militer: KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali menyerahkan kendaraan dinas TNI AL
Sumber :
  • Istimewa/Viva Militer

Jakarta – Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali hari ini menyerahkan 173 kendaraan dinas baru untuk operasional para Komandan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Komandan Batalyon Marinir, Komandan Skuadron Penerbang TNI AL, serta 100 sepeda motor untuk Bintara Pembina Potensi Maritim dan Polisi Militer di Markas Besar TNI Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur.

Oknum TNI Diduga Terlibat Pembunuhan Pria di Deliserdang Terancam Hukuman Mati

Selain menyerahkan kendaraan hasil pengadaan TNI AL, Laksamana TNI Muhammad Ali juga menyerahkan 22 unit mobil hasil hibah dari Kementerian Pertahanan RI dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan, pengadaan kendaraan dinas bagi Komandan Satuan terakhir kali dilakukan pada 2007 atau sekitar 15 tahun lalu, sehingga banyak mobil-mobil dinas butuh peremajaan. 

Rudal Hipersonik Houthi Kembali Hantam Bandara Ben Gurion Israel

“Daur hidup kendaraan itu 5 tahun harus overhaul, makanya kami ganti dengan mobil kendaraan yang baru. Kendaraan mobil dinas ini juga mendukung program pemerintah dalam memperbaiki emisi karbon, karena mobil-mobil baru ini lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan mobil-mobil lama. Itu harapannya,” kata KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali usai acara serah terima 173 kendaraan dinas tersebut.

Selain dapat meningkatkan kesejahteraan prajurit, lanjut Kasal, dukungan kendaraan dinas baru itu berdampak pada kesigapan para komandan dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Tak Ada Jadwal Latihan Gabungan, 3 Kapal Perang China Masuk Tanjung Priok

“Ini salah satu bentuk kesigapan untuk para komandan dalam mobilitas di lapangan, juga (untuk) kesejahteraan bagi prajurit,” ujarnya.

VIVA Militer: KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali

Photo :
  • Istimewa/Viva Militer

Lebih jauh Kasal menjelaskan, untuk kendaraan-kendaraan dinas lama seperti mobil dan motor lama akan terus dirawat dan digunakan oleh jajaran dan satuan di bawahnya.

Untuk diketahui, dalam upacara serah terima kendaraan dinas tersebut, sebanyak 53 Komandan Batalyon Marinir mendapatkan mobil merek Mitsubishi Strada Triton, sementara 118 Komandan KRI dan Komandan Skuadron Penerbang TNI AL menerima mobil Toyota Rush, 2 Komandan KRI kelas jabatan 12 mendapatkan mobil Mitsubishi Xpander.

Sementara untuk kendaraan dinas roda dua atau sepeda motor, Kasal menyerahkan enam unit motor kawal BMW Grand America 1.600 cc dan 17 unit motor kawal Yamaha FJR 1.300 cc untuk Polisi Militer TNI AL. Kemudian, 77 unit sepeda motor trail Honda CRF yang merupakan hibah dari Kementerian Pertahanan RI diserahkan kepada Bintara Pembina Potensi Maritim TNI AL.

Kasal menjelaskan para bintara itu diberi motor trail karena mengikuti situasi medan tempat mereka bertugas. 

Nilai pengadaan mobil dan motor baru TNI AL itu mencapai Rp60,9 miliar. TNI AL bekerja sama dengan dua perusahaan swasta untuk pembelian kendaraan dinas tersebut.

Pantauan VIVA Militer di lapangan, Dalam kesempatan itu, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali secara simbolis menyerahkan kunci kendaraan operasional tersebut kepada sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI AL, diantaranya adalah Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Danpushidrosal) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Nurhidayat dan Komandan Korps Marinir TNI AL (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah. Setelah menyerahkan kunci, Kasal didampingi para Komandan Satuan TNI AL mengecek langsung beberapa kendaraan yang terparkir di Lapangan Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur.

Laksamana Ali juga sempat memerintahkan jajarannya untuk tidak memasang strobo di kendaraan dinas yang digunakan oleh Komandan KRI.

“Kalau mobil untuk komandan KRI tidak perlu pakai strobo, tetapi kalau Komandan Batalyon Marinir (tetap pakai) karena dia kegiatannya harus cepat, kadang-kadang luar kota, mobilitasnya banyak (sehingga) harus menggunakan strobo karena sesuai aturan lalu lintas konvoi militer harus didahulukan,” ujar Muhammad Ali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya