Jokowi dan Panglima TNI Inspeksi Pasukan Naik Tank Marinir Buatan Rusia, Ini Kecanggihannya

VIVA Militer: Presiden RI Joko Widodo dan Panglima TNI naik Tank Amphibi BMP-3F
Sumber :
  • Istimewa/Viva Militer

Jakarta – Ribuan prajurit TNI tiga matra menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat.

Alasan PBNU Tidak Setuju Usulan Polri di Bawah TNI atau Kemendagri

Pantauan VIVA Militer di lapangan, Kamis, 5 Oktober 2023, Presiden RI Ir Joko Widodo selaku Panglima Tertinggi didampingi Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, bersama Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo bertugas sebagai Irup pada Upacara Parade dan Defile HUT Ke-78 TNI Tahun 2023 tersebut.

Ribuan prajurit TNI tiga matra pada pukul 08.00 Wib memasuki lapangan upacara. Upacara yang dipimpin Komandan Upacara Mayjen TNI Choirul Anam pun dimulai dengan penuh hikmat.

Timses Pram-Doel: Kami Merasakan TNI-Polri Menjaga Netralitas dalam Pilkada Jakarta

Pada kesempatan tersebut, Presiden RI Joko Widodo bersama Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono melakukan inspeksi/pengecekan pasukan.

Menariknya adalah, Panglima Tinggi Negara atau Jokowi naik salah satu kendaraan tempur (Ranpur) andalan Korps Marinir TNI AL, yaitu Tank Amphibi BMP-3F yang selama ini memperkuat kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Usulan PDIP Soal Polri di Bawah TNI atau Kemendagri Dianggap Aneh

Ini Spesifikasi Tank Amphibi BMP-3F Marinir TNI AL

Tank BMP-3F adalah tank amfibi berjenis armoured personnel carrier buatan Kurganmashzavod, Rusia.

Tank BMP-3F ini dinilai lebih canggih daripada pendahulunya, yakni tank PT-76 yang juga sama-sama buatan Rusia.

Dari informasi yang dihimpun VIVA Militer, Tank amphibi BMP-3F ini memiliki kemampuan mengisi amunisi dari rak amunisi secara otomatis. Selain itu, amunisi yang digunakan juga lebih besar. BMP-3F menggunakan amunisi berkaliber 100 mm, lebih besar dari PT-76 yang menggunakan amunisi 90 mm.

Selain itu, BMP-3F juga mampu menembakkan misil serta dilengkapi senjata lain berupa senapan mesin koaksial 30 mm dan PKT 7,62 mm. Fitur tersebut tidak tersedia di PT-76.

BMP-3F pertama kali tiba di Indonesia pada 2010 sebanyak 17 unit. Kedatangan kedua BMP-3F pada 2013 sebanyak 37 unit. Saat ini, BMP-3F disiagakan di Markas Pasukan Marinir 2 Resimen Kavaleri 2 Marinir Surabaya dan di Markas Pasukan Marinir 1 Resimen Kavaleri 1 Marinir Jakarta.

Sebagai kendaraan tempur amphibi, Tank BMP-3F dirancang khusus untuk operasi di laut. Tank BMP-3F memiliki daya apung di laut dan menembak dengan akurasi yang diperlukan dari dalam laut.

Dibandingkan dengan model dasar, desain kendaraan mengalami perubahan yang meningkatkan kemampuan mengapung dan stabilitas kendaraan: peralatan self-entrenching dihilangkan, baling-baling anti-lonjakan yang ringan dan tabung pemasukan udara diperkenalkan; turret BMP-3F juga dilindungi oleh baling-baling anti lonjakan. Baling-baling jet air mengembangkan kecepatan 10 km/jam saat mengapung. Desain BMP-3F memungkinkan kendaraan untuk mendarat dalam kondisi laut yang buruk dan menarik kendaraan sejenis. Pemandangan utama baru, SOZH, yang memiliki pengintai laser terintegrasi dan saluran panduan ATGM, telah dipasang. Versi ini dapat bertahan dalam operasi amphibi terus menerus selama tujuh jam dengan mesin menyala.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya