Penampakan Satelit Sarang Ular di Markas Pasukan Tengkorak Kostrad TNI, Ternyata Jadi Lumbung Uang

VIVA Militer: Markas Yonif PR 305 Tengkorak vis Google Maps.
Sumber :
  • Repro Google Maps

VIVA – Pembaca setia VIVA Militer, di awal pekan yang bersahaja ini Kami akan mengajak Anda untuk melihat sebuah fakta nyata dari kondisi markas salah satu pasukan elite andalan Brigade Infanteri Para Raider 17/Sakti Budi Bhakti, Divisi Infanteri I, Kostrad, TNI Angkatan Darat, yaitu Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak.

Baiklah kita akan mulai dengan penampakan markas Pasukan Tengkorak dari tampilan citra satelit Maxar yang dipublikasikan Google Maps berikut ini.

VIVA Militer: Markas Yonif PR 305 Tengkorak vis Google Maps.

Photo :
  • Repro Google Maps

Dua tanda panah putih di gambar di bawah ini menunjukkan ke dua lokasi yang berada di dalam lingkungan markas batalyon Penyelamat Panji Siliwangi itu.

Kedua lokasi ini merupakan sebuah lahan kosong yang berada di belakang rumah dinas perwira dan satu lagi berada tepat di samping Aula Sudirman.

Dari gambar Google Maps ini tampak jelas kondisi kedua lahan itu. Sangat rimbun dipenuhi tanam perdu yang tumbuh liar. Tahukah Anda gambar citra satelit ini Kami pastikan bukanlah gambar terbaru yang direkam dalam rentang waktu 3 bulan terakhir. Mau tahu fakta sebenarnya?.

VIVA Militer: Ular di markas Yonif Para Raider 305/ Tengkorak

Photo :
  • Yonif Para Raider 305 Tengkorak

Memang sejak dahulu kedua lahan itu dipenuhi belukar dan tak terawat, malahan terabaikan menjadi lahan terbengkalai. Saking tak terurusnya, lahan ini sampai-sampai menjadi sarang bagi hewan-hewan liar berbahaya. Seperti ular dan biawak.

Yang mengerikannya, ular yang mendiami lahan ini ukurannya sudah besar-besar. Banyak ditemukan ular sanca yang memiliki panjang sampai tiga meter. Belum lagi ular berbisa macam King Kobra.

VIVA Militer: Pembersihan lahan Markas Yonif PR 305 Tengkorak

Photo :
  • Yonif Para Raider 305 Tengkorak

Namun, semua itu kini telah berubah total. Kedua lahan itu kini sudah tak lagi seperti gambar yang ditampilkan Google Maps. Sebab, sejak Pasukan Tengkorak kembali dari Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, usai melaksanakan operasi Satuan Tugas Mobile di sarang OPM itu pada Juli 2023. sang Komandan Yonif PR 305/Tengkorak, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila langsung menggerakan prajurit-prajurit untuk membabat habis semua semak belukar tak bermanfaat yang ada di kedua lahan itu.

Enggak makan waktu lama, dengan dipimpin Letnan Satu Abdul Basyir sebagai Menteri Pertanian Tengkorak, ratusan prajurit yang bergerak dengan cangkul-cangkul bergagang besi hasil modifikasi berhasil membersihkan lahan itu dan mengubahnya jadi area perkebunan yang lengkap dengan bedengan media tanam dan pengairan.

VIVA Militer: Pembersihan lahan Markas Yonif PR 305 Tengkorak

Photo :
  • Yonif Para Raider 305 Tengkorak

Sarang Ular Berubah Jadi Lumbung Uang....

Nah, beberapa hari lalu tepatnya 15 September 2023,VIVA Militer mendapat kabar, perkebunan itu kini telah menjadi lumbung uang lho. Jadi, tanaman yang dibudidayakan di lahan itu telah dipanen dan hasilnya telah mendatangkan cuan.

Gara-gara Babi Jalan Kaki ke Papua, Jenderal TNI Maruli Kocok Isi Perut Pemirsa

VIVA Militer: Emak-emark Persit KCK Yonif PR 305 panen timun.

Photo :
  • Yonif Para Raider 305 Tengkorak

"Panen perdana hasilnya lima puluh kilogram. Panen kedua 35 kilogram, panen ketiga 133 kilogram," kata Raja Aibon Kogila kepada VIVA Militer.

Gila, Pasukan Rusia Bakar Muka Tentara Korut untuk Hilangkan Bukti

Enggak cuma uang saja yang didapat, tapi lahan perkebunan ini kini menjadi area wisata bagi para emak-emak khususnya anggota Persit KCK Yonif PR 305. Emak-emak tak lagi takut masuk ke lahan ini karena kini sudah bukan lagi dikuasai para hewan liar. Malahan para emak-emak dengan riang gembira terjun ke kebun sambil basah-basahan memanen buah dari pohonnya.

VIVA Militer: Emak-emark Persit KCK Yonif PR 305 panen timun.

Photo :
  • Yonif Para Raider 305 Tengkorak
KSAL: Fungsi Pengawasan Miliki Peran Penting dalam Menjamin Program Kerja TNI AL

Tanaman yang dibudidayakan tim ketahanan pangan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di lahan ini ialah Cucumis sativus, kalau bahasa kitanya mah timun alias mentimun.

Menurut Lettu Inf Basyir, ada sebanyak 2.390 batang pohon mentimun yang ditanam di lahan seluas 2.600 meter persegi itu. Dan mentimun sudah dapat dipanen di hari ke 35 usia dari tanam.

VIVA Militer: Emak-emark Persit KCK Yonif PR 305 panen timun.

Photo :
  • Yonif Para Raider 305 Tengkorak

"Dari panen pertama ke panen berikutnya hanya berselang dua hari. Dan bisa dipanen 15 kali sampai 20 kali panen," kata Lettu Inf Basyir.

Hasil panen mentimun di kebun itu langsung dipasarkan dengan cara menjualnya dapur batayon dan penghuni asrama dengan harga sesuai pasaran antara Rp8 ribu sampai Rp10 ribu perkilogram dengan kualitas super dan pastinya kondisi mentimunnya masih sangat fress.

VIVA Militer: Letkol Inf Ardi alias Raja Aibon saat panen.

Photo :
  • Yonif Para Raider 305 Tengkorak

Bisa dibayangkan enggak berapa cuan yang didapatkan dari hasil pemanfaatan lahan yang selama berpuluh tahun dibiarkan jadi sarang ular itu. Yang terpenting sih, apa yang telah dilakukan Raja Aibon Kogila dan Pasukan Tengkorak di markasnya ini bisa menjadi contoh yang baik bagi satuan-satuan lain di TNI dan juga bagi masyarakat Indonesia...

Baca: Kabar Bahagia TNI, Perwira Pasukan Tengkorak Kostrad Nikahi Dhea Novita Gadis Kota Seribu Masjid

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya