Bergerak ke Sadelor, Istri Prajurit Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Ubah 200 Kilogram Sampah Jadi Uang
- Persit Yonif Para Raider 305 Tengkorak Kostrad
VIVA – Pagi itu para istri prajurit TNI sibuk mengemas barang bekas dan sampah non-organik yang ada di sekitar lingkungan asrama. Dengan menggunakan plastik besar, semua yang didapat dibawa ke Lapangan Sadelor, Markas Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat.
Jadi setiba di Lapangan Sadelor, sampah-sampah yang dibawa istri prajurit Pasukan Tengkorak dikumpulkan menjadi satu sesuai kompi masing-masing.
Lalu Ketua Persatuan Istri Tentara Kartika Chandra Kirana (Persit KCK) Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Nyonya Wulan Ardy yang sudah duluan datang ke lokasi menyampaikan tujuan dari kegiatan itu.
Bank Sampah itu diprogramkan dengan tujuan agar lingkungan batalyon terbebas dari sampah yang dapat mencemari alam. Dan yang terpenting ialah, sampah-sampah yang tadinya terbuang percuma, kini bisa menghasilkan pendapatan baru untuk istri prajurit.
Dalam pelaksanaan Bank Sampah, semua istri prajurit diminta memilah sampah rumah tangga menjadi dua kategori yaitu organik dan non-organik. Nah yang organik bisa langsung diolah untuk dijadikan pupuk.
Sedangkan sampah rumah tangga non-organik seperti plastik, kertas dan lainnya bisa dikumpulkan di tempat khusus. Dan nantinya setelah sampah terkumpul, sampah akan dikepul jadi satu dan ditukar dengan uang tunai.
Program Bank Sampah ini bekerja sama dengan Perbanusa Karawang yang dipimpin oleh Pak Usep, yaitu organisasi yang melakukan pengelolaan sampah dengan metode bank sampah. Jadi Perbanusa inilah yang akan datang untuk menukar sampah dengan uang.
Lalu dengan dipimpin Ibu Wulan dan dibantu Letda Inf Andike dan Lettu Chb Agus, sampah-sampah yang dibawa istri-istri prajurit ditimbang. Lebih dari 200 kilogram sampah yang terkumpul dan ditukar dengan uang.
"Uangnya kemudian dibagi ke Ibu-ibu Persit sesuai dengan kompinya masing-masing. Semoga dapat menjadi pelajaran dan manfaat bagi seluruh ibu Persit Yonif PR 305," kata Ibu Wulan dalam siaran resmi yang diterima VIVA Militer, Minggu 2 September 2023.
Sampah itu ditukar dengan uang dengan nilai yang telah terukur. Yang paling mahal ada botol air mineral. Untuk satu kilogramnya dibayar seharga Rp1.600. Lalu kardus Rp1000 perkilogram dan buku Rp600 kilogram.
Sampah-sampah itu akan dibawa ke tempat pengolahan. Botol kemasan air mineral misalnya, sampah jenis ini nantinya ada yang akan diproses jadi biji plastik yang akan dijual ke industri daur ulang. Kardus dan buku juga nantinya akan dilebur jadi produk daur ulang.
Namun yang pasti, istri-istri prajurit kini bisa mendapatkan uang tambahan dari sampah yang mereka kumpulkan di Bank Sampah. Memang nilainya tak seberapa, tapi kini lingkungan batalyon terbebas dari sampah.
Baca: Kisah Nyata Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Temukan Sumur Harta Tak Terduga di Sarang OPM Papua