Lihat Mahkota Prabu Siliwangi, Kolonel Berdarah Kopassus TNI Ini Ternyata Keturunan Sumedang Larang
- Korem 062 Tarumanagara
VIVA – Belum lama ini Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 062/Tarumanagara, Kolonel Inf Asep Sukarna melakukan kunjungan ke Keraton Sumedang Larang di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Di keraton itu, lulusan Akademi Militer 1996 itu disambut langsung oleh Sri Radya Sumedang Larang, Paduka Yang Mulia H.R.I Lukman Soemadisoeria dan petinggi keraton seperti Radya Anom, Yang Mulia Raden Luky Djoehari Soemawilaga dan Mahapatih Karaton Sumedang Larang, Yang Mulia Lily Djamhur Soemawilaga.
Yang paling istimewanya, tarian seni Suraning Pati dan peragaan Silat Maenpo yang dipersembahkan Puragabhaya di hadapan perwira menengah TNI Angkatan Darat berdarah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu.
Berdasarkan siaran resmi Penerangan Korem Tarumanagara dilansir VIVA Militer, Kamis 31 Agustus 2023, enggak cuma berbincang di keraton, tapi Kolonel Inf Asep Sukarna juga diajak untuk melihat langsung benda paling bersejarah di Nusantara. Yaitu Mahkota Binokasih.
Tidak sembarang orang dapat melihat mahkota yang kini tersimpan di Museum Prabu Geusan Ulun. Biasanya mahkota milik Kerajaan Sunda itu baru diperlihatkan ke umum di waktu tertentu saja.
Nah dalam kunjungan itu terungkap sebuah fakta, bahwa ternyata Kolonel Inf Asep Sukarna ini merupakan masih keturunan dari Sumedang Larang.
"Terima kasih banyak atas penyambutan yang begitu istimewa serta merasa bangga karena menjadi salah satu keturunan Sumedang Larang yang masih ada dan terjaga di Keraton Sumedang Larang," kata Kolonel Inf Asep Sukarna.
Menurut Kolonel Inf Asep Sukarna, dengan kunjungannya ke Keraton Sumedang Larang ini, maka ia mengetahui kondisi dari keraton itu. Dan ke depannya beliau berjanji untuk memberikan perhatian lebih untuk turut menjaga keraton itu.
"Harus ada perhatian lebih untuk Keraton Sumedang Larang ini dari segala pihak, dan saya akan sampaikan ke Koramil dan Kodim untuk bisa membantu minimal pembersihannya, karena tentara harus hadir di tengah-tengah rakyat," ujar Kolonel Inf Asep Sukarna.
Untuk diketahui, Mahkota Binokasih sebenarnya milik Kerajaan Sunda. Namun mahkota yang pernah dipakai Sri Baduga Prabu Siliwangi itu dititipkan ke Kerajaan Sumedang Larang. Mahkota itu diboyong ke Sumedang dari Ibukota Kerajaan Sunda di Pakuan Pajajaran agar tidak dirampas oleh Kerajaan Banten saat menyerang kerajaan terbesar di Bumi Nusantara itu.
Sebab, tanpa mahkota itu, Kerajaan Banten dan sekutunya Cirebon serta Demak tak dapat menobatkan raja-raja mereka menjadi raja penerus Kerajaan Sunda. Saat menyerang Pajajaran, Kerajaan Banten cuma bisa membawa pulang sebuah batu besar bernama Palangka Sriman Sriwacana, batu ini merupakan tempat penobatan raja-raja Sunda.
Mahkota Binokasih itu terbuat dari emas murni. Mahkota ini pertama kali dipakai oleh Niskala Wastu Kencana saat ia dilantik menjadi Raja Sunda Galuh. Mahkota ini sudah lebih dari 400 tahun berada di Sumedang, mahkota dibawa ke Sumedang saat Kerajaan Sunda masih dipimpin Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.