TNI AU Siap Operasikan Drone Tempur ANKA yang Dibeli Menhan Prabowo dari Turki

VIVA Militer: Drone tempur Turki, Bayraktar TB2
Sumber :
  • Center for a New American Security

Jakarta – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) berencana membeli 12 unit pesawat nirawak atau drone tempur ANKA yang diproduksi Turkish Aerospace. 

Anindya Bakrie Sebut Rapimnas Kadin Bakal Hasilkan Rekomendasi Asta Cita Prabowo

Menanggapi pembelian drone tempur tersebut, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI R. Agung Sasongkojati mengatakan, TNI AU siap mengoperasikan drone itu jika sudah dikirim ke Indonesia.

"Angkatan Udara sendiri sudah mengoperasikan drone ya, ada dua jenis drone, tipe tactical yang sekarang (bermarkas) di Pontianak dan tipe MALE yang ada di Natuna. Kami sudah biasa mengoperasikan drone tersebut, kalaupun kita akan dibelikan drone lain, saya kira nggak ada masalah," kata Kadispenau Marsma TNI R. Agung Sasongkojati di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa, 15 Agustus 2023.

Presiden Prabowo Harap Ada Genjatan Senjata di Gaza Palestina

Kadispenau menambahkan, prajurit TNI AU sudah terbiasa menerbangkan drone dengan remote maupun simulasi kokpit. Bahkan, dia mengaku drone yang dioperasikan TNI AU saat ini memiliki performa seperti halnya pesawat pada umumnya.

"Di Indonesia satu-satunya drone yang terbang dengan jalur penerbangan sipil adalah kami. Kenapa? Karena orang nggak tahu itu drone apa, dia terbang seperti pesawat, kita calling seperti pesawat normal, dan terbang. Performa nggak jauh dari pesawat normal," ujarnya.

Presiden Prabowo: Kita Harus Jaga Uang Rakyat, Ini Darah Keringat Masyarakat Indonesia

VIVA Militer: Kadispenau Marsma TNI R. Agung Sasongkojati

Photo :
  • Istimewa/Viva Militer

Lebih jauh, Agung Sasongkojati mengisahkan, Angkatan Udara Amerika Serikat juga awalnya mengerahkan pilot pesawat tempur untuk mengendalikan drone.

"Namun, kami para pilot Angkatan Udara siap. Di Amerika pun untuk pilot drone itu pada fase awal 10 tahun pertama, mereka menggunakan pilot F-16 yang menerbangkan," kata Agung.

"Kenapa? Karena drone-drone di sana tidak hanya menerbangkan untuk mengintai, tapi juga menembak, menghancurkan sasaran dan itu memerlukan orang-orang yang dilatih khusus," ucap jenderal bintang satu yang memiliki julukan nama Sharky itu menambahkan.

Sebagaimana diberitakan VIVA Militer sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI telah membeli 12 unit pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) ANKA yang diproduksi Turkish Aerospace, Turki. Nilai kontrak pembelian 12 pesawat nirawak senilai USD 300 juta.

Oroses pembelian tersebut ditandai dengan adanya penandatangan kontrak antara Kemhan RI dengan Turkish Aerospace pada tanggal 3 Februari 2023. Pengiriman akan dilakukan 32 bulan setelah kontrak berlaku.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya