2 Kapal Perang Pemburu Ranjau Buatan Jerman Resmi Perkuat TNI AL

VIVA Militer: Kapal Pemburu Ranjau KRI Pulau Fani-731
Sumber :
  • Dispenal

Surabaya – Kabar bahagia kembali datang dari TNI Angkatan Laut. Hari ini, TNI AL secara resmi memiliki tambahan alutsista baru, yaitu dua unit kapal perang jenis pemburu ranjau Mine Counter Meassure Vessel (MCMV) buatan Galangan Abeking and Resmussen, Lamwerder, Bremen, Jerman. 

Terkuak Alasan di Balik Kebiasaan Jenderal TNI Maruli yang Jarang Dilakukan Pejabat Tinggi Militer RI

Dua unit kapal pemburu ranjau terbaru itu diberi nama KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732.

Dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Dispen Koarmada II, peresmian dua kapal perang pemburu ranjau itu ditandai dengan upacara peresmian yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali di Dermaga Madura, Markas Komando Koarmada II Surabaya.

Subsatgas Pemberantasan Narkoba Berhasil Gagalkan Peredaran 20 Kg, Dua Oknum TNI Diamankan

Dalam waktu yang sama, KSAL Laksamana Muhammad Ali juga melantik dua perwira TNI AL sebagai  Komandan KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732. Laksmana TNI Muhammad Ali melantik dan mengukuhkan Letkol Laut (P) Mufianto Machfud sebagai Komandan KRI Pulau Fani-731 dan Letkol Laut (P) Slamet Ariyadi sebagai Komandan KRI Pulau Fanildo-732.

"Keberadaan kedua KRI tersebut, tidak lepas dari masih banyaknya ranjau laut peninggalan perang dunia kedua di laut Indonesia. Di samping itu, karena dinamisnya perkembangan teknologi persenjataan ranjau saat ini, kedua KRI tersebut nantinya akan dioperasikan untuk membersihkan Perairan Indonesia yang masih memiliki potensi bahaya ranjau," kata KSAL Laksamana Muhammad Ali dalam keterangan resmi yang diterima VIVA Militer, Senin, 14 Agustus 2023.

Kim Kang Solat dan Belek Aganak, Tentara Korut yang Mati Bawa Dokumen Palsu

Untuk diketahui, kapal pemburu ranjau jenis MCMV ini, memiliki spesifikasi panjang 61,4 meter, lebar 11,1 meter, bobot 1.444 ton, dengan kecepatan maksimal 18 knot, kecepatan jelajah 10 knot, dan kecepatan ekonomis 10 knot. Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan empat unit lift craft dan dua unit Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB).

Kapal buatan Jerman ini, berbahan dasar baja non-magnetik, memiliki degaussing system untuk mengurangi kemagnetan kapal. Dilengkapi penggerak motor mesin elektrik yang mampu meminimalisir kebisingan. 

Kapal ini juga dilengkapi dengan Autonomous Underwater Vehicle (UAV) yang berguna untuk membantu mendeteksi dan mengidentifikasi kontak di dalam air dan juga terdapat unmanned surface vessel (USV) yang berfungsi sebagai kapal tanpa awak yang membersihkan dan menyapu ranjau dari permukaan laut. 

Pada kapal pemburu ranjau keluaran galangan kapal Jerman ini terdapat platform Remotely Operated Vehicle (ROV) dan peralatan sonar bawah air untuk mendeteksi ancaman dari perairan dalam.

Perlu diketahui pula, sebelumnya pada Jum'at, 26 Juli 2023 lalu di Lemwerder Jerman, Wakil Menteri Pertahanan M.Herindra telah menandatangani berita acara penyerahan dua unit kapal pemburu ranjau tersebut kepada TNI Angkatan Laut. Untuk selanjutnya dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyerahkan kepada Pangkoarmada II Laksda TNI Yayan Sofiyan untuk digunakan oleh jajaran Koarmada II.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya