Gara-gara Geruduk Polrestabes Medan, Perwira Atasan Mayor Dedi Turut Diperiksa di Puspom TNI
- B.S Putra
VIVA – Kasus belasan prajurit Kodam I Bukit Barisan yang mendatangi Markas Polrestabes Medan berbuntut panjang. Saat ini belasan prajurit TNI AD yang ikut terlibat mendatangi Mapolrestabes Medan kini menjalani pemeriksaan Polisi Militer di Kodam I Bukit Barisan dan Puspom TNI, Jakarta.
Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Inf Rico J Siagian mengatakan, saat ini Kasi Undang-Undang Kumdam I/Bukit Barisan, Mayor Dedi Hasibuan sebagai perwira yang diduga memimpin belasan prajurit TNI AD ke Markas Polrestabes Medan sudah dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan oleh penyidik Puspom TNI.
Tidak hanya itu, lanjut Kapendam Bukit Barisan, atasan Mayor Dedi Hasibuan yaitu Kepala Hukum Kodam (Kakumdam) I Bukit Barisan Kolonel Muhammad Irham Djannatung turut dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan oleh Puspom TNI.
"Iya, ikut (ke Jakarta) diminta klarifikasi," ujarnya.
Diberitakan VIVA Militer sebelumnya, di waktu bersamaan Pomdam I Bukit Barisan juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 13 prajurit TNI AD yang diduga ikut serta mendatangi markas Polrestabes Medan.
Untuk diketahui, gerak cepat POM TNI dalam mengusut tuntas kasus kisruh di Markas Polrestabes Medan ini lantaran mendapat atensi langsung dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Yudo mengatakan bahwa aksi sejumlah prajurit TNI AD mendatangi markas Polrestabes Medan itu merupakan perbuatan yang kurang etis.
Panglima TNI pun menugaskan Danpuspom TNI Marsda TNI Agung Handoko untuk melakukan pemeriksaan secara langsung terkait insiden yang memalukan institusi TNI tersebut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Puluhan anggota TNI AD dari Kodam I Bukit Barisan mendatangi Mako Polrestabes Medan di Jalan HM Said, Kota Medan, Sabtu siang, 5 Agustus 2023. Kedatangan mereka mempertanyakan status penahanan terhadap seorang tersangka, berinisial ARH.
Para anggota TNI AD itu mendatangi Gedung Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan. ARH diduga terseret proses hukum kasus pemalsuan surat keterangan tanah.
Kedatangan rombongan prajurit TNI AD itu dipimpin Kasi Undang-Undang Kodam I Bukit Barisan, Mayor Dedi Hasibuan. Dia ternyata masih ada hubungan saudara dengan ARH.
Mayor Dedi dalam kesempatan itu sempat bertemu dengan Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir. Keduanya sempat berdebat alot.
Mayor Dedi mengatakan meminta kepada pihak kepolisian yang menangani kasus ARH bisa berikan penangguhan.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Hadi Wahyudi membenarkan kedatangan puluhan anggota TNI AD tersebut. Namun, hanya sebatas berkordinasi dengan kasus menjerat ARH.
Hadi menjelaskan kedatangan Mayor Dedi dengan anggota TNI AD lainnya, untuk mempertanyakan proses hukum ditangani Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan terhadap ARH.
"Semua ini dalam koridor koordinasi, terkait persoalan hukum. Pada Prinsipnya kepolisian profesional dalam menegakan Hukum berdasarkan Aturan yang berlaku," jelas Hadi.
Hadi mengatakan, kedatangan anggota prajurit TNI datang ke kantor polisi hal yang biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan. "Kami TNI Polri Solid, setiap Hal selalu dikoordinasikan dengan baik. Bahwa tugas polisi sebagai pelayan kepada semua pihak," jelas Hadi.
Sementara, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Inf Rico J Siagian menyampaikan hal sama. Dia bilang, selain dari keluarga ARH, Mayor Dedi juga sebagai penasehat hukumnya. "Mayor Dedi dan ARH mereka bersaudara," ujar Rico.