Ide Cemerlang, Pasukan Elite 330 Kostrad TNI Bikin Terminal Anti Kelaparan di Sarang OPM
- Yonif Para Raider 330 Tri Dharma Kostrad
VIVA – Suatu siang di Intan Jaya, terdengar teriakan dari sekelompok anak yang sedang berlari. Pada umumnya jika kita mendengar teriakan dan melihat orang berlarian identik sedang terjadi keributan.
Namun kali ini berbeda, para bocah SD yang berlari seolah sedang mengejar sesuatu itu berteriak, "Ayo Singgah dulu di terminal. Terminal," ujar mereka bersahutan.
Mulanya, warga Intan Jaya yang mendengar teriakan sekelompok anak tersebut dibuat bingung. "Angkot saja tidak ada, apalagi terminal. Anak-anak ini su gila kah pa," kara Nathan, seorang warga yang berpapasan dengan anak-anak berseragam merah dan putih itu.
Jauhnya jarak dari rumah ke sekolah yang harus ditempuh mayoritas anak-anak di Intan Jaya, membuat mereka seringkali harus berhenti di beberapa tempat untuk beristirahat, khususnya saat pulang sekolah yang bertepatan dengan jam makan siang.
Ide cemerlang Dansatgas Yonif Para Raider 330/Tri Dharma, Kostrad, TNI Angkatan Darat, Mayor Inf Dedy Pungky untuk menyiapkan sarana prasarana dan fasilitas di Pos Mamba yang dinamakan "Terminal Kenyang dan Pintar", membuat anak-anak Intan Jaya kini memiliki tempat istirahat favorit.
"Kita siapkan makan siang buat anak-anak yang singgah saat pulang dari sekolah," ujar Mayor Inf Dedy Pungky dalam siaran resmi yang diterima VIVA Militer, Rabu 26 Juli 2023.
Lulusan Akademi Militer 2005 itu menuturkan, semua makan siang itu diberikan secara cuma-cuma alias gratis. Hanya saja ada syaratnya, apa itu?
"Sebelum makan, wajibkan mereka belajar dulu, hal-hal yang ringan saja seperti baca, tulis atau baris berbaris," kata Mayor Inf Dedy Pungky.
Makanan disiapkan prajurit TNI Kesatria Mandalawangi dengan wadah besar. Makanannya lengkap, mulai dari nasi hingga lauk pauk.
Kini, anak-anak Intan Jaya tak perlu lagi khawatir lapar saat mereka pulang sekolah. Mereka punya destinasi favorit untuk singgah. Sebuah tempat yang memberikan mereka rasa aman, nyaman dan penuh kekeluargaan, "Terminal Kenyang dan Pintar", dari Tri Dharma untuk anak-anak Intan Jaya.
Yang perlu dicatat, makanan pokok bagi masyarakat Intan Jaya merupakan hal langka dan sulit didapat. Mau tahu kenapa? Karena bahan kebutuhan pokok seperti beras itu harganya sangat mahal. Satu karung beras ukuran 25 kilogram saja itu dibanderol dengan harga paling murah Rp 1.750.000.
Di satu sisi, perekonomian masyarakat di Intan Jaya tak sebanding dengan harga bahan pokok. Karena itulah, sangat jarang anak-anak Intan Jaya bisa makan nasi seperti anak-anak pada umumnya di Pulau Jawa.
Perekonomian masyarakat Intan Jaya sempat lumpuh dan mati suri karena gangguan keamanan dari kelompok separatis teroris OPM. Karena itulah, TNI AD melalui satgas-satgas yang bertugas berusaha untuk membangkitkan kembali roda perekonomian dengan berbagai program teritorial.
Salam KOTEKA .. "KOstrad TEbarkan KedAmaian".... Kostraad....
Baca: Tiga Kolonel Pejabat Penting TNI di Kodam Aceh Diganti