Innalillahi, Prajurit Pasukan Elite Kostrad TNI Meninggal Dunia Digigit Anopheles di Pedalaman Papua
- Divisi Infanteri 3 Kostrad TNI
VIVA – Innalillahi wa inna ilaihi raji'un... Innalillahi wa inna ilaihi raji'un... Innalillahi wa inna ilaihi raji'un... TNI berduka cita...
Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) baru saja kehilangan salah satu prajurit terbaik dalam penugasan di Pedalaman Papua.
Almarhum adalah Pratu (Anumerta) Muhammad Ardiansyah Taena. Ia merupakan prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Mobile, Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 433/Julu Siri.
Berdasarkan siaran resmi Penerangan Divisi Infanteri 3 dilansir VIVA Militer, Senin 10 Juli 2023, almarhum Pratu Muhammad Ardiansyah Taena meninggal dunia karena sakit.
Almarhum gugur dalam tugas setelah terserang penyakit paling berbahaya di hutan Papua, yaitu malaria.
Jenazah batalyon pasukan elite Kostrad TNI ini diterbangkan dari Papua ke Sulawesi Selatan melalui Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar. Dan kemudian dihantarkan secara militer ke kampung halamannya di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara untuk dimakamkan.
Perlu diketahui, almarhum belum sebulan berada di Papua. Ia bertolak ke Papua bersama ratusan prajurit Yonif PR 433/Julu Siri untuk melaksanakan tugas di wilayah Nduga.
Papua merupakan wilayah tinggi endemi penyakit malaria. Di tahun 2022 saja menurut data Kementerian Kesehatan, terdapat hampir 150 ribu kasus positif malaria di Bumi Cenderawasih. Mimika, Jayapura, Yahukimo dan Keerom merupakan daerah paling parah serangan penyakit ini.
Malaria sendiri merupakan penyakit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan serangga nyamuk anopheles yang terinfeksi parasit Plasmodium. Penanganan terhadap penderita malaria harus cepat dilaksanakan agar nyamuk bisa diselamatkan. Sebab parasit yang masuk ke jaringan darah manusia melalui gigitan nyamuk akan bergerak cepat ke hati dan bereproduksi.