Bertaruh Nyawa Gagalkan Pertumpahan Darah, Batalyon Raider Khusus 744 TNI Diganjar 2 Penghargaan

VIVA Militer: Satgas Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti
Sumber :
  • Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti

VIVA – TNI Angkatan Darat wajib berbangga, sebab salah satu batalyon tempurnya baru saja mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak atas perjuangan prajurit-prajuritnya menggagalakn pertumpahan darah.

Jadi kemarin itu, Bupati Belu, Agustinus Taolin mengundang Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Republik Demokratik Timor Leste Batalyon Infanteri Raiderk Khusus 744/Satya Yudha Bhakti ke kantornya.

Ternyata di kantor bupati itu, diselenggarakan upacara pemberian penghargaan kepada Satgas Pamtas RI-RDTL, Yonif RK 744/SYB.

Berdasarkan siaran resmi Penerangan Yonif RK 744/SYB dilansir VIVA Militer, Jumat 7 Juli 2023, Bupati Belu memberikan penghargaan atas keberhasilan prajurit TNI Yonif RK 744/SYB dalam menggagalkan pertumpahan darah antar kelompok masyarakat.

VIVA Militer: Satgas Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti

Photo :
  • Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti

Yang luar biasanya, enggak cuma Bupati Belu yang salut pada aksi para prajurit Komando Daerah Militer (Kodam) Udayana itu. Tapi juga petinggi kepolisian di Kabupaten Belu.

Di tempat yang sama, Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak juga memberikan penghargaan kepada batalyon tempur pemukul reaksi cepat Kodam Udayana itu.

"Risiko pertumpahan darah tersebut berhasil kita redam, karena itu prajurit kita mendapat penghargaan dari Bupati Belu dan Kapolres Belu," kata Komandan Satgas Yonif Raider Khusus 744/SYB, Letnan Kolonel Inf Yudhi Yahya.

Kabar Duka TNI, Kolonel Leonardo Meninggal Dunia

VIVA Militer: Satgas Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti

Photo :
  • Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti

Menurut Letkol Inf Yudhi Yahya pertumpahan darah yang berhasil digagalkan prajuritnya itu terjadi sebulan lalu. Jadi pemicunya adalah sengketa lahan ritual adat.

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

Ketika itu, kedua kelompok yang bertikai sudah siap bentrok. Situasi sangat genting, sebab massa bertikai sudah membekali diri mereka dengan berbagai jenis senjata tajam.

Bukan pekerjaan mudah bagi prajurit TNI untuk bisa meredam apalagi menggagalkan bentrok kedua kelompok. Ketika itu risiko sangat tinggi dan nyawa prajurit TNI dipertaruhkan.

Eks Panglima Tempur Ukraina: Perang Dunia III Telah Dimulai!

Namun, dengan pola pendekatan yang humanis kepada kedua kelompok, akhirnya suasana panas bisa didinginkan dan massa kedua kelompok dengan sukarela menyerahkan senjata tajam yang mereka bawa.

VIVA Militer: Satgas Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti

Photo :
  • Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti

"Konflik tersebut terjadi sejak tahun 2001 silam, kemudian memuncak sampai saat ini dan berpotensi tinggi terjadi pertumpahan darah, karena warga yang bertikai sudah menyiapkan dan membawa berbagai senjata tajam," kata Letkol Inf Yudhi Yahya.

Sebenarnya ketika itu prajurit Yonif RK 744 SYB bukan sengaja dikerahkan untuk meredam keributan. Tapi, prajurit TNI turun tangan meredam konflik secara spontan karena melihat situasi di lokasi konflik sangat mengkhawatirkan dan berbahaya.

VIVA Militer: Satgas Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti

Photo :
  • Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti

"Melihat hal tersebut prajurit satgas yang berada di sekitar lokasi kejadian berinisiatif untuk melakukan mediasi kepada pihak yang berkonflik, dan akhirnya mencapai titik temu yang dapat meredam risiko pertumpahan darah," ujar Dansatgas Yonif RK 744/SYB.

Untuk diketahui, Yonif RK 744/SYB ini bukan batalyon kaleng-kaleng lho. Dulu pada tahun 1979, batalyon ini mencatatkan sejarah sebagai salah satu batalyon yang turut dalam operasi militer penyergapan yang menewaskan Presiden Fretilin, Nicolau dos Reis Lobato.

Sejumlah tokoh militer ternama Nusantara pernah menjadi komandan di batalyon ini seperti Letnan Jenderal TNI (Purn) Yunus Yosfiah lalu mantan Presiden RI, Jenderal TNI (HOR) Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca: Aksi Mengerikan Prajurit TNI Terjun ke Sungai Selamatkan Nyawa Pelajar Hanyut Terseret Banjir

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya