KRI Frans Kaisiepo-368 Milik TNI AL dan Kapal Perang Yunani Unjuk Gigi di Laut Mediterania Lebanon
- Dispenal
VIVA – TNI Angkatan Laut kembali mengharumkan nama besar Negara Indonesia di mancanegara. Saat ini, salah satu kapal perang TNI Angkatan Laut yaitu KRI Frans Kaisiepo-368 yang tergabung dalam Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XVIII-N/UNIFIL mendapatkan mandat penting dari PBB untuk ikut serta dalam latihan bersama gabungan terpadu di Laut Mediterania.
KRI Frans Kaisiepo-368 menjalani latihan bersama dengan kapal perang jenis Fregat milik Angkatan Laut Yunani, yaitu HS Themistokles F-465.
Keduanya dipercaya mewakili Maritime Task Force (MTF) UNIFIL dalam latihan bersama gabungan terpadu yang baru pertama digelar di Laut Mediterania, pekan ini.
Dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Selasa, 27 Juni 2023, kedua kapal perang yang ditunjuk PBB itu mengikuti latihan gabungan dengan sejumlah kapal perang Angkatan Laut negara-negara sahabat lainnya.
Sejumlah kapal perang yang ikut terlibat dalam latihan gabungan di Laut Mediterania itu diantaranya adalah, kapal fregat Perancis FNS Languedoc D-651, kapal patroli Lebanese Armed Forces (LAF) Navy LNS Tabarja, Heli Super Puma LAF Air Force, Quick Response Units, Coastal Radar Sites, dan sejumlah stakeholder terkait Pemerintah Lebanon.
"Latihan dimulai dengan Search and Rescue Exercise (SAREX) merespon distress dari kapal yang tenggelam di lepas pantai Beirut. Dengan kolaborasi yang baik, korban berhasil ditemukan untuk kemudian dievakuasi melalui jalur laut dan udara ke Saint George Hospital Beirut guna penanganan lebih lanjut," kata Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh dalam keterangan resminya.
Perwira Menengah (Pamen) TNI AL yang juga menjabat sebagai Komandan Satgas MTF TNI Konga XVIII-N/UNIFIL menambahkan, setelah menjalani sesi latihan SAREX, seluruh Angkatan Laut yang ikut terlibat dalam latihan gabungan bersama kemudian melaksanakan sejumlah serial latihan lainnya, diantaranya Maritime Picture Compilation, Full Spectrum Maritime Interdiction Operation, Advanced Manoeuvre, Flashing Exercise, Winching Exercise, Cross Deck Landing Exercise, Air Medical Evacuation, dan diakhiri dengan Photo Exercise.
"Seluruh serial yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan mampu membangun komunikasi dan koordinasi dengan seluruh komponen yang terlibat secara profesional," ujarnya.
Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh lebih jauh menambahkan bahwa, latihan bersama sejumlah Angkatan Laut negara sahabat itu didesain untuk meningkatkan interoperabilitas dan kesiapsiagaan operasional dalam merespon dinamika keamanan maritim kawasan sekaligus membangun kapasitas militer Lebanon.
Tidak hanya itu, pada latihan tersebut, Heli Direction Officer KRI Frans Kaisiepo-368 mendapatkan pengalaman unik untuk mengendalikan Heli NH90 Prancis, demikian juga dengan Heli Panther HS 1306 Indonesia berkesempatan landing di geladak heli kapal Fregat Prancis.
“Kesuksesan latihan ini merupakan wujud keberhasilan diplomasi militer Indonesia di kancah global. Hal ini juga menjadi capaian penting implementasi mandat PBB berdasarkan UNSCR 1701 khususnya pada pilar capacity building untuk mempercepat transfer of responsibility kepada militer Lebanon dalam mengamankan wilayahnya secara mandiri," kata Letkol Laut John David.
Pada kesempatan berbeda, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan kepada prajurit Jalasena yang sedang bertugas sebagai pasukan perdamaian untuk terus memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan.
"Jaga nama baik TNI AL dan Indonesia, serta pelihara hubungan dengan negara-negara yang juga tergabung dalam UNIFIL, sehingga nama baik bangsa maupun TNI AL tetap harum di dunia internasional," kata KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali.
Senada dengan itu, MTF Commander, RADM Michael Busse (Jerman) memberikan apresiasi atas keberhasilan dalam perencanaan dan pelaksanaan latihan tersebut. Menurutnya keberhasilan latihan ini merupakan raihan penting dalam sejarah pelaksanaan misi Pasukan Perdamaian PBB, Maritime Task Force di Lebanon.