Oknum Prajurit TNI Aniaya Warga Sipil di Kemang, Polisi Militer Angkatan Laut Turun Tangan

VIVA Militer: Polisi Militer TNI.
Sumber :
  • Puspen TNI

Jakarta – Seorang warga sipil yang bernama Rifkho Achmad Bawazir baru saja menjadi korban penganiayaan sejumlah oknum prajurit TNI di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Pelaku penganiayaan diduga kuat oknum prajurit TNI Angkatan Laut.

Mantan Karyawan Polisikan Bos Perusahaan Animasi Buntut Dugaan Penganiayaan

Menanggapi kejadian tersebut, TNI Angkatan Laut bergerak cepat mengerahkan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lantamal III Jakarta untuk mencari tahu kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum prajurit Marinir TNI AL tersebut.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI I Made Wira Hady Arsanta mengatakan, saat ini kasus dugaan penganiayaan itu sudah ditindaklanjuti oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lantamal III Jakarta. 

SnackVideo Ramaikan Naval Base Open Day 2024

"Yang bersangkutan saat ini sudah diperiksa dan proses pendalaman kronologis oleh Pomal Lantamal III," kata Kadispenal Laksma TNI I Made Wira Hady Arsanta saat dikonfirmasi VIVA Militer, Senin, 19 Juni 2023.

Kadispenal menegaskan, pihaknya berkomitmen akan menindak tegas para oknum prajurit TNI Angkatan Laut apabila terbukti melakukan pelanggaran hukum. Hal itu sebagaimana arahan atau perintah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali di setiap kesempatan di depan para prajurit TNI AL.

Bertemu Prabowo di Hanoi, Presiden To Lam Minta TNI Bisa Latih Perwira Vietnam

Sebagaimana diberitakan VIVA Militer sebelumnya, sejumlah oknum prajurit TNI diduga telah melakukan pemukulan atau penganiayaan terhadap seorang pengemudi kendaraan roda empat di wilayah Kemang, Jakarta Selatan. 

Aksi penganiayaan itu viral di media sosial setelah korban yang bernama Rifkho Achmad Bawazir mencurahkan apa yang dialaminya itu di akun Twitter pribadinya pada hari Minggu, 18 Juni 2023 kemarin.

Rifkho menyebutkan bahwa dirinya telah dikeroyok sekitar lima orang oknum TNI AL dari Mako Marinir Cilandak dengan menggunakan senjata knuckle dan pisau lipat di Simpang Pertigaan sekitar Jalan Prapanca Raya dan Jalan Kemang Raya. 

Aksi penganiayaan tersebut menyebabkan Rifkho mengalami luka-luka di bagian pelipis mata sebelah kanan.

"Izin melaporkan telah terjadi pengeroyokan terhadap diri saya sendiri oleh anggota TNI AL Mako Marinir Cilandak berjumlah 5 org atau lebih menggunakan senjata knuckle dan pisau lipat. Lokasi kejadian di simpang pertigaan antara Jl. Prapanca Raya dan Jl. Kemang Raya," tulis Rifkho Achmad Bawazir dilansir VIVA Militer dari akun Twitter @rfkhbwzr.

Lebih jauh lagi Rifkho Achmad Bawazir menjelaskan melalui akun Twitter-nya, bahwa kejadian pengeroyokan itu terjadi ketika iringan mobil dirinya bersama sepupunya sedang berjalan dari arah Walikota Jakarta Selatan menuju HAKA Dimsum di Jalan Kemang Selatan VIII. 

Saat berada dipertigaan Prapanca Raya dan Kemang Raya, iringan dua mobil yang dinaiki oleh korban bersama sepupunya terhenti karena lampu merah. 

Kemudian setelah lampu hijau menyala, korban kembali melanjutkan laju kendaraannya. Dan secara tiba-tiba di pertengahan jalan, korban dihadang oleh para pelaku yang mengendarai beberapa kendaraan roda dua/motor.

"Ketika traffic light menyala hijau kami melaju kendaraan kami, namun di hadang oleh para pelaku yg hendak menuju Kemang Raya. Para pelaku tidak terima karena tdk kami beri jln, pdhl pada pertigaan tsb ada rambu yg melarang belok kanan & putar arah," tulis korban dalam akun Twitternya.

"Akibat penghadangan tsb kami sempat berdebat dgn para pelaku. Kemudian sekitar pukul 2.30 WIB salah satu pelaku mulai memprovokasi untuk menganiaya saya yg kemudian diikuti oleh 2org lainnya secara beramai2 melakukan pengeroyokan terhadap saya," tambahnya.

Korban juga mengaku bahwa dirinya sempat diancam menggunakan pisau oleh salah satu pelaku pengeroyokan. Korban pun melawan dengan cara merekam kejadian tersebut dengan ponsel genggam miliknya.

Lalu, beberapa orang pelaku lainnya kembali melakukan pengeroyokan dan berusaha merampas telpon genggam miliknya karena tidak terima direkam oleh korban.

"Dr arah samping saya di pukul dgn knuckle pd bagian pelipis. Hp saya dirampas karna mereka tdk terima saya rekam. Kemudian saya dibanting, saat sdh terbaring di tanah saya dipukul dan di tendangi berkali2 pada bagian kepala & badan oleh para pelaku," tulisnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya