Temuan Benda Tak Terduga saat Pasukan Bima Sakti TNI Mengendap Patroli Malam di Tengah Hutan Papua
- Yonif 132/Bima Sakti
VIVA – Ada peristiwa tak terduga dialami prajurit TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG, Batalyon Infanteri (Yonif) 132/Bima Sakti saat melakukan patroli di tengah hutan belantara Papua.
Ceritanya Pasukan Bima Sakti dipimpin langsung Wakil Komandan Satgas, Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa melakukan patroli di malam hari di hutan perbatasan negara antara Skouw, Indonesia dengan Wutung, PNG atau sekitar Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Berdasarkan siaran resmi Satgas Yonif 132/BS yang diterima VIVA Militer, Senin 19 Juni 2023, dalam patroli itu, pasukan dibagi dalam dua tim. Satu tim dipimpin Sersan Satu Herman dan satu tim lainnya dipimpin Serda Dhiki dengan Mayor Inf Zulfikar sebagai poros gerakan.
Target utama dari patroli malam ini adalah menangkal segala bentuk pelanggaran perbatasan kedaulatan negara, termasuk menindak pelanggar lintas batas negara. Namun malam itu, yang ditemukan bukan sekadar warga pelintas batas ilegal. Tapi lebih dari itu...
Jadi saat mengendap di antara lebatnya hutan perbatasan negara. Tim patroli Satgas Yonif 132/Bima Sakti menemukan dua pria misterius. Gerak geriknya mencurigakan. Mayor Inf Zulfikar pun memerintahkan Pasukan Bima Sakti untuk mengawasi pergerakan kedua pria itu.
Sembari mengawasi, pasukan bergerak mendekati. Tapi rupanya kedua pria itu menyadari kehadiran Pasukan Bima Sakti, sehingga mereka pun kabur melarikan diri.
Mayor Inf Zulfikar pun memerintah pasukan mengejar kedua pria itu. Namun dikarenakan keadaan yang sangat gelap, medan yang cukup licin karena hujan, serta jarak dari lokasi kejadian yang sangat dekat dari perbatasan, kedua pria itu berhasil lolos dari sergapan dengan berlari masuk ke wilayah PNG.
Pasukan Bima Sakti tak mau gegabah dalam bertindak. Pengejaran dihentikan, sebab secara konstitusi, prajurit TNI tak boleh memasuki wilayah PNG secara ilegal.
Hanya saja, sebelum menerobos masuk ke PNG, kedua pria tadi sempat membuang barang bawaannya di perbatasan yang masih masuk wilayah NKRI. Mayor Inf Zulfikar dan pasukannya kemudian melakukan penyisiran di hutan itu. Dan mereka menemukan benda yang dibuang pria misterius tersebut.
Mau tahu benda apa itu?.
Benda yang dibuang itu ternyata adalah dua ban dalam mobil. Tapi, yang terpenting bukan bannya. Pemeriksaan lebih detail pun dilakukan. Dan betapa terkejutnya Mayor Inf Zulfikar, ternyata ban dalam itu ada isinya.
Isinya adalah barang haram berupa narkotika jenis daun ganja alias mariyuana. Ganja yang ditemukan sudah dalam kondisi terbungkus rapi dalam 20 paket.
Kemudian pasukan batalyon kebanggaan Komando Daerah Militer (Kodam) I Bukit Barisan itu membawa kedua ban dalam mobil beserta isinya ke Pos Komando Utama. Di sana semua ganja ditimbang, total terdapat 8.254 gram alias 8,2 kilogram ganja.
Dan apa yang didapatkan Pasukan Bima Sakti dalam patroli malam di tengah hutan itu mengungkap modus baru penyelundupan ganja. Baru kali ini ada ganja dibawa dengan dikemas menggunakan ban dalam mobil.
Berawal dari informasi gerakan mencurigakan...
Sebelumm patroli malam digelar, sebenarnya Mayor Inf Zulfikar telah mendapatkan informasi dari masyarakat dari Kampung Mosso soal banyaknya aktivitas mencurigakan di sepanjang perbatasan negara wilayah Skouw-Wutung.
Setela mendapatkan informasi itu, putra dari Deddy Mizwar aktor top pemeran utama Jenderal Naga Bonar dalam Film Naga Bonar itu pun melakukan pendalaman informasi bersama Kepala Seksi Teritorial, Kapten Inf Sagala dan Komandan Seksi Intelijen Serka Faisal.
Nah, informasi itu juga dilaporkan ke Komandan Satgas Yonif 132/Bima Sakti, Letnan Kolonel Inf Ahmad Fauzi. Dan Dansatgas pun memerintahkan agar mencari informasi lebih lanjut dan mendetail. Perintah itu ditindak lanjuti Mayor Inf Zulfikar dengan menggelar patroli malam.
Dengan kekuatan 12 personel, patroli malam digelar di perbatasan sepanjang jalur perbatasan Skouw-Wutung hingga bendungan air yang merupakan ujung dari jalur perbatasan kedua negara.
Kini kasus penyelundupan ganja itu telah dilaporkan ke Komando Pelaksana Operasi Korem 172/Praja Wira Yakti. Barang bukti ganja juga diserahkan untuk ditindaklanjuti.
"Keberhasilan penggagalan upaya peredaran dan penyelundupan ganja yang telah berulang kali dilakukan oleh Satgas Yonif 132/BS selama hampir 8 bulan penugasan di tanah Papua dengan rekapitulasi seberat 33,24 kilogram ini menegaskan bahwa kami selaku prajurit TNI akan selalu hadir untuk mengayomi dan memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat di perbatasan Papua," kata Dansatgas Yonif 132/Bima Sakti, Letkol Inf Ahmad Fauzi.
Baca: Gak Ada Ampun.. Seragam Dilucuti Mayjen Daniel, Belasan Prajurit TNI Dipecat Gara-gara Bolos