Peristiwa Haru di Gereja Bazemba saat Raja Aibon Kogila Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Tiba

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.
Sumber :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

VIVA – Mendekati akhir masa penugasan, prajurit TNI dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat, masih terus bergerak untuk menuntaskan berbagai program kemasyarakatan di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Innalillahi, Prajurit TNI Crew Helikopter Caracal Gugur di Hutan Papua

Yang terbaru, Pasukan Tengkorak pimpinan Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, menuntaskan janji untuk melengkapi Gereja El-Shadai di Bazemba dengan kursi untuk jemaat.

Berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer dari Raja Aibon Kogila, Senin 12 Juni 2023, kursi untuk beribadah telah selesai dirakit dan kemarin tibalah saatnya dibawa ke gereja untuk diserahkan ke masyarakat.

Gempa dan Gunung Meletus Mengancam, Pasukan Reaksi Cepat Brigjen TNI Nunes Siaga Penuh

Jadi sebelum prosesi penyerahan kursi dilangsungkan, sejumlah kesatria Tengkorak yang beragama Kristen dengan dipimpin Kapten Inf Poltak melaksanakan ibadah Minggu bersama masyarakat di Gereja Bazemba.

Setelah ibadah usai dilaksanakan, Kapten Inf Poltak langsung mengumumkan kepada jemaat bahwa kursi segera tiba di gereja dan Letkol Inf Ardiansyah yang turut langsung akan menyerahkan kursi ke pihak gereja.

Pilkada Maluku Tenggara Ricuh, Danlanud Dominicus Dumatubun Letkol Junaidi Turun Gunung Redam Aksi Pemblokiran Jalan

Seketika itu juga para jemaat keluar dari gereja untuk menyambut kedatangan Raja Aibon Kogila dan Pasukan Tengkorak yang telah bertolak dari Pos Koper dengan menggunakan truk operasi yang telah disulap jadi kendaraan tempur lapis baja bernama Monster Raja Aibon.

Tak lama menunggu, sang monster muncul, melihat hal itu jemaat pun langsung berteriak penuh suka cita dengan teriakan khas dari Suku Moni.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

Sang Monster pun berhenti tepat di depan gereja. Dan jemaat berlarian menghampiri Raja Aibon Kogila. Banyak dari para jemaat yang tak kuasa membendung air matanya.

"Bapak, Tuhan berkati istri, anak, pekerjaan. Tuhan berkati. Jemaat di sini tidak kasih sesuatu. Hanya Tuhan yang punya berkat dan lindungi Bapak di mana Bapak berada. Tuhan berkati Bapak. Terima kasih, selalu istimewa," kata Mama Debora Kobogau, salah satu jemaat dari Gereja Bazemba saat menyalami Raja Aibon sambil menangis.

Lulusan Akademi Militer 2004 ARUPADATU itu pun bergerak masuk ke dalam gereja, sementara Pasukan Tengkorak dibantu jemaat mengangkut satu persatu kursi dari bak sang monster untuk disusun langsung di dalam gereja.

Gembala Poltak memimpin langsung penyusunan kursi, bersama dengan Bapak Yakobus Sondegau dan Pendeta Sorman Kobogau. Belum tersusun seluruhnya, beberapa jemaat bahkan sudah tidak sabar mencoba merasakan duduk di kursi baru gereja mereka.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

Setelah kursi tersusun, mendadak suasana di dalam gereja berubah. Para jemaat bercucuran air mata, tak kuasa menahan kesedihan. Apalagi tatkala Raja Aibon Kogila mulai buka suara untuk memberikan sambutan dan cerita tentang janjinya menyediakan kursi buat gereja.

"Jadi ceritanya, waktu itu, beberapa bulan yang lalu kita datang kesini, melihat kan ada tiang-tiang saja toh. Tiang-tiang terus atap saja, kemudian kita ketemu di gerbang, kita berencana membangun gereja. Akhirnya, kita teman-teman semua ini, dari orang Aceh, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Ambon, Timor, semua kita kumpul uang. Semua suku kumpul uang, tapi tidak banyak, sedikit-sedikit. Kemudian saya lapor pimpinan, Bapak Jenderal Dudung. Beliau bantu 100 juta. Puji Tuhan rejeki ada terus. Kemudian saya punya teman orang Batak, saya kasih berita. Jadi teman-teman sumbang, jadi tinggal kurang sedikit. Kemudian, waktu Bapak Shonobi Umum yang pernah datang kesini, yang 3 bintang (Pangkostrad, Letjen TNI Maruli Simanjuntak-red), saya berbicara juga lagi ke Beliau, kita mau renovasi kuburan, kemudian kita mau buat kursi. Beliau bantu. Jadi beliau, Bapak Jenderal Dudung, Bapak Jenderal Maruli, uang teman-teman semua, kita kumpul semua. Beliau yang bantu banyak kita di sini. Kita di sini semuanya bersaudara," kat Raja Aibon bercerita di hadapan jemaat Gereja El-Shadai.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

Enggak cuma para jemaat apalagi para mama yang menangis. Tapi juga para pemuka agama di gereja itu.

"Pasukan 305 di sini, memang datang untuk daerah ini. Tetapi mereka selain menjaga, mereka membantu mensejahterakan masyarakat di sini. Mungkin dari Tuhan, melalui pasukan 305, Tuhan memberi jalan untuk masyarakat di sini, mengisi, membantu dan berbaur maupun membangun masyarakat Intan Jaya. Kita sangat sedih, memang dari hati terharu karena pasukan 305 senantiasa selalu siap membantu masyarakat disini, memberi pelayanan yang terbaik. Di semua Geraja, dari Titigi hingga Bilogai, membicakan tentang Raja Aibon yang suka membangun dan membantu masyarakat, sehingga dijuluki Raja Membangun. Kita tidak bisa membalas atas kebaikan Raja Aibon. Hanya Tuhan yang bisa membalas atas kebaikan Raja Aibon dan Komandan-Komandan dari Bilogai hingga Titigi. Dan Raja Aibon, kami berterima kasih. Semoga Tuhan membalas atas kebaikannya. Kita bertepuk tangan atas nama Raja Aibon. Waa… Waa… Waa…. Amakanie," ucap Bapak Yakobus Sondegau dengan berapi-api dan mata berkaca-kaca, diikuti tangis haru serta tepuk tangan masyarakat.

Selepas penyerahan kursi usai, jemaat tak langsung kembali ke rumah. Sebab ternyata Pasukan Tengkorak telah menyiapkan hidangan untuk makan siang bersama. Raja Aibon Kogila dan Pasukan Tengkorak kemudian bergerak menuju Pos Koper dengan berjalan kaki.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

Sedangkan Sang Monster digunakan untuk mengangkut para mama dan anak-anak dari gereja ke Pos Koper. Tapi sebelum berangkat, Raja Aibon Kogila menyampaikan sebuah pesan penting kepada masyarakat.

"Kami datang kesini membawa pesan Papua Penuh Damai. Karena kami mau itu Papua damai semuanya. Tidak ada bunuh-bunuhan, tidak ada takut-takut. Semua damai, ibadah semua tenang, berkebun semua tenang, sekolah tenang, semua tenang semuanya. Jadi mari kita semua sama sama untuk membangun, jadi membuat tenang semuanya. Kalau ribut, kalau konflik, tambah kalau tidak tenang, kalau kita yang mungkin sudah dewasa, laki laki yang sudah dewasa, tidak masalah. Kita bisa lari sana lari sini, di hutan sana di hutan sini jauh. Tapi bagaimana dengan anak-anak kita yang masih kecil, bagaimana, adek-adek, mama-mama yang mungkin sedang hamil. Apa bisa kemana-mana? Tidak bisa. Setiap konflik itu, yang rugi masyarakat, yang korban masyarakat, yang korban perempuan, yang korban anak anak. Tidak ada konflik dari ujung dunia, Afrika, Eropa, semua, Asia, itu, tidak ada konflik yang disitu anak-anak, ibu-ibu tidak korban. Makanya kita harus wujudkan Papua Penuh Damai. Biar kita punya adek-adek, kita punya anak-anak, itu bisa sekolah tinggi-tinggi, bisa besar semua jadi dokter, jadi apa, semua. Jadi orang pintar," kata Raja Aibon Kogila berpesan.

Setiba di Pos Koper, jemaat langsung menyantap hidangan yang telah disediakan. Mereka tampak sangat senang dengan apa yang diberikan Pasukan Tengkorak.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

Hanya saja tangisan kembali pecah saat jemaat hendak meninggalkan Pos Koper. Para mama menangis setelah mendapat informasi bahwa tak lama lagi Pasukan Tengkorak akan kembali ke Karawang, sebab masa penugasan dalam Satgas Organik di Intan Jaya akan berakhir.

"Selamat, Tuhan memberkati, Tuhan melindungi. Tuhan punya gudang berkat, khidmat, pengetahuan. Terima kasih Bapak, Tuhan lindungi kami sama-sama, Tuhan lindungi, Tuhan jaga,” ucap Mama Debora Sondegau saat berpamitan dengan Raja Aibon.

Bahagia selalu masyarakat Intan Jaya. Para Ksatria Tengkorak akan terus berusaha untuk membawa tawa, senyum dan kebahagiaan untuk seluruh masyarakat Intan Jaya. Damailah selalu Papua, damailah selalu Indonesia. PAPEDA, Papua Penuh Damai. KOSTRAD!!!

Baca: Dari Belantara Papua Mayor TNI Putra Jenderal Naga Bonar Lulus Jadi Doktor, IPKnya Luar Biasa

VIVA Militer: Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto

MK Putuskan KPK Berwenang Selidiki Kasus Korupsi yang Libatkan Oknum Militer, Ini Kata Mabes TNI

Mabes TNI akan segera berkoordinasi dengan KPK, Kejaksaan Agung, serta instansi penegak hukum lainnya

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024