Keributan Pecah, Pasukan Bima Sakti TNI Tangkap Gembong OPM Pengkhianat Bangsa

VIVA Militer: Satgas Yonif 132/Bima Sakti tangkap tokoh OPM.
Sumber :
  • Yonif 132/Bima Sakti

VIVA – Hari itu, keributan pecah di Kantor Imigrasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Puspenerbal Persiapkan Replika Pesud ILLYUSIN Beagle Buatan Uni Soviet untuk Monumen Pusat TNI AL

Sejumlah orang marah dan ngamuk ke petugas. Mereka merusuh di PLBN karena tak maumengikuti prosedur lintas batas. Mereka ogah diperiksa. Apalagi salah satunya tidak membawa dokumen resmi melintas dari RI ke Papua Nugini.

Nah, ketika keributan berlangsung, prajurit TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG, Batalyon Infanteri 132/Bima Sakti yang bertugas di PLBN langsung menghampiri lokasi keributan.

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Distribusi Bantuan Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Tiga prajurit TNI yaitu Praka Yayan, Pratu Agum dan Prada Munthe menghampiri lokasi dengan tujuan untuk meredam keributan dan menyelesaikan masalah. Tapi apa yang terjadi. Situasi malah semakin memanas, orang-orang itu semakin ngamuk. Melihat hal itu, kecurigaan pun muncul di benak prajurit TNI.

Dan kecurigaan itu terbukti, ternyata salah satu dari orang yang ngamuk itu adalah seorang tokoh Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM Papua, Yusak Pakage.

Gilaaa.. Wanita Cantik Berjilbab Ini Nekat Bawa 2 Kilo Sabu Tembus Penjagaan TNI

VIVA Militer: Satgas Yonif 132/Bima Sakti tangkap tokoh OPM.

Photo :
  • Yonif 132/Bima Sakti

Yusak ini bukan orang sembarangan, dia merupakan mantan narapidana politik yang dijebloskan 10 tahun ke penjara dengan dakwaan sebagai pengkhianat bangsa karena mengganggu kedaulatan NKRI. Dia juga merupakan mantan sekretaris jenderal OPM.

Mendapati fakta tentang sosok Yusak, Praka Yayan langsung melapor ke Wakil Komandan Satgas Yonif  132/Bima Sakti, Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa.

Berdasarkan siaran resmi yang dilansir VIVA Militer, Senin 12 Juni 2023, laporan itu langsung direspons cepat oleh Mayor Inf Zulfikar dengan melakukan analisa.  Dan hasilnya, Yusak diduga merupakan simpatisan TPNPB-OPM. Kelompok teroris bersenjata yang saat ini aktif melakukan gangguan keamanan di Papua.

Mayor Inf Zulfikar pun langsung memerintahkan Komandan Kompi Tempur A Satgas Pasukan Bima Sakti, Kapten Inf Putra Zeranto untuk menangkap Yusak.

VIVA Militer: Satgas Yonif 132/Bima Sakti tangkap tokoh OPM.

Photo :
  • Yonif 132/Bima Sakti

Yusak pun diringkus. Dan Pasukan Bima Sakti mengamankannya ke daerah yang relatif aman melintasi Pos Muara Tami. Hal itu dilakukan karena PLBN Skouw sudah dipenuhi masyarakat.

Namun, penangkapan Yusak tak semudah yang diperkirakan, saat 11 prajurit TNI dipimpin Sertu Rudi menangkap Yusak, pria itu melawan. Hal itu memicu keributan lagi. Hanya saja perlawanan tak berlangsung lama, dan Yusak berhasil diamankan prajurit TNI Angkatan Darat ke Pos Muara Tami.

Di pos militer itu Yusak menjalani pemeriksaan yang dipimpin langsung oleh Mayor Inf Zulfikar didampingi oleh kapten Inf Putra. Dalam pemeriksaan itu akhirnya terungkap fakta bahwa Yusak mau meninggalkan Indonesia menuju ke Vanimo, Papua Nugini.

"Karena tidak membawa dokumen, petugas imigrasi melarang untuk melintas, namun yang bersangkutan tetap memaksa untuk melintas dan melakukan perlawanan. Setelah dilakukan pendekatan yang persuasif dan humanis, Yusak Pakage meminta maaf atas perbuatannya," kata Mayor Inf Zulfikar dalam keterangan tertulisnya.

VIVA Militer: Pasukan Yonif 132/Bima Sakti bergerak masuk Papua.

Photo :

Hanya saja semua belum berakhir, walau Yusak sudah minta maaf tapi dia tak bisa begitu saja bisa pulang. Karena dari hasil koordinasi Mayor Inf Zulfikar dengan Komandan Satgas Yonif 132/Bima Sakti, Letnan Kolonel Inf Ahmad fauzi.

Dansatgas kemudian meminta Mayor Inf Zulfikar untuk berkoordinasi dengan kepolisian. Tujuannya supaya dapat diketahui apakah Yusak ini adalah buronan kepolisian alias DPO.

Mayor Inf Zulfikar pun menghubungi Kepala Kantor Kepolisian Sub Sektor Skouw, Ipda Alexander Yarisetouw. Dan tak lama petugas polisi datang di Pos TNI Muara Tami untuk melakukan pemeriksaan bersama Satgas Yonif 132/BS.

Dari pemeriksaan itu didapatkan informasi tambahan yang amat penting, Yusak ini ternyata anggota OPM aktif. Dia yang mendeklarasikan perundingan kemerdekaan Papua ke Presiden Joko Widodo.

Dia mau ke PNG untuk menghadiri acara United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), sebuah kegiatan yang akan dihelat Beny Wenda pada bulan-bulan ini di PNG.

Baca: Tembus Samudra Hindia, Pasukan Hantu Laut Marinir TNI Mendarat di Pulau Kosong Angker Banten

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya