Di Hadapan 986 Perwira, Panglima TNI Yudo Ingatkan Ancaman VUCA dan Perang Generasi Kelima

VIVA Militer: Panglima TNI Laksamana Yudo Margono
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono hari ini menghadiri acara Pembekalan Progam Kegiatan Bersama (PKB) Kejuangan TA. 2023 yang dihadiri oleh 986 orang civitas akademika tentara dalam negeri maupun luar negeri, yang terdiri dari 159 orang para Perwira Siswa Sesko TNI, 32 orang Sespimti Polri, 458 orang Sesko Angkatan dan 279 orang Sespimmen Polri di Graha Widya Dirgantara Seskoau, Lembang, Jawa Barat. 

Militer Israel Terobos Lebanon Selatan, Langgar Lagi Gencatan Senjata

Di hadapan 986 Perwira tersebut, Panglima TNI Yudo Margono mengatakan, bahwa situasi dunia khususnya Indonesia saat ini tidak dalam kondisi baik-baik saja. Menurut Yudo Margono, saat ini dunia berada dalam sebuah ancaman yang sangat besar, yaitu VUCA dan ancaman perang generasi kelima.

Oleh karena itu, lanjut Yudo, situasi sulit di masa mendatang hanya dapat dihadapi dengan satu cara, yaitu membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, yang siap untuk menghadapi berbagai ancaman di masa mendatang.

Letkol Salim, Komandan Marinir Rusia Tewas Dihantam Roket Buatan Amerika

"Tantangan yang akan kita dan terutama yang akan kalian hadapi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 tentunya tidaklah ringan. Kondisi bangsa dan dunia saat ini bisa digambarkan dalam situasi VUCA yakni Volatility atau berubah dengan sangat cepat, Uncertainty atau penuh ketidakpastian, Complexity atau ruwet dan rumit serta Ambiguity atau membingungkan," kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dalam keterangan resmi yang diterima VIVA Militer, Selasa, 30 Mei 2023.

Lebih jauh, Panglima TNI mengungkapkan, berbagai ancaman di dunia modern hanya dapat dihadapi dengan kekuatan prajurit yang visioner, profesional dalam menjalankan tugas negara, modern, dan tangguh.

Suplai Pasukan dan Senjata ke Rusia, Korut Terima Cuan Rp97 Triliun

"Prajurit TNI harus menjadi patriot, prajurit yang profesional, modern dan tangguh agar dapat menjalankan tugas yang dipercayakan oleh negara dengan baik. Sebagai Panglima TNI, saya juga telah mencanangkan visi dan misi yang sejalan dengan kebijakan politik negara yaitu menjadikan TNI yang kuat agar rakyat kita bermartabat," ujarnya.

VIVA Militer: Pembekalan Perwira TNI-Polri oleh Panglima Yudo Margono

Photo :
  • Puspen TNI

Panglima TNI menyampaikan bahwa untuk mewujudkan visi tersebut, sejak dia menjabat dirinya telah mencanangkan program prioritas dimana pembangunan SDM menjadi prioritas, sama seperti pilar utama Indonesia Emas 2045. 

"Hal ini saya laksanakan karena saya meyakini bahwa tidak ada cara lain untuk menjadi negara maju kecuali kita harus memiliki SDM yang unggul, profesional dan tangguh. Program prioritas yang lain juga mengarah menuju pemantapan pertahanan dan ketahanan nasional melalui peningkatan kesiapan operasi penguatan konsep operasi gabungan dan reformasi birokrasi di tubuh TNI," katanya.

Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu pun menekankan, bahwa kondisi VUCA dan ancaman perang generasi kelima harus dilawan dengan mindset VUCA dalam arti positif yakni vision, understanding, clarity dan agility. 

Selain mindset VUCA, tambah Panglima TNI, kemampuan inti yang harus dimiliki SDM TNI-Polri di masa sekarang terlebih di masa depan adalah kompetensi dalam pengambilan keputusan. 

"Pemimpin harus berani mengambil keputusan terutama jika dihadapkan dengan kondisi yang dinamis. Apabila kita tidak atau terlambat mengambil keputusan maka dampaknya tidak baik untuk pribadi maupun organisasi," ujar Yudo Margono.

"Keberanian dalam mengambil keputusan tidak akan datang secara tiba-tiba, diperlukan latar belakang pengetahuan dan pengalaman dari seorang individu. Untuk itu, sejak dini latihlah diri kalian dalam mengambil keputusan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab kalian. Pahami situasi dan adakan evaluasi secara terus menerus dari keputusan yang kalian ambil," tambahnya.

Untuk menjadi Prajurit yang tangguh dan profesional, Panglima TNI Yudo Margono menekankan lima poin penting kepada seluruh Perwira TNI-Polri tersebut:

Pertama, tetaplah menjadi perwira yang profesional, selalu pahami tugas pokok, pahami kondisi satuan, kondisi lingkungan dan medan tugas. Serta selalu jaga netralitas TNI-Polri, ingatlah selalu bahwa kalian adalah alat negara, jangan khianati amanat tersebut. 

Kedua, jadilah pribadi yang adaptif, pribadi yang bisa mengikuti perubahan zaman yang sangat dinamis. Selain itu, jangan terjebak dengan cara-cara lama dalam menyelesaikan persoalan saat ini, cari terobosan dan inovasi baru dalam menghadapi persoalan dan tantangan yang ada.

Ketiga, jaga selalu sinergitas dan soliditas di antara kalian dan juga dengan komponen bangsa lainnya. Ingatlah, sejarah telah menjadi saksi bahwa hanya semangat gotong royong lah yang bisa menjadi kunci sukses kemajuan bangsa. Berbagai persoalan dan tantangan bisa kita lewati ketika bangsa kita bersatu. 

Keempat, jadilah perwira yang peduli, perwira yang selalu turun ke lapangan untuk mengetahui kondisi nyata anak buah, alutsista dan masyarakat sekitar. Jangan kalian semakin tinggi pangkat dan jabatan justru terbuai dengan kursi yang empuk dan ruangan dingin sehingga kalian malas dan jarang turun langsung ke lapangan. 

Kelima, jadilah pribadi yang humanis. Ingat bahwa keberadaan kalian harus membawa manfaat nyata bagi rakyat. Jangan malah kalian arogan karena merasa sebagai aparat. Tetaplah menjadi contoh dalam bersikap sehingga akan ditiru oleh anggota kalian. Kalian boleh arogan hanya Ketika menghadapi musuh dan lawan.
 

VIVA Militer: OPM Sorong Raya menyerahkan diri ke Satgas Yonif PR 501 Kostrad

Boyong Anak Istri Keluar Hutan, 8 OPM Sadis Menyerah ke Pasukan Elite Kostrad TNI

Mereka anak buah Manfred Fathem.

img_title
VIVA.co.id
27 Desember 2024