Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Sulap Makam Kepala Suku Besar, OPM Bentrok Saling Serang di Hutan

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.
Sumber :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

VIVA – Delapan bulan sudah para prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad melaksanakan operasi dalam Satuan Tugas Organik Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Ancam Amerika dan Kroninya, Misteri Senjata Super Rusia Akhirnya Terbongkar

Sejak pertama kali menginjakkan kaki pada pertengahan September 2022 di salah satu daerah yang selama dikenal sebagai basis kuat Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM Papua, banyak sudah perubahan yang diciptakan Pasukan Tengkorak di wilayah itu.

Intan Jaya yang selama beberapa tahun menjadi zona hitam alias daerah menyeramkan, kini secara perlahan kehidupan masyarakat di Intan Jaya berhasil dibangkitkan setelah sempat mati suri akibat teror kekejaman OPM.

Gak Ada Ampun, Sersan TNI Ini Diseret ke Meja Hijau Lalu Dijebloskan ke Tahanan

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

Roda perekonomian kembali bergerak, gangguan keamanan juga dapat diminimalisir, walaupun harus berkorban jiwa dan raga. Masyarakat sudah bisa beribadah dengan tenang dan anak-anak bisa kembali mendapatkan pendidikan.

Penerbang Tempur yang Kini Jadi Ajudan Presiden Prabowo, Kolonel Anton Raih 2 Trofi Penghargaan Sesko TNI

Bahkan, saat ini berbagai fasilitas umum seperti penerangan jalan dan air bersih sudah tersedia berkat program-program teritorial yang dilaksanakan Pasukan Tengkorak.

Tak lama lagi Pasukan Tengkorak akan mengakhiri tugasnya di Papua untuk kembali ke markas mereka di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat. Walau perpisahan sudah di depan mata. Tak lantas membuat pasukan elite TNI Angkatan Darat itu mengendorkan semangat untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat Intan Jaya saat ditinggal nanti.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

Dengan dipimpin Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, Pasukan Tengkorak menggulirkan program Terpadu 100 Hari. Sebuah program yang dijalankan untuk jaminan keamanan masyarakat dengan pergerakan pasukan ke hutan-hutan.

Berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer, program ini ternyata cukup jitu untuk menangkal teror OPM ke masyarakat. Terbukti OPM tak lagi berani turun gunung untuk mengganggu masyarakat dan aparat.

Malahan informasi terbaru, dikabarkan bahwa OPM yang gentayangan di sekitar Intan Jaya saat pecah, mereka saling serang antar sesama anggota OPM.

"Sesama mereka sendiri mulai saling serang. Tanpa rasa malu, salah satu kelompok dari para gerombolan meminta bantuan pasukan Tengkorak Kostrad. Masyarakat Intan Jaya pun semakin cerdas dan semakin berani menunjukkan perlawanannya kepada para gerombolan KST," tulis Raja Aibon Kogila.

Apa yang terjadi pada OPM sangatlah wajar, sebab akibat tak bisa lagi masuk ke kampung-kampung. Mereka kelaparan dan akhirnya terjadilah perpecahan. Di satu sisi, masyarakat semakin sadar arti pentingnya keberadaan prajurit TNI di Intan Jaya.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

Sementara itu, di saat OPM saling serang, Pasukan Tengkorak bersama masyarakat Intan Jaya saling bahu membahu dalam mensukseskan program TNI AD Manunggal Air. Dua desa jadi sasaran pipanisasi, yakni Desa Yokatapa dan Desa Bazemba.

Dari dahulu masyarakat di kedua desa ini mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Tapi sekarang Pasukan Tengkorak telah mampu mengatasi permasalahan itu dengan keberhasilan mengalirkan air ke kedua desa.

Selain itu, Pasukan Tengkorak baru saja melakukan renovasi terhadap makam dari Oktavianus Sondegau. Mendiang adalah Kepala Suku Besar Intan Jaya. Dia merupakan tokoh kunci terbentuknya Kabupaten Intan Jaya.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

Sebelumnya kondisi makam Oktavianus Sondegau sangat memprihatinkan. Makam yang berada di tepi jalan itu cuma berupa kuburan yang dicor semen seadanya di dalam sebuah gubuk butut beratap seng bekas.

Tak memakan waktu lama, Pasukan Tengkorak bergerak menyulap makam jadi lebih baik. Area makam dibuat tata ulang bahkan dilapisi keramik dan ornamen salip besar di atasnya. Gubuk butut pun dirombak, kayu-kayu diganti dengan baja ringan lengkap dengan atap seng baru.

Gak cuma itu saja, nisan yang tadinya cuma berupa kayu salip besar, diganti dengan nisan marmer yang lengkap dengan nama dan data kelahiran dan kematian sang tokoh.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

"Bapak Oktovianus ini kan orang hebat. Beliau orang besar. Jasanya Beliau itu, kan sangat besar, terutama untuk Intan Jaya. Saya dengar dulu dari bapak-bapak, Kabupaten Intan Jaya terbentuk, kan Beliau ini pegang peranan penting to. Jadi, waktu kita bangun Gereja waktu itu, kita melihat ke sini. Masa orang hebat kuburannya tidak baik," ucap Raja Aibon Kogila .

Kebahagiaan terpancar dari wajah masyarakat yang hadir. Bahkan, beberapa di antara mereka bahkan tak kuasa menahan air mata. Air mata haru atas perhatian yang begitu besar dari pimpinan TNI AD dan pasukan Tengkorak Kostrad kepada mereka. Hal yang selama ini mungkin mereka tidak rasakan.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

"Begitu selesai, bantu kami dengan air bersih yang luar biasa, habis itu bapak-bapak sudah buat Pemakaman Kepala Suku Besar Kabupaten Intan Jaya. Paitua ini punya keluarga yang cukup besar, terus dia punya pengaruh yang cukup besar di Intan Jaya, bahkan di luar. Dia sebagai orang tertua dari kabupaten ini. Jadi, apa yang sudah bapak-bapak buat ini, luar biasa. Terima kasih banyak, kami tidak bisa balas sesuatu, tetapi Yang Maha Kuasa saja yang bantu kebaikan apa yang bapak perbuat untuk kami. Bapak Gembala, Komandan Poltak, Komandan Kodim Persiapan yang telah ikut langsung terjun ke lapangan, tanpa lelah, tanpa rasa sakit atau tanpa jenuh jenuh. Dia ikut langsung terlibat dalam kegiatan ini, sehingga kami sampai nikmati apa yang kami tidak bayangkan. Saya, mewakili keluarga besar Oktovianus Sondegau, saya sampaikan terima kasih, Tuhan memberkati,"kata Gembala Yakob Sondegau mewakili masyarakat dan keluarga besar Oktavianus Sondegau.

Baca: TNI Berduka, Kapten Terbaik Kapal Perang Indonesia Meninggal Dunia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya