Teror OPM Berlalu, Pos Pasukan Tengkorak Kostrad TNI di Titigi Diserbu Puluhan Anak

VIVA Militer: Warga di Pos Titigi Yonif PR 305 Tengkorak di Intan Jaya.
Sumber :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

VIVA – Baru dua pekan berjalan, Program Terpadu 100 Hari yang Satuan Tugas Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat di wilayah penugasan Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, mulai mendatangkan hasil yang sangat positif bagi masyarakat.

Militer Israel Terobos Lebanon Selatan, Langgar Lagi Gencatan Senjata

Berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer dari Komandan Satgas Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, salah satu realita yang tampak jelas dari hasil Program Terpadu 100 Hari yaitu, semakin pulihnya kehidupan masyarakat Intan Jaya pasca teror yang dilancarkan Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM pada April 2023.

Menurut alumni Akademi Militer 2004 ARUPADATU itu, saat ini masyarakat tak lagi takut keluar rumah. Bahkan, di wilayah Kampung Titigi, masyarakat sudah berani berinteraksi langsung dengan prajurit TNI yang bertugas di Pos Titigi.

Letkol Salim, Komandan Marinir Rusia Tewas Dihantam Roket Buatan Amerika

Kalau biasanya Pasukan Tengkorak yang mendatangi rumah-rumah warga untuk sekadar bercengkrama, memberikan bantuan dan lainnya. Kini sebaliknya.

VIVA Militer: Warga di Pos Titigi Yonif PR 305 Tengkorak di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI
Suplai Pasukan dan Senjata ke Rusia, Korut Terima Cuan Rp97 Triliun

Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, puluhan anak-anak datang menyerbu ke Pos Titigi. Mereka datang dengan dipimpin Yeskiel Kama, tokoh masyarakat Titigi yang berprofesi sebagai guru. Jadi Bapak Yeskiel Kama, sengaja membawa 70 anak-anak yang tak lain adalah muridnya di SD untuk bermain dan belajar di Pos Titigi.

Memang Pos Titigi ini merupakan salah satu pos TNI yang paling disukai anak-anak. Sebab sejak Satgas YPR 305 menginjakkan kaki di Intan Jaya, dengan dipimpin Letnan Satu Inf Reza Hidayat alias Ronggolawe, Pasukan Tengkorak berhasil mengubah pos yang tadinya terbengkalai menjadi sebuah taman bermain untuk anak-anak.

Setiba di Pos Titigi, puluhan murid SD langsung berhamburan berlari saling berebutan untuk memanfaatkan berbagai fasilitas permainan yang tersedia. Murid itu tak cuma datang dari Kampung Titigi, tapi juga dari Kampung Dugusiga, Kampung Eknemba dan Sugapa Lama. Kampung-kampung yang selama ini menjadi basis OPM.

VIVA Militer: Warga di Pos Titigi Yonif PR 305 Tengkorak di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

Melihat kedatangan anak-anak itu, prajurit Tengkorak Kostrad pun dengan ramah melayani, mengatur sekaligus mendampingi anak-anak. Selesai bermain, para murid SD dikumpulkan untuk diberikan kuis dan sedikit tambahan pelajaran.

"Ini dimaksudkan sebagai ganti mereka belajar kelas. Kali ini, Letda CKM Alboy Damanik alias Bapa Mantri yang memimpin para Ksatria bersama anak-anak. Betapa senangnya anak-anak, karena setiap bisa menjawab pertanyaan, diberikan hadiah permen dan cokelat," tulis Raja Aibon Kogila.

Usai bermain dan belajar, para murid SD itu pun diajak untuk menikmati aneka makanan yang telah disiapkan Pasukan Tengkorak untuk makan siang.

VIVA Militer: Warga di Pos Titigi Yonif PR 305 Tengkorak di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

"Bapak Komandan. Terima kasih untuk perhatiannya kepada kami. Satgas 305 selalu membatu kami. Apa yang kami perlukan, selalu diberikan. Tidak hanya dengan ucapan, tetapi terbukti. Ini kami terima kasih. Baru Bapak dari 305 yang seperti ini. Ini luar biasa. Tidak pernah ada sebelumnya. Terima kasih Bapak Komandan. Amakane," kata Bapak Yeskiel.

Selesai menikmati makan siang bersama, para murid SD Titigi kemudian diberikan bingkisan. Kali ini, bingkisan yang mereka terima merupakan kiriman dari Panglima Kostrad, Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

"Beliau memang selalu menanyakan kepada saya, apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat di Intan Jaya, baik dewasa maupun anak-anak. Apa yang saya laporkan kepada beliau, selalu didukung. Terkadang kami yang ke kampung, Gereja atau sekolah-sekolah. Kami juga yang menyampaikan kepada mereka, agar tidak sungkan untuk datang ke Pos. Nah, ini salah satu contohnya. Di Pos juga kami sekaligus memberikan edukasi kepada mereka tentang bagaimana mengoptimalkan hasil berkebun dan beternak babi, seperti yang kami lakukan beberapa hari lalu di Pos Mamba dan Pos Koper," kata Letkol Inf Ardiansyah.

VIVA Militer: Kursi untuk gereja di Pos Yonif PR 305 Tengkorak di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

Beda halnya yang terjadi di sektor tengah tepatnya di Pos Koper. Kapten Inf Poltak Siahan alias Gembala Poltak memimpin kelompok tukang kayu merakit kursi yang dipersiapkan untuk disumbangkan ke Gereja Bazemba. Semua kursi itu merupakan hadiah dari Letjen TNI Maruli.

"Saya selaku Komandan Satgas hanya membuat program, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pastinya semua program yang kami lakukan selama ini, saya laporkan kepada pimpinan. Alhamdulillah Panglima Kostrad sangat perhatian terhadap program-program kami, karena semuanya itu kan untuk kepentingan masyarakat. Program Air Bersih, Lampu Solar Cell, Kebutuhan anak-anak Sekolah, Kebutuhan Perkebunan dan banyak lagi. Nah, ini juga pembuatan kursi Gereja Bazemba juga dari beliau. Termasuk nanti setelah ini, kami akan renovasi kuburan mantan Kepala Suku Besar Intan Jaya, Mendiang bapak Oktavianus Sondegau. Alhamdulillah semua kebutuhan didukung Panglima Kostrad. Kami di sini hanya mengerjakan dan menjalankannya saja," ucap Raja Aibon Kogila.

VIVA Militer: Kursi untuk gereja di Pos Yonif PR 305 Tengkorak di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

Bahan untuk pembuatan kursi Gereja Bazemba tiba di Bandara Bilorai, Intan Jaya pada Sabtu pekan lalu. Sore harinya, Serda Nursalim dan kawan-kawan mulai merakit kursi.

Dari 60 kursi yang disiapkan untuk gereja, Nursalim dan kawan-kawan baru merakit 10 unit. Karena memang belum semua barang datang dari Timika.

Setiap masyarakat yang melintas di depan Pos Koper, selalu menoleh ke arah para Kesatria Tengkorak Kostrad yang sedang bekerja. Bapak Pendeta Akan Miagoni, Gembala Yakob Sondegau Pieter Sondegau dan beberapa jemaat Gereja Bazemba mengungkapkan kebahagiaannya, ketika pada hari Minggu mampir di Pos Koper, padahal pekerjaan itu masih butuh sekitar dua Minggu untuk diselesaikan.

"Bapak Gembala. Ini tidak gampang. Luar biasa Bapak. Tuhan memberkati. Ini kalau bukan bapak-bapak, ini tidak bisa," ucap Gembala Yakob Sondegau kepada Gembala Poltak Siahaan.

VIVA Militer: Patroli Special Yonif PR 305 Tengkorak di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

Tidak sebatas itu saja yang dikerjakan para Kesatria Pasukan Tengkorak Kostrad dalam dua Minggu Program Terpadu 100 Hari. Para Komandan tiap-tiap Pos juga kembali menjalankan program Patroli Special. Kegiatan Patroli humanis, mendatangi honai-honai di kampung-kampung, untuk membagikan sembako kepada masyarakat. Kampung Amaesiga, Tanah Putih, Wanted dan Bilogai menjadi sasaran Patroli Special Kesatria Tengkorak Kostrad di bulan ini.

"Mungkin inilah yang disebut sebagai rencana yang sempurna dari Yang Maha Kuasa. Pertemuan yang dilanjutkan kebersamaan antara pasukan Tengkorak Kostrad pimpinan Raja Aibon Kogila dengan masyarakat, telah menjadikan Intan Jaya berubah warna. Intan Jaya yang sebelumnya sepi dengan aktivitas masyarakat, saat ini menjadi semakin ramai. Tidak ada ketakutan masyarakat untuk bertemu, berkomunikasi atau bahkan meminta bantuan kepada pasukan Tengkorak Kostrad. Justru yang terjadi, masyarakat sudah mulai bersatu melawan para gerombolan KST yang selama ini menyengsarakan mereka. Bahkan, karena kepercayaan yang terjalin, beberapa di antara masyarakat selalu memberikan informasi tentang para gerombolan," tulis Raja Aibon Kogila.

Untuk diketahui, Satgas Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad menggulirkan Program Terpadu 100 Hari setelah berhasil mengusir KST OPM dari kampung yang sempat mereka kuasai. Program ini digulirkan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memberikan rasa aman, melindungi masyarakat dari teror dan intimidasi gerombolan KST serta mencari dan menemukan KST.

Masyarakat Intan Jaya sangat menginginkan agar apa yang mereka rasakan saat ini terus berlanjut, bahkan semakin baik. Kehadiran prajurit TNI di Intan Jaya, memang sudah seharusnya mewujudkan kemanunggalan TNI dan Rakyat. TNI berasal dari Rakyat, Berbuat untuk Rakyat dan Kembali kepada Rakyat. KOSTRAD!!!

Baca: Mayor Diki, Alumni Akmil 2005 Melesat Jadi Komandan Pasukan Tombak Sakti TNI

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya