Gila, Marinir TNI Jadi Korban Akting Pingsan Anak SMA dan Netizen Bodoh di Lampung
- VIVA Militer/Istimewa
VIVA – Korps Marinir TNI Angkatan Laut baru saja jadi korban penyiaran informasi tidak benar alias bohong di media sosial.
Gilanya, netizen penyebar video benar-benar orang yang tak tahu masalah dan hanya ingin viral dan tenar belaka. Tanpa berusaha mencari tahu kebenaran dari peristiwa yang direkam dan disebarluaskannya.
Jadi ceritanya begini, dalam beberapa hari ini di berbagai platform media sosial muncul video singkat yang berisi rekaman seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Lampung, sedang dibopong karena disebutkan mengalami pingsan alias tak sadarkan diri.
Namun yang menjadi masalah, si perekam yaitu seorang pria warga Lampung malah membumbui video yang disebarkannya dengan tulisan berisi informasi salah yang membuat nama besar korps Hantu Laut tercoreng.
Si perekam itu menuliskan bahwa siswa SMA yang dievakuasi itu tak sadarkan diri akibat dipukul oleh prajurit TNI dari Marinir.
"Terkait beredarnya video amatir yang menarasikan bahwa Prajurit Marinir memukul anak SMA di Lampung pada Jumat, 05 Mei 2023, dengan ini Sintel Brigif 4 Marinir/BS menyampaikan perihal penyebaran Video yang dinarasikan bahwa Anak SMA dipukul oleh Marinir adalah “TIDAK BENAR“," tulis Brigif 4 Marinir dilansir VIVA Militer dari siaran resmi, Senin 8 Mei 2023.
Dari hasil tim intelijen Brigif 4 Marinir didapatkan sejumlah fakta tentang kejadian sebenarnya. Jadi semua berawal dari adanya aktivitas kembalinya prajurit hantu laut Marinir usai melaksanakan pengamanan VVIP kunjungan Presiden RI, Joko Widodo pada Jumat 5 Mei 2023 Lampung.
Ketika itu prajurit Marinir pulang dari Natar menuju markas di Margodadi Teluk Pandan dengan melintasi Jalan RE Martadinata. Namun di jalan itu ternyata terjadi kemacetan lalu lintas.
Kemacetan parah itu terjadi karena adanya aktivitas sekelompok siswa SMK PGRI 2 dan SMA 8 yang berkerumun merayakan kelulusan di ruas jalan dan mengganggu kelancaran lalu lintas.
Karena tertahan dalam macet, sejumlah prajurit Marinnir turun dari truk untuk membuka jalan. Hanya saja entah kenapa tiba-tiba para siswa kedua sekolah itu melarikan diri dari lokasi.
Nah, salah seorang siswa SMK menjatuhkan diri, ia berpura-pura pingsan. Setelah macet terurai, konvoi truk Marinir bergerak dan kembali ke markas.
Tapi apa yang terjadi, ternyata ada seorang pria merekam video tentang siswa SMK yang pura-pura pingsan itu, lalu menyebarkan video itu dengan membuat narasi yang menyudutkan Marinir.
Marinir pun bergerak menemukan siswa SMK itu dan perekam. Di hadapan keluarga mereka, si siswa SMK mengakui ia sengaja akting pingsan agar terhindar dari bahaya ketika teman-temannya kabur. Sedangkan si perekam minta maaf dan mengakui kesalahannya membuat konten yang menyesatkan hingga berdampak pada Marinir.
Walau siswa SMK dan penyebar video sudah mengaku bersalah. Namun, penyelesaikan kasus ini diserahkan Marinir kepada Kepolisian Sektor Teluk Bitung Timur. Nah buat pegiat media sosial lainnya, tolong stop penyebaran video tidak benar ini yaaa...