Serbu Pos Pasukan Tengkorak Kostrad TNI, Warga Papua Dibuat Kaget Lihat Isi Halaman
- Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI
VIVA – Ada kejadian tak terduga ketika Komandan Satuan Tugas Organik Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila dan pasukannya berkumpul di Pos Komando Distrik Persiapan (Koper) Intan Jaya.
Kejadiannya terjadi pada Minggu kemarin, jadi menurut Raja Aibon Kogila dalam siaran resmi yang diterima VIVA Militer, Senin 8Â Mei 2023, siang itu saat ia baru selesai berbincang dengan para prajurit Yonif PR 305 Tengkorak, tiba-tiba saja puluhan warga menyerbu Pos Koper.
Awalnya Pasukan Tengkorak cukup kaget dengan kedatangan warga yang berjalan beriring ke pos. Karena ditakutkan terjadi hal yang tak diinginkan. Ternyata rombongan warga itu adalah jemaat dari Gereja Bazemba yang baru saja selesai menjalankan ibadah.
Dan di dalam rombongan itu ternyata juga ada Bernadus Kobogau, ia adalah Kepala Dinas Pariwisata Intan Jaya yang saat ini dipercaya menjabat Ketua Tim penanganan konflik Kabupaten Intan Jaya.
Warga itu mendatangi Pos Koper untuk menemui Raja Aibon Kogila. Mereka ingin menyampaikan dukungan kepada Pasukan Tengkorak, karena telah berhasil mengusir gerombolan bersenjata KST OPM dan berhasil memulihkan kembali kehidupan masyarakat yang sempat lumpuh akibat teror.
Sementara, Bernadus Kobogau sengaja ikut karena putra asli Kampung Waisiga ingin berkoordinasi dengan Raja Aibon Kogila terkait rencana-rencana Pasukan Tengkorak ke depannya, guna mewujudkan Intan Jaya yang aman dengan masyarakat yang sejahtera.
"Bapak. Ini masyarakat ini, biasa itu, di mana-mana, gereja, itu cerita Bapak. Bapak itu kasih sini, itu aman sekali. Tapi orang di luar ini, ini juga bukan orang putra daerah di sini. Jauh-jauh datang ke sini. Itu kan mereka bikin kacau di daerah ini, itu dari luar. Saya kasih tau terus terang Bapak. Kita ini tidak mau rugi. Kita mau bantu Bapak, masyarakat. Yang biasa korban itu masyarakat, bapak. Jadi saya kemarin, pendeta-pendeta yang ada di sana itu, kita, ulang tahun gereja itu, saya bilang, Bapak Raja, pendeta, bapak 305, harus berdoa untuk bapak-bapak, hormat. Termasuk yang di Titigi, kita harus berdoa. Saya bilang hari Jumat, Sabtu kah, hari Minggu kah, kita sama-sama beribadah dan berdoa semua," ujar Bapak Jan Sondegau kepada Raja Aibon Kogila.
Dalam perjumpaan itu, Raja Aibon tak cuma berdiskusi, tapi ia sengaja mengajak warga untuk berkeliling lingkungan Pos Koper.
Warga diajak melihat perkebunan sayur mayur yang tertanam di Pos Koper, sayuran ini tumbuh subur walaupun ditanam di lahan yang berbatu. Lalu warga juga diajak melihat peternakan babi dan ikan lele.
Alumni Akademi Militer (Akmil) 2004 itu sengaja memperlihatkan hasil perkebunan dan peternakan kepada warga untuk memicu semangat agar dapat meniru apa yang telah dilakukan Pasukan Tengkorak dalam memanfaatkan lahan untuk mendorong peningkatan perekonomian di Intan Jaya.
Semua warga yang turut dalam rombongan itu dibuat terkejut dan takjub dengan apa yang mereka lihat dan saksikan dengan mata kepala mereka sendiri di Pos Koper.
Apalagi Raja Aibon Kogila secara detail memaparkan cara menanam sayuran agar bisa subur dan beternak agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Dan Raja Aibon Kogila mengungkap rencana Pasukan Tengkorak untuk memberikan semua babi kepada masyarakat.
"Ini luar biasa Komandan. Tidak pernah ada pasukan seperti ini sebelumnya. Komandan membuat perubahan yang luar biasa, membantu masyarakat, juga memberikan edukasi," kata Bernardus Kobogau kepada Raja Aibon Kogila.
Setelah bergembira ria melihat ternak babi dan budidaya ikan lele, masyarakat diajak ke halaman depan. Sebab di halaman Pos Koper telah disiapkan bingkisan bantuan dari Panglima Kostrad, Letjen TNI Maruli Simanjuntak untuk masyarakat.
Namun, ada hal menarik saat perjalanan dari kolam lele ke halaman depan Pos Koper. Ini terjadi ketika Serda Rio, mengajak salah satu Mama dari Bazemba berbicara. Serda Rio meminta tanggapan sang Mama, bagaimana seandainya nanti Pasukan Tengkorak meninggalkan Intan Jaya?
"Jangan. Jangan pergi. Kita kan semua tu saudara, melindungi. Ada mereka (Pasukan Tengkorak), kami tenang, dan berkumpul, bisa berjualan dengan aman, Amakanie ya. Sedih. Kalau pulang tu kasian, sedih. Kami mau dikemanakan, aduh," sang Mama menanggapi pertanyaan Serda Rio.
Sesampainya di halaman depan, mengetahui Raja Aibon akan menyerahkan bantuan dari Panglima Kostrad kepada warga, Bapak Bernardus Kobogau meminta waktu untuk mengambil beberapa paket sembako dari rumahnya. Sang Kadis menyampaikan bahwa paket sembako tersebut sekaligus akan diserahkan kepada masyarakat, bersamaan dengan bingkisan dari Panglima Kostrad.
Sebelum bingkisan dari Panglima Kostrad dan Bapak Bernardus Kobogau, diserahkan, atas permintaan tokoh masyarakat Bazemba, Raja Aibon mengumumkan bahwa pada hari Selasa, mama-mama dari Bazemba dipersilakan membawa hasil kebunnya ke Pos Koper. Sebab pada hari itu, Gembala Poltak di Pos Koper secara khusus akan memborong hasil kebun mama dari Bazemba.
Selain itu Raja Aibon juga mengumumkan bahwa bulan ini, kursi gereja akan selesai dikerjakan dan akan diantarkan ke Gereja.
"Salom. Ini saya punya saudara semua ini. Saya sudah lama tidak ke Gereja Bazemba. Tapi, nanti saya kesana, kalau kita sudah bangun kursi to. Jadi, kita lagi pesan kayu dengan bahan dari Timika. Mungkin minggu depan, Senin atau besok, atau lusa datang. Nanti kita kerja di sini. Nanti mungkin mama-mama, bapak-bapak ada lewat, bisa lihat kita kerja di sini. Kita kerja kursi," ucap Raja Aibon Kogila dichadapan masyarakat.
“Raja Aibon. Semua apa anggota yang ada di sini, Raja Aibon luar biasa. Dari waktu ke waktu, kekurangan diisi oleh pimpinan Raja Aibon," ucap Bernadus Kobogau.
Setelah penyerahan bingkisan dari Panglima Kostrad dan Bapak Bernadus Kobogau, para Ksatria Tengkorak Kostrad kemudian mendengar cerita-cerita dari masyarakat. Keakraban para Ksatria Tengkorak Kostrad dengan masyarakat nampak begitu indah dipandang. Tidak ada batasan sedikitpun. Tawa canda dan senyum ramah menghiasi halaman Pos Koper. Mama-Mama dan anak-anak juga begitu senang saat mereka menerima bingkisan, termasuk ikan lele dari Kolam Lele Sadelor, yang dibagikan para tokoh masyarakat.
Indahnya Papua jika semua bekerja dengan hati. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan pasukan Tengkorak Kostrad akan terus ditingkatkan, demi mewujudkan Intan Jaya yang aman dan damai, serta masyarakat yang sejahtera. KOSTRAD!!!