Dibantu Jenderal Maruli, Ini Cara Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Lepas Derita Warga Usai Teror OPM
- Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI
VIVA – Setelah Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM berhasil dipukul mundur, geliat perekonomian masyarakat di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah mulai menunjukkan perkembangan yang baik.
Saat ini, masyarakat sudah berani keluar rumah dengan leluasa untuk melakukan aktivitas secara normal seperti hari-hari sebelum OPM turun gunung dan menebar teror.
Bersamaan dengan mulai pulihnya kehidupan di Intan Jaya, sejak hari ini, Jumat 5 Mei 2023, Komandan Satuan Tugas Organik Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat, Letnan Kolonel Inf Ardiansyan alias Raja Aibon Kogila juga menggerakkan para kesatria Pasukan Tengkorak untuk memulai program unggulan baru yaitu Program Terpadu 100 Hari.
Menurut Letkol Inf Ardi dalam siaran resmi yang diterima VIVA Militer, ada beberapa hal penting yang diterapkan dalam Program Terpadu 100 Hari. Yaitu jaminan keamanan untuk masyarakat dengan pergerakan pasukan ke hutan.
Lalu pelayanan kesehatan dan perekonomian. Kemudian bantuan langsung ke kampung-kampung terdampak teror OPM. Serta edukasi pertanian dan perkebunan, termasuk pembagian bibit tanaman.
"Kami membuat program-program yang langsung menyentuh masyarakat. Apa yang sudah berjalan hingga saat ini, dan juga yang akan kami jalankan ke depannya, tentunya akan sangat sulit terlaksana jika kami mengerjakan sendiri. Selama ini, kami, Satgas YPR 305 Tengkorak disupport penuh oleh Panglima Kostrad, Letjen TNI Maruli Simanjuntak. Dari dukungan dana, fasilitas air dan lampu, pakaian sekolah anak-anak, peralatan tulis, sampai bibit-bibit yang kami tanam dan kami bagikan kepada masyarakat. Semua beliau yang support. Kami di sini hanya merencanakan. Kami komunikasi langsung dengan beliau. Dan, tak ada satupun yang tidak didukung oleh beliau," ucap Raja Aibon Kogila.
Di hari pertama Program Terpadu 100 Hari, Pasukan Tengkorak memulai dengan kegiatan borong hasil bumi serta pembagian pakaian dan peralatan sekolah. Kemudian setelah itu pada siang harinya seluruh pos Satgas Yonif PR 305/Tengkorak serentak menyelenggarakan program 'ARUPADATU Berbagi, Kostrad Melayani.
Dalam beberapa waktu belakangan ini, kegiatan borong hasil bumi tak biasa dilaksanakan. Penyebabnya, gangguan keamanan yang dilancarkan OPM sangat berbahaya bagi keselamatan masyarakat.
Karena itulah, dalam kegiatan borong hasil bumi kali ini, masyarakat terlihat bahagia dan senang dapat kembali berjumpa dengan para kesatria tengkorak. Dengan penuh semangat mereka datang berbondong-bondong membawa hasil bumi ke Pos Mamba.
Tawa canda dan suka cita kembali terpancar walaupun sebelumnya masyarakat dilanda ketakutan oleh teror OPM. Para tokoh masyarakat tanpa ragu berkomunikasi hingga mencurahkan keluh kesahnya kepada Kesatria Tengkorak.
Gembala Poltak Siahaan, Bapa Pater dan Lettu Inf Wira Wijaya alias Hercules. Ketiga kesatria tengkorak ini memang dikenal sebagai sosok yang paling dekat dengan masyarakat. Hal ini karena keramahan mereka saat melayani masyarakat dari semua kalangan yang mendatangi Pos-pos Yonif PR 305/Tengkorak.
"Ini masyarakat selalu bicarakan Raja Aibon. Itu semua kampung. Semua bicara kalau Raja Aibon itu baik sekali. Ini Raja buat begini, masyarakat senang sekali. Semua bicara itu. Kalau mereka bawa ke pasar, itu mereka punya jualan tidak habis. Tapi Raja beli ini semua, terus Raja juga kasih lagi untuk bawa pulang. Ini sungguh luar biasa. Ini tidak pernah terjadi," ucap Martinus Sani, salah satu tokoh masyarakat Tanah Putih.
Ada hal yang menyentuh hati saat berlangsung komunikasi dengan para mama, jadi para mama meminta Raja Aibon Kogila dan Pasukan Tengkorak tak usah kembali ke Karawang. Tapi tetap saja bertugas di Intan Jaya. Sebab, masyarakat merasa sangat terbantu dengan kehadiran Pasukan Tengkorak.
"Tidak usah pulang. Pokoknya jaga kami di sini saja. Bapak bagus, baik, ikut ibadah sama-sama, terus bagi makanan, ya baik-baik. Kalo pergantian datang, kami belum tau to. Om om yang pergantian datang, kami belum tau, kami belum kenal, jadi. Hormat," kata seorang mama Jemaat Gereja Tanah Putih.
Kegiatan borong hasil bumi berjalan lancar tanpa ada gangguan apapun. Dalam kegiatan kali ini, dana sebesar 30 sampai 40 juta yang dialokasikan habis diberikan kepada masyarakat.
"Alhamdulillah berjalan dengan baik. Antusias masyarakat juga sangat luar biasa. Tidak hanya ibu-ibu dan anak-anak, para pemuda juga ada semuanya di sini. Jadi, inilah realita yang terjadi di Intan Jaya. Bahwa kehadiran kita, memang memberikan dampak yang sangat positif bagi mereka. Apa yang dilakukan oleh pihak gerombolan beberapa saat ke belakang itu, mereka sangat tidak suka, tersiksa, menderita mereka. Dengan program-program yang kita laksanakan, mereka sangat bahagia. Dan ini akan terus kita lanjutkan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucap Raja Aibon Kogila.
Walau hasil bumi yang dibawa telah habis, masyarakat tak langsung bergegas pulang. Mereka asyik menghabiskan waktu dengan melihat-lihat kebun-kebun kol dan sawi yang tumbuh subur di lahan sekitar pos itu.
Praka Zulkarnawi, Praka Sayuti dan Sandi, yang sehari-harinya mengurusi taman hijau Robbi Sitorus, memberikan penjelasan tentang bagaimana cara menanam sayur mayur itu hingga subur dan dapat dikonsumsi dengan baik meskipun ditanam di tanah bebatuan. Tak lupa juga, masyarakat mendapatkan bingkisan berupa bibit-bibit berbagai macam tanaman untuk modal bagi mereka bercocok tanam.
"Kami dapat kiriman bibit kol dari Panglima Kostrad, bibit sawi dan segala macam. Kami bagikan sama mereka, sambil kita edukasi, karena dilihat di halaman ini, kan kolnya subur-subur semuanya," kata Raja Aibon Kogila.
Dengan diluncurkannya Program Terpadu 100 Hari yang dijalankan para Kesatria Tengkorak Kostrad pimpinan Raja Aibon Kogila ini, diharapkan masyarakat Intan Jaya akan semakin merasa aman, nyaman dan sejahtera. Selain itu, harapan masyarakat agar Pemerintah Daerah juga menjalankan program seperti yang dilakukan oleh para Kesatria Tengkorak Kostrad ini, juga dapat terlaksana.
Jika ini terjadi, maka masyarakat Intan Jaya akan semakin sejahtera, serta tidak menutup kemungkinan, para gerombolan KST akan terbuka hati dan pikirannya untuk kembali ke NKRI, bersama-sama membangun Intan Jaya yang aman, damai dan sejahtera.
Baca: Bahaya.. Sersan Riski Nazara Ternyata Penjahat, Kodim TNI Jadi Korban