OPM Dalam Bahaya.. Warga Papua Kobarkan Api Perang Rela Mati Bela TNI

VIVA Militer: KST pamer senjata.
Sumber :
  • Penerangan Kodam Cenderawasih

VIVA – Gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM Papua harus berpikir seribu kali untuk kembali turun gunung dan melakukan aksi-aksi kejam terhadap warga Kabupaten Intan Jaya.

Jika OPM masih saja nekat menebar teror, maka dipastikan nyawa mereka dalam bahaya.

Sebab kali ini OPM tak cuma bakal berhadapan dengan para prajurit TNI saja. Tapi juga dengan masyarakat.

VIVA Militer: Warga Intan Jaya dan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Jadi berdasarkan informasi yang diterima VIVA Militer dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat, Kamis 27 April 2023, masyarakat Intan Jaya telah mengobarkan api peperangan untuk melawan OPM.

"Kami masyarakat menyiapkan busur dan panah. Kami juga tidak mau mati dan tidak mau korban karena ulah dari OPM," kata Petrus Belau, tokoh masyarakat Bilogai.

Pernyataan siap angkat senjata untuk berperang melawan OPM disampaikan Petrus Belau kepada Letnan Satu Inf Wira Wijaya alias Hercules saat berkunjung langsung ke Pos J2 Satgas Yonif Para Raider 305/Tengkorak.

VIVA Militer: Warga Intan Jaya dan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Menurut Petrus Belau, ia dan semua warga Bilogai telah sepakat untuk bertempur hidup mati menghadapi OPM.

Enggak cuma Petrus Belau, tokoh masyarakat Kampung Kumbalagupa, Moses Japugau juga mengabarkan hal yang sama ke Lettu Inf Wira.

Kepada Lettu Inf Wira, Moses menceritakan bahwa seluruh jemaat Gereja Paroki menyatakan siap melawan gerombolan OPM yang masuk ke wilayah Sugapa.

"Apabila OPM masuk ke Sugapa, kasih kejar dan kasih panah. Masyarakat juga sudah mendengar semuanya. OPM hanya buat rusuh, buat kacau," ucap Moses Japugau kepada Hercules.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Mamba Bawah.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI

Selain itu, warga Suku Sani yang mendiami wilayah Mamba juga telah sepakat untuk melakukan perlawanan. Bahkan, para tokoh Sani memerintahkan semua masyarakat menyalakan api pada malam hari di setiap rumah mereka. Tanda perang sudah dimulai.

Warga Sani menyatakan tidak akan mengungsi lagi dari kampung mereka, karena pilihan mereka kali ini adalah melakukan perlawanan.

"KIta sudah mengungsi menginap di kota jam 5 sore kemarin dan kita sekarang sudah balik ke rumah, sekarang saya pesan agar kita pasang api di rumah kita masing-masing dan siap busur dan anak panah, kita bunuh (kita perang) biar dia/mereka bunuh kita dengan Senjata api, kita perang lawan OPM biar kita sama-sama orang Papua baku perang jadi saya harap lagi siap-siap busur anak panah agar kita perang kalau mereka datang, jangan mengungsi ke kota lagi. Bila terjadi kontak terus dari pihak luar ataupun dalam kasih habis kita baru nanti biar anak-anak kita yang dari kota datang lihat puing-puing rumah dan bisa bercerita bahwa dulu ada orang tua tapi sekarang sudah mati habis karena hal ini lalu mereka akan mengenang," kata Guru Sani di hadapan warga Sani.

VIVA Militer: Drone Pasukan Yonif PR 305/Tengkorak Kostrad TNI

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak Kostrad TNI

Perlu diketahui, sejak 11 April 2023, Pasukan Tengkorak Kostrad yang dipimpin Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila telah berhasil menggempur OPM hingga terpukul mundur ke hutan.

Dalam gempuran itu, Pasukan Tengkorak berhasil membebaskan 5 kampung dari cengkraman OPM. Kelima kampung yakni Kampung Mbamogho, Danggoa, Sambili, Mamba Bawah dan Eknemba.

TNI AL Tangkap Penyeludup Ganja di Pelabuhan Jayapura

Letkol Inf Ardi mengatakan bahwa dipastikan banyak anggota OPM yang jadi korban dalam gempuran. Adanya tewas dan terluka.

"Demi menutupi deritanya, para pimpinan gerombolan ini sesegera mungkin 'menghilangkan' rekannya yang terkapar. Mereka sekuat mungkin menutupi adanya korban-korban di pihak mereka. Lebih parahnya, mulut-mulut bodoh pimpinan OPM ini selalu menyebarkan berita palsu, dengan mengatakan bahwa yang menjadi korban adalah masyarakat. Tapi, hal itu sudah menjadi lagu lama yang sudah sangat dipahami oleh seluruh masyarakat Intan Jaya," tulis alumni Akademi Militer 2004 ARUPADATU itu.

Eskalasi Tinggi, Pemerintah Inggris Minta Warganya Tinggalkan Lebanon

Perjuangan Pasukan Tengkorak dalam mengusir OPM itulah yang akhirnya memicu semangat warga untuk bangkit melakukan perlawanan membela prajurit TNI.

Siswa TNI Kepergok Pelatih Pakai Pembalut Wanita, Sudah Habis 9 Lembar
VIVA Militer: Nicola Tikhonov, kadet militer Rusia tersangka pembunuhan

Biadab, Siswa Akademi Militer Rusia Bunuh Wanita Tuna Rungu

Wanita itu menanyakan status dinas militer Tikhonov.

img_title
VIVA.co.id
25 September 2024