Marak Kasus Penipuan Atas Nama Prajurit Gadungan, Mabes TNI Angkat Bicara
- Ist
VIVA – Beberapa hari lalu Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) berhasil menangkap seorang warga Kabupaten Tangerang atas nama Qomarudin yang mengaku sebagai anggota TNI Angkatan Laut berpangkat Letnan Kolonel (Letkol).
Anggota TNI gadungan itu ditangkap oleh Polisi Militer dari satuan Lantamal III Jakarta karena diketahui telah mengelabui seorang wanita yang dinikahinya dengan mengaku sebagai prajurit aktif TNI AL.
Menanggapi kasus penipuan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI gadungan itu, Mabes TNI melalui Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) TNI Kisdiyanto pun mengimbau kepada masyarakat luas agar tidak mudah percaya dengan orang yang baru dikenal dan mengaku-aku sebagai prajurit TNI.
"Jadi untuk masyarakat terkait dengan TNI gadungan, ini sekarang marak ya, mohon apabila ada tindakan mencurigakan misalnya meminta uang, kemudian mengaku-ngaku. Misalnya seorang gadis didekati sama anggota TNI, harusnya tanya dulu, Mas dinasnya di satuan mana," kata Kapuspen TNI Laksda TNI Kisdiyanto usai menghadiri Komsos Puspen TNI dengan Awak Media di Markas PMPP TNI, Sentul, Bogor, Rabu, 15 Maret 2023.
Dia pun mengingatkan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Sebab, lanjut Kapuspen TNI, biasanya kasus penipuan yang mengatasnamakan anggota TNI, diawali dari perkenalan di media sosial.
Tidak hanya itu, Perwira Tinggi (Pati) bintang dua TNI AL itu juga berpesan kepada seluruh masyarakat, khususnya para kaum hawa yang baru berkenalan dengan orang yang mengaku-aku sebagai prajurit TNI, agar tidak ragu untuk mempertanyakan asal satuan asal mereka.
"Jadi masyarakat khususnya para cewek-cewek ini ya, kalau memang mau jadi pasangan TNI harus cari yang benar, kan begitu. Artinya kalau memang berkenalan lewat medsos atau media lain, Mas ajak dong main ke satuannya, jadi tahu teman-temannya. Jangan tahu dia sendiri, pakai pangkat Letkol lah, Jenderal lah," ujarnya.
Laksda TNI Kisdiyanto pun menegaskan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa seluruh anggota atau prajurit TNI aktif sangat mudah dilacak dan mudah untuk diidentifikasi. Sehingga dia mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan gelagat mencurigakan dari oknum prajurit TNI ditengah masyarakat agar jangan pernah takut untuk mengkonfirmasi atau melaporkan ke satuan-satuan TNI terdekat di daerah masing-masing.
"Kemudian juga sebenarnya kalau rekan-rekan sekalian tahu, bahwa pemasangan atribut itu kan ada aturannya. Kalau melihat seorang tentara pakai atribut yang ngawur, dari atribut tentara darat kok campur dengan laut, dengan satuan udara misalnya itu gadungan sudah tahu. Seragamnya sudah ketahuan ngawur itu," kata Kapuspen TNI.