Sudah 37 Hari Disandera OPM, Mabes TNI Ungkap Alasan Pilot Susi Air Masih Belum Bisa Dibebaskan

VIVA Militer: Kapuspen TNI Laksda TNI Kisdiyanto
Sumber :
  • Istimewa/Viva Militer

VIVA – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Muda TNI Kisdiyanto mengatakan, sampai saat ini aparat gabungan TNI-Polri masih terus melakukan operasi untuk membebaskan Pilot Susi Air Capten Philips Mark Methrtens yang sampai saat ini masih disandera Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Timses Pram-Doel: Kami Merasakan TNI-Polri Menjaga Netralitas dalam Pilkada Jakarta

Kapuspen menegaskan bahwa operasi pembebasan sandera yang saat ini dijalankan adalah operasi penegakan hukum, bukan operasi militer.

"Terkait dengan masalah Papua, seperti yang sudah disampaikan Bapak Panglima bahwa sampai saat ini satuan TNI di wilayah Papua itu masih melaksanakan operasi bersama Polri. Namun karena ini adalah sifatnya penegakan hukum, kita lebih menjaga keselamatan sandera," kata Kapuspen TNI Laksda TNI Kisdiyanto di sela-sela acara Komsos Puspen TNI dengan Awak Media di Markas PMPP TNI, Sentul, Bogor, Rabu, 15 Maret 2023.

Usulan PDIP Soal Polri di Bawah TNI atau Kemendagri Dianggap Aneh

Ketika disinggung apa yang menjadi kendala pembebasan Pilot Susi Air berjalan sangat lama. Kapuspen menjelaskan bahwa aparat gabungan TNI-Polri selama ini masih mengedepankan negosiasi yang dijalankan oleh para tokoh masyarakat Kabupaten Nduga demi keselamatan nyawa sandera tersebut.

"Ya memang kalau negosiasi tidak akan sebentar, pasti butuh waktu yang panjang. Dan kita semua harus sabar, karena ini menyangkut nyawa manusia yang harus kita selamatkan. Meskipun satu orang, itu adalah nyawa manusia," ujarnya.

2.000 Lebih Aparat Gabungan Diterjunkan Kawal Reuni Akbar Persaudaran Alumni 212

"Jadi kita tidak mengedepankan asal menindak separatis itu," tambahnya.

Lebih jauh lagi Laksda TNI Kisdiyanto memaparkan, bahwa yang saat ini kita hadapi adalah kelompok separatis teroris OPM yang kerap kali menjadikan masyarakat Papua sebagai tameng dalam melancarkan aksinya.

"Memang KST ini memang sudah sangat meresahkan dan mereka tidak peduli pada rakyat Papua sendiri. Terbukti apa, masyarakat dan anak-anak menjadi korban, jadi tameng hidup buat mereka," katanya.

Jenderal bintang dua TNI Angkatan Laut itu pun menegaskan, seluruh pasukan TNI yang saat ini berada ada di Papua bukan tidak mampu menghadapi kelompok pemberontak OPM Papua. Sebab, sejauh ini lanjut Laksda Kisdiyanto, pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah titik yang diduga menjadi tempat persembunyian kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya yang saat ini tengah menyandera pilot Susi Air tersebut. Namun, lagi-lagi dia menegaskan bahwa operasi pembebasan Pilot Susi Air itu masih mengedepankan operasi penegakan hukum oleh Polri.

"Sebenarnya TNI kalau sudah ada perintah dari negara, pemerintah, untuk segera mengeksekusi kita akan laksanakan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya