Geger Penyergapan Letnan Kolonel Kopassus oleh Intel TNI di Banten, Ternyata Perwira Palsu

VIVA Militer: Intel Kodim Pandeglang sergap Letkol Kopassus Palsu.
Sumber :
  • Penerangan Korem 064/Maulana Yusuf.

VIVA – Desa Sangiang, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu malam mendadak geger. Penyebabnya, sejumlah prajurit intelijen TNI Angkatan Darat baru saja melakukan penyergapan terhadap pemuda berinisial RLA.

Terpopuler: Enzo Allie Jadi Lulusan Terbaik Kopassus, Polisi Tantang Warga Duel Carok

Berdasarkan siaran resmi Penerangan Komando Resor Militer (Korem) 064/Maulana Yusuf dilansir VIVA Militer, Kamis 2 Maret 2023, RLA diringkus prajurit TNI dari unit intelijen Kodam 0601/Pandeglang dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Koramil 0112/Jiput.

RLA ditangkap setelah unit intelijen Kodim Pandeglang mendapatkan informasi dari seorang wanita bahwa di ia baru saja berkenalan dengan pria warga Kampung Kadu Talahab yang mengaku sebagai perwira menengah TNI dengan pangkat Letnan Kolonel (Letkol). Pria itu tak lain adalah RLA.

Tongkat Komando Beralih: Letkol Eko Darmawan dan Mayor Andy Ribuantoro Resmi Jabat Komandan KRI

Wanita itu dan RLA berkenalan melalui sosial media. Lalu mereka kopdar di rumah RLA di Kampung Kadu Talahab. RLA enggak cuma ngaku sebagai prajurit TNI saja, ia mengaku anggota pasukan khusus dari Satuan 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

VIVA Militer: Intel Kodim Pandeglang sergap Letkol Kopassus Palsu.

Photo :
  • Penerangan Korem 064/Maulana Yusuf.
Komandan PMPP TNI Sematkan Baret Biru UN Kepada 22 Prajurit Pilihan Satgas Level II Hospital UNIFIL

Setelah mendapatkan informasi itu, intel TNI pun bergerak melakukan penyelidikan, setelah mendapatkan bukti yang kuat bahwa RLA hanyalah perwira Kopassus palsu, akhirnya dilakukan penangkapan.

RLA ditangkap malam-malam pada Rabu sekira pukul 20:30 WIB di rumahnya. Intelijen TNI juga membawa petugas polisi dari Polsek Pulosari dalam penangkapan itu.

Di rumah RLA ditemukan sebuah jaket berlogo Kopassus berwarna hitam. Tak nunggu lama, karena RLA adalah warga sipil, intel TNI pun menggelandangnya ke kantor Polsek Pulosari.

Di kantor polisi, RLA tidak diproses secara hukum. Kasusnya diselesaikan secara musyawarah dengan keluarganya. RLA pun dikembalikan ke orangtuanya untuk dibina jadi manusia yang baik dan tidak lagi melakukan perbuatan serupa di kemudian hari.

Baca: Rotasi Besar Terjadi, 9 Pejabat Utama TNI Kodam Merdeka Diganti

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya