Belah Hutan Masuk Jurang, Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Cetak Sejarah Baru di Kampung Gembong OPM
- Yonif PR 305/Tengkorak
VIVA – Sebuah sejarah baru diciptakan prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat saat melaksanakan tugas operasi Satuan Tugas Organik Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih di Intan Jaya, Papua Tengah.
Dan tak tanggung-tanggung sejarah itu diciptakan di dua kampung yang selama ini dikenal sebagai wilayah horor rawan gangguan keamanan dari Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM. Apalagi salah satu kampung merupakan tanah kelahiran pentolan OPM.
Mau tahu sejarah apa?.
Untuk pertama kalinya sejak puluhan tahun, masyarakat di Kampung Mamba Bawah dan Kampung Sambili tak lagi harus bersusah payah mengambil air dengan turun ke sungai-sungai yang bermedan terjal.
Sebab, Pasukan Tengkorak yang dipimpin Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, telah berhasil mengalirkan air bersih dari sumber-sumber air nan jauh ke pemukiman.
Berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer dari Raja Aibon Kogila, Rabu 1 Maret 2023, air bersih berhasil dialirkan ke pemukiman warga di dua kampung itu dengan menggunakan pompa hydram dan pipanisasi yang digencarkan para Kesatria Tengkorak untuk mensukseskan program TNI AD Manunggal Air.
Menurut Letkol Inf Ardi, proses pipanisasi dan pemasangan pompa hydram hingga air bisa dialirkan ke pemukiman dilaksanakan dengan dipimpin Letnan Satu Inf Jeffry alias Nambi sebagai penanggungjawab sektor Mamba Bawah dan Sambili.
Namun Nambi tak begitu saja dibiarkan berjuang seorang diri. Selama dua pekan membangun jaringan pipa dari sumber air, secara bergantian para perwira Tengkorak, seperti Mayor Inf Anjas alias Perdana Menteri, Kapten Inf Poltak Siahaan sang Gembala, Kapten Inf Anwar 'Sengkuni' serta Kapten Inf Suryo si Laksmana mendampingi Nambi dan pasukannya.
Bahkan, Panglima Kostrad, Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sengaja mengutus langsung Mayor Cpl Yohanes Vito si Mbah Hydram dan Prada Ikhsan, prajurit Denpal Divisi Infanteri 1 Kostrad dari Jakarta ke Intan Jaya, khusus untuk membantu Pasukan Tengkorak menyukseskan program TNI AD Manunggal Air.
"Manfaatkan semaksimal mungkin keberadaan Mbah Hydram disini. Beliau kan enggak akan lama. Apalagi selama di Amaesiga, beliau sudah ngajarin pemasangan hingga mekanisme kerja Pompa Hydram. Ini selesai, kita masih banyak pekerjaan. Holomama, Bazemba, Bilogai yang dekat Bandara, sampai yang sedang disiapkan oleh Pos Bilogai harus terlaksana semua. Segala kebutuhan, segera siapin. Apalagi sudah dengar sendiri dari Mayor Vito, Pangkostrad akan mendukung semua," ucap Ardy si Raja Aibon Kogila saat memimpin rapat sebelum memulai pekerjaan di Mamba dan Sambili.
Dengan semangat tinggi, Nambi dan pasukannya yaitu Nursalim, Sigit, Baskoro, Husain, Sugeng, Khadafi, Dwi Prasetyo, Rajab dan Muammar menggeber pengerjaan pipanisasi. Sangat jarang mereka beristirahat, bahkan di tengah guyuran hujan deras pun mereka tetap bekerja tanpa kenal rasa dingin dan lelah.
Jangan dikira semua berjalan mudah. Bayangkan saja, sumber air yang dimanfaatkan Pasukan Tengkorak untuk dialirkan ke pemukiman lokasinya berada di dalam jurang terjal. Jadi Nambi dan pasukannya harus membelah hutan dulu, turun ke jurang. Lalu pasang penampungan air, kemudian menarik pipa HDPE berkilo meter.
"Senang liat prajurit bekerja seperti ini. Sekian lama saya berdinas, saya baru lihat prajurit bekerja seperti ini. Hanya 305. Bangga saya sama Tengkorak," ucap Mayor Vito si Mbah Hydram kepada Raja Aibon Kogila.
Melihat aksi Nambi dan pasukannya, masyarakat dibuat takjub. Mereka pun tersulut untuk turun tangan. Tak cuma orang dewasa, anak-anak pun ikut membantu. Yang tak kalah pentingnya, masyarakat secara bersama-sama berjaga-jaga di titik tertentu agar Nambi dan pasukannya tidak diganggu oleh KST OPM.
Sementara, di tengah hutan, sejumlah Pasukan Tengkorak seperti Sembiring, Bima, Ghiaz, Erick, Sulis, Sudi, Yulius, Dedi, Andike, Rolland dan Surya selalu setia bersama anak buahnya dalam mengamankan Nambi dan pasukannya yang sedang bekerja.
Selama Nambi dan pasukannya bekerja, pada Minggu pekan kemarin, para Kesatria Tengkorak sengaja beribadah bersama masyarakat di Gereja Katholik Mamba Bawah dan Gereja Protestan Sambili.
Mbah Hydram memimpin Pasukan Tengkorak beribadah bersama warga Mamba Bawah, sementara Gembala Poltak yang beragama Protestan berbaur dengan masyarakat di Gereja Sambili. Betapa senang jemaat kedua Gereja didatangi Kesatria Tengkorak Kostrad. Rasa syukur dan doa berulangkali diucapkan, demi keamanan, kenyamanan dan keselamatan masyarakat dan para Kesatria Tengkorak.
Pada kesempatan baik itu, saat di mimbar di kedua gereja, Gembala Poltak dan Mbah Hydram kembali mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga Intan Jaya.
"Ini yang kita bangun, Bapak KASAD dan Bapak Panglima Kostrad yang bantu. Kami di sini, hanya membantu sedikit dan bekerja. Kami akan selalu siap dan senang membantu masyarakat. Tapi, kami juga berharap, Bapa-bapa, Mama-mama ikut menjaga. Itu semua yang dibangun untuk masyarakat. Masyarakat tidak susah lagi ambil air di sungai. Lampu juga nanti akan kita tambah, biar Mamba dan Sambili terang, tidak gelap. Kita berdoa kepada Tuhan, supaya kita selalu sehat dan kami dapat terus membantu masyarakat," ucap Gembala Poltak diikuti tepuk tangan para jemaat Gereja Sambili.
"Ini mesin saya yang buat. Jadi sebelum ulang tahun Kostrad itu kami sudah pasang air. Itu yang air dibelakang itu saya minta bantuannya nanti mesinnya dijaga, karena itu saya sendiri yang bikin mesin itu. Saya yang buat mesin itu untuk bantu masyarakat di seluruh Indonesia terkhusus di Sugapa, Intan Jaya ini, untuk itu tolong dijaga dan dirawat.,"ucap Mbah Hydram saat berdiri di mimbar Gereja Katholik Mamba Bawah.
Akhirnya, Selasa 28 Februari 2023, seluruh pipa dan pompa hydram terpasang. Gak cuma itu, juga telah berdiri bangunan kamar mandi dan lokasi penampungan air di beberapa titik strategis yang mudah dijangkau masyarakat di kedua kampung itu. Dan air bersih mengalir deras dari moncong-moncong pipa.
Di hari itu pula, Laksmana didampingi Aris dan prajurit TNI lainnya terlihat sibuk menghias lapangan Sambili. Hal ini dilakukan dalam rangka berdoa bersama, sebagai rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Selain itu, Raja Aibon Kogila juga akan didatangi sang Bapak, sang Panglima, Letjen TNI Maruli Simanjuntak yang akan menikmati acara tradisi Bakar Batu bersama warga, sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat Mamba Bawah dan Sambili yang telah berani melawan para gerombolan KST pimpinan Apeni Kobogou pada awal Januari yang lalu.
"Alhamdulillah sudah beres semua Komandan. Masyarakat sangat senang. Saya sama Nambi tadi sudah bicara sama masyarakat. Di situ juga ada Osea. Mereka sangat berterima kasih dan siap menjaga semu yang kita bangun. Saya sudah sampaikan bahwa ini semua atas bantuan dari Pangkostrad," lapor Laksmana kepada Raja Aibon Kogila sekembalinya dari Sambili.
Betapa bahagianya Raja Aibon Kogila menerima laporan dari para punggawanya. Rasa lelah pun serasa hilang seketika.
"Alhamdulillah. Pas banget. Semua sesuai rencana. Semua capek, lelah. Tapi, inilah yang harus terus kita perbuat. Sampai nanti akhir Maret, seluruh agenda dalam rangkaian HUT ke-62 KOSTRAD harus selesai semua. Semuanya dalam rangka HUT KOSTRAD. Jadi, saya minta tolong semuanya agar paham", ucap Raja Aibon Kogila.
Hadirnya pasukan Tengkorak Kostrad di Intan Jaya benar-benar membuat perubahan besar. Apalagi, sangat banyak aksi yang dilakukan oleh para Ksatria Tengkorak Kostrad yang dijalankan dalam rangkaian peringatan HUT ke-62 KOSTRAD. Semua demi masyarakat Intan Jaya. Apalagi, Panglima Kostrad memberikan dukungan penuh kepada Raja Aibon Kogila dan pasukannya.