Panglima TNI Yudo Margono Ungkap Kesulitan Bebaskan Pilot Susi Air Dari Tangan OPM

VIVA Militer: Panglima TNI Yudo Margono dan tiga Kepala Staf TNI
Sumber :
  • Istimewa/Viva Militer

VIVA – Aparat gabungan TNI-Polri hingga saat ini masih terus memburu Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM Papua pimpinan Egianus Kogoya yang telah menyandera Pilot Susi Air Capten Philips Mark Methrtens. 

Intelijen Jerman: Rusia Sedang Persiapkan Perang dengan NATO

Namun, perburuan kelompok separatis OPM itu bukan tanpa kendala. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan, yang saat ini dihadapi oleh aparat gabungan TNI-Polri untuk membebaskan Pilot Susi Air yang merupakan warga negara Selandia Baru itu bukanlah hal yang mudah.   

Yudo menegaskan, bahwa yang dihadapi bukan musuh tetapi gerombolan yang hidupnya selalu berpindah-pindah dan selalu menjadikan masyarakat sipil sebagai tamengnya.

Ancam Amerika dan Kroninya, Misteri Senjata Super Rusia Akhirnya Terbongkar

"Tidak mudah mengambil kelompok ini karena mereka berbaur dengan masyarakat. Kita akan mengutamakan cara persuasif kita tidak mau masyarakat yang tidak tahu apa-apa menjadi korban," kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Puspen TNI, Selasa, 28 Februari 2023.

Panglima TNI juga menegaskan, bahwa saat ini pihaknya tidak akan mengerahkan pasukan tambahan untuk menghadapi kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya tersebut.

Gak Ada Ampun, Sersan TNI Ini Diseret ke Meja Hijau Lalu Dijebloskan ke Tahanan

Perburuan kelompok bersenjata OPM itu dilakukan dengan kekuatan aparat gabungan TNI-Polri yang memang saat ini sedang bertugas di Tanah Papua saat ini.

"Dalam pembebasan pilot pesawat Susi Air yang disandra KKSB Papua tidak ada penambahan pasukan. Kita hanya mengoptimalkan pasukan yang ada di sana, menggunakan pasukan yang sudah tergelar seperti pengamanan perbatasan dan prajurit TNI yang di BKO-kan kepada Polri," ujarnya.

Orang nomor satu di tubuh TNI itu juga membantah kabar miring terkait dengan adanya pengerahan pasukan maupun peralatan dari luar negeri untuk memburu kelompok OPM Papua demi membebaskan Pilot Susi Air tersebut. Yudo menegaskan, operasi yang dilakukan oleh TNI-Polri untuk menyelamatkan Capten Philips itu dilakukan tanpa bantuan dari aparat militer dari negara mana pun. 

"Tidak ada bantuan dari mana-mana. Di lapangan hanya TNI dan Polri, sekarang bagaimana caranya membebaskan sandera dengan selamat," kata Laksamana TNI Yudo Margono.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya telah melakukan pembakaran pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan PK-BVY pada tanggal 7 Februari 2023 lalu. Pesawat itu dibakar sesaat setelah mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua. 

Tidak hanya membakar pesawat yang saat itu membawa lima orang masyarakat sipil saja, kelompok bersenjata OPM itu juga telah menculik dan menyandra seorang pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, yaitu Capten Philips Mark Methrtens. Pemerintah Indonesia melalui Bupati Nduga serta Tokoh Masyarakat Papua diketahui juga telah menempuh jalur negosiasi dengan kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya tersebut, namun hingga saat ini keselamatan Capten Philips masih belum dapat dipastikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya