TNI AL Beli 35 Unit Mobil Esemka yang Pernah Dipopulerkan Jokowi untuk Operasional Satuan
- Dispenal
VIVA – Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI Julius Widjojono mengatakan, TNI Angkatan Laut berencana akan membeli 35 unit mobil Esemka Pikap Bima 1.300 CC untuk menunjang operasional di seluruh satuan TNI AL.
Hal tersebut dilakukan untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri sebagaimana komitmen yang telah dibangun oleh TNI Angkatan Laut atas arahan Presiden RI Joko Widodo dalam Rapim TNI-Polri beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diketahui, mobil Pikap Bima 1.300 CC merupakan salah satu kendaraan roda empat produksi anak bangsa, yaitu PT Solo Manufaktur Kreasi, yang berlokasi di Desa Demangan Boyolali, Jawa Tengah. Tidak hanya itu, Mobil Esemka pabrikan Solo itu juga dikenal sebagai salah satu kendaraan roda empat yang dulu dipopulerkan oleh Joko Widodo.
“Tentunya hal tersebut selaras dengan komitmen Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali yang menekankan penggunaan produk dalam negeri dan mengurangi penggunaan impor,” kata Kadispenal Laksma TNI Julius Widjojono dalam keterangan resminya yang diterima VIVA Militer, Rabu, 22 Februari 2023.
Beberapa waktu lalu saat pelaksanaan Kontrak Bersama, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali juga telah menegaskan agar seluruh satuan TNI AL dapat menyukseskan program pemerintah dengan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
“Saya perintahkan kepada seluruh jajaran hingga satuan terbawah untuk mendukung program pemerintah dengan mendorong penyedia untuk memasukan produk barang dan jasa ke dalam etalase E-Katalog sektoral TNI AL, sehingga target dan cita-cita pemerintah dalam kemandirian industri dan meningkatkan perekonomian dapat terealisasi,” kata Laksamana TNI Muhammad Ali.
Lebih jauh lagi Kadispenal menjelaskan, Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri merupakan langkah nyata dalam mendukung kebijakan pemulihan ekonomi nasional. Hal ini guna menumbuhkan kemandirian bangsa dan meningkatkan peran Indonesia dalam rantai suplai global, dimana salah satunya dengan menggunakan produk mobil karya anak bangsa.
“Jika memang bagus secara operasional, lebih ekonomis dalam aspek pengadaan, serta sukucadangnya terjamin, tentunya tidak ada alasan untuk tidak menggunakan produk dalam negeri,” ujar Kadispenal.