TNI-Polri Evakuasi 33 Warga Paro yang Eksodus Gara-gara Takut Kebiadaban OPM di Papua
- Pendam XVII/Cenderawasih
VIVA – Puluhan warga masyarakat Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua berbondong-bondong melakukan eksodus atau keluar kampung halaman mereka karena resah dan takut dengan ulah Kelompok Separatis Teroris (KST) Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya.
Bahkan, mereka rela berjalan kaki dengan cara berkelompok melintasi wilayah pegunungan dan hutan untuk menghindari kelompok bersenjata OPM yang kerap kali berulah di wilayah Papua Pegunungan itu.
Pada hari Sabtu sore, 11 Februari 2023 kemarin, aparat gabungan TNI-Polri kembali berhasil mengevakuasi 33 orang masyarakat Distrik Paro di Quary Bawah Distrik Kenyam Kabupaten Nduga.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan, 33 orang masyarakat asal Paro itu berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh aparat gabungan TNI-Polri setelah berjalan kaki lebih dari satu hari satu malam ke Quary Bawah demi mendapatkan tempat yang lebih aman.
Di tengah perjalanan, lanjut Kolonel Herman, puluhan warga Paro itu kemudian bertemu dengan aparat gabungan TNI-Polri dan langsung dievakuasi dengan kendaraan roda empat ke Kenyam untuk mendapatkan pertolongan.
"Setelah warga yang mengungsi berhasil ditemukan di Quary Bawah, kemudian 33 masyarakat Distrik Paro dibawa ke Pos Barak Baru Satgas Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY. Setibanya di Pos, selanjutnya melaksanakan pengecekan kesehatan oleh Tim Medis," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman kepada VIVA Militer, Minggu, 12 Februari 2023.
Lebih jauh Herman menjelaskan, penjemputan 33 warga Distrik Paro dari Quary Bawah itu melibatkan 5 kendaraan roda empat yang terdiri dari 2 truk dan 3 kendaraan roda empat lainnya milik tim gabungan TNI-Polri.
"Dari 33 orang yang dievakuasi, terdiri dari Anak-anak berjumlah 17 orang, laki-laki 5 orang dan perempuan 11 orang berhasil dievakuasi dengan selamat dan saat ini berada di tempat yang aman," ujarnya.
Kapendam Cenderawasih menambahkan, pihaknya saat ini masih terus memantau perkembangan di sekitar wilayah Paro, Kabupaten Nduga. Sebab, tidak menutup kemungkinan masih ada pengungsi susulan dari masyarakat Paro menuju Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, sehingga para Prajurit TNI Polri terus mengikuti perkembangan situasi yang terjadi di Paro Kabupaten Nduga.
"Karena informasinya kemungkinan masih ada warga yang masih dalam perjalanan menuju Quary Bawah. Mohon doanya dari semua pihak, semoga seluruh masyarakat Paro dalam keadaan aman dan selamat," kata Kolonel Kav Herman Taryaman.
25 Warga Paro Dievakuasi Menggunakan Helikopter
Sebelumnya, pada hari Jum'at, 10 Februari 2023 lalu, aparat gabungan TNI-Polri juga telah berhasil mengevakuasi 25 orang masyarakat Distrik Paro, Nduga ke Kenyam.
25 orang masyarakat sipil itu dievakuasi dengan menggunakan sejumlah helikopter tim gabungan TNI-Polri.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyampaikan, bahwa aparat gabungan TNI-Polri saat ini fokus pada operasi kemanusiaan untuk menyelamatkan masyarakat Paro dari ancaman kelompok kriminal bersenjata OPM yang mungkin dapat terjadi di kampung halaman mereka.
"Pada prinsipnya kami TNI Polri bekerja atas kepentingan Negara. TNI Polri dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua dalam penanganan kasus Paro beberapa lalu, melibatkan Para Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh masyarakat beserta Pemerintah Daerah yang bertujuan hanya satu, yaitu menyelamatkan nyawa manusia yaitu aspek kemanusiaan," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat menggelar konferensi pers di Mimika, Jum'at, 10 Februari 2023.
"Dalam waktu beberapa hari lalu sampai sekarang telah melaksanakan operasi kemanusiaan yaitu menolong saudara-saudara kita yang melaksanakan eskodus dari Paro menuju Kenyam," tambahnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelamatan nyawa manusia, bahkan sampai berjalan kaki dari wilayah Paro menuju ke Distrik Kenyam.
"Masyarakat yang keluar ini karena takut terancam akibat aksi teror yang dilakukan oleh kelompok Egianus Kogoya yaitu dengan membakar pesawat dan diduga juga Egianus Kogoya membawa pilot Pesawat Susi Air," kata Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring.
"Masyarakat ini ada yang sakit, ada yang tidak kuat, bahkan ada anak kecil yang sudah kelelahan berjalan sekitar dua hari berada di hutan. Sehingga Bapak Bupati meminta bantuan kepada TNI-Polri untuk menyelamatkan mereka sebagai wujud rasa kemanusiaan," tambahnya.
Jenderal bintang satu Kopassus itu pun menegaskan, bahwa operasi yang dilakukan oleh tim gabungan TNI-Polri saat ini di Paro adalah untuk memberikan keamanan dan menyelamatkan masyarakat dari ancaman tindak kejahatan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata teroris OPM pimpinan Egianus Kogoya.
"Sekali lagi tidak ada operasi TNI saat ini yang dilakukan di wilayah Paro yang mengancam membunuh masyarakat dan membuat masyarakat takut dan lari keluar dari Paro. Semua itu tidak benar. Jika ada pihak-pihak yang menyatakan seperti itu, maka itu adalah upaya provokasi gerombolan KST dan simpatisannya," ujar Brigjen TNI Sembiring.