Kisah Pasukan DPR Tengkorak Kostrad, Prajurit Asap Tak Terlihat Kunci Perjuangan TNI di Sarang OPM

VIVA Militer: DPR Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad.
Sumber :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

VIVA – Mungkin banyak yang tak tahu, bahwa sebenarnya selain senjata dan nyali untuk bertempur dengan musuh ternyata ada hal lain yang menjadi kunci keberhasilan sebuah satuan tempur Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam melaksanakan tugas.

'DPR, Prajurit Belakang Layar Kunci Menangkan Pertempuran' itulah yang ditulis Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat sebagai judul salah satu video di saluran resmi YouTubenya.

Lalu apa itu DPR? yang pasti bukan wakil rakyat yang cuma teriak-teriak dari Senayan doang ya, gak mungkin kan mereka mau bantu prajurit TNI... Oke lanjuuutt....

Jadi ternyata DPR itu sebuah singkatan yang dipakai militer untuk menyebut kata DAPUR.

VIVA Militer: DPR Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Tim DPR inilah yang selama ini mendukung Pasukan Tengkorak Kostrad dalam melaksanakan operasi dalam Satuan Tugas Organik di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Tugas prajurit TNI yang berada dalam tim DPR ini tak mudah lho. Karena mereka harus menyiapkan makanan untuk memenuhi kebutuhan ratusan Kesatria Tengkorak yang terlibat dalam Satgas Organik itu.

Menurut Komandan Satgas Organik Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila kepada VIVA Militer, Kamis 5 Januari 2023, dalam 4 hari saja, tim DPR ini harus menanak nasi lebih dari setengah ton beras untuk memenuhi kebutuhan konsumsi prajurit.

VIVA Militer: DPR Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

"Dalam empat hari untuk 100 personel saja tim DPR membutuhkan 150 kilogram beras. Jadi kalau total keseluruhan dalam empat hari, tim DPR memasak sekitar 700 sampai 750 kilogram beras untuk semua personel," kata Raja Aibon Kogila.

Gara-gara Top Gun, Tom Cruise Diganjar Penghargaan Tertinggi Militer Amerika

Kebayang gak, bagaimana pentingnya peran tim DPR dalam menyokong perjuangan Satgas Yonif Para Raider 305/Tengkorak dalam menciptakan kedamaian di Intan Jaya.

Tapi cerita tim DPR ini belum berarti cukup sampai di jumlah kebutuhan beras yang mereka masak saja. Mari kita lihat secara detail bagaimana perjuangan mereka di balik layar yang selama ini tak pernah diketahui.

Suriah Tak Aman, Militer Rusia Pindahkan Pasukan dan Peralatan Perang ke Libya

VIVA Militer: DPR Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Dalam Satgas Yonif Para Raider 305/Tengkorak, tim DPR terbagi dalam beberapa pos. Yaitu ada tim DPR Pos Rayon Militer (Posramil) Mamba, Pos Ramil Koper, Pos Ramil Titigi, Pos Ramil J2, Pos Ramil Bilogai, dan Pos Ramil Holomama.

Kapal Induk Ketiga Tiongkok Keluar Sarang, Bentuknya Mirip Punya Amerika

Kebutuhan beras yang diterangkan Letkol In Ardi itu selama ini ternyata tidak didapatkan dari Intan Jaya, tapi daerah lain yang jaraknya sangat jauh, yakni dari Timika.

Bintara tim DPR Pos Ramil Mamba, Kopral Dua Dwi Prayogi menceritakan, setiap harinya tim DPR memasak tiga kali. Yaitu pagi untuk sarapan, lalu masak untuk makan siang dan masak sore untuk makan malam.

VIVA Militer: DPR Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

"Jam empat pagi kami bangun, masak air panas lalu masak sarapan pagi, untuk makan siangnya kami mulai masak jam 9 dan makan sore kami mulai jam empat," kata Kopda Dwi.

Nah selama memasak, tim DPR ini selalu setia ditemani asap, sebab mereka masak tidak pakai kompor minyak apalagi kompor gas, mereka masak mangandalkan kayu bakar. Dan gak main-main, kayu bakar juga harus diambil dulu dari tempat lain.

VIVA Militer: DPR Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Mengambil kayu bakar bukan perkara sepele dan mudah, karena setiap saat kelompok separatis teroris OPM bisa saja melakukan gangguan keamanan selama prajurit di menebang kayu. Maklum,  wilayah penugasan mereka selama ini dikenal wilayah horor sebagai salah satu sarang OPM.

"Kayu bakar dikirim dari Bilogai, kalau di Bilogai tidak dapat, kita gunakan kayu bakar yang ada di sekitar pos," kata Praka Dendik Kusumah, Bintara Masak Pos Ramil Koper.

Setelah kayu didapat, tak langsung bisa dipakai, prajurit tim DPR akan menjemur kayu-kayu yang telah dipotong itu di bawah terik matahari hingga kering dan bisa dibakar.

VIVA Militer: DPR Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Kalau untuk kebutuhan sayur mayur didapatkan dengan membelinya langsung dari masyarakat setempat. Dan salah satunya ternyata didapat dari program borong hasil bumi yang rutin digencarkan Pasukan Tengkorak dua kali dalam sepekan.

Selain itu tim DPR ini ternyata juga memiliki strategi memasak jitu lho, terutama untuk memenuhi konsumsi sarapan pagi. Jadi menurut Praka Mujianto, Bintara Masak Pos Ramil J2, untuk masak nasi sarapan pagi, itu tidak dilakukan di pagi hari.

VIVA Militer: DPR Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Namun tim DPR akan memasak nasi di pekatnya malam Intan Jaya, kalau tidak begini, dipastikan mereka bakal keteteran di pagi hari. Apalagi di Pos Ramil J2, Letkol Inf Ardi membuka program berbagi makanan kepada masyarakat setiap Selasa dan Jumat.

"Jadi setiap malam, sebelum istirahat kita melaksanakan masak nasi, kemudian pagi harinya kita kembali masak lauk dan sebagainya," kata Praka Mujianto.

VIVA Militer: DPR Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Menu makanan yang mereka masak dalam setiap hari juga bervariasi, hal ini dilakukan tim DPR agar prajurit tidak merasa bosan dengan lauk dan sayur yang itu-itu saja.

Memang, menu makanan tak mewah, semua serba sederhana. Maklum saja Intan Jaya ini berada sangat jauh di pedalaman Papua. Bahkan, di pos tertentu tim DPR harus memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan memasak.

VIVA Militer: DPR Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Perlu diketahui, Pasukan Tengkorak sudah lebih dari tiga bulan bertugas di Intan Jaya, mereka meninggalkan markas mereka di Karawang, Jawa Barat pada September 2022, dan walau baru bertugas tapi pasukan andalan Divisi  Infanteri I Kostrad ini mampu meredam gangguan keamanan. Dan yang terpenting, karena kedamaian mulai tercipta, roda kehidupan masyarakat di wilayah ini perlahan kembali hidup setelah  sempat mati suri selama beberapa tahun.

Buat yang penasaran bagaimana sih cara tim DPR ini menjalankan tugasnya, lihat di tautan video resmi Yonif PR 305 Tengkorak di bawah ini ya..... Gas polll...

Baca: Luar Biasa.. Usai Depak Jerman, Militer Indonesia Melesat ke Ranking 13 Dunia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya