Cium Pataka Sakral, 3 Kesatria Mandalawangi Tinggalkan Batalyon Kostrad TNI Penakluk Gembong DI/TII
- Yonif Para Raider 330/Tri Dharma
VIVA – Batalyon Infanteri Para Raider 330/Tri Dharma, Divisi Infanteri I, Kostrad, TNI Angkatan Darat harus merelakan tiga prajurit terbaiknya untuk pergi meninggalkan satuan.
Ketiga prajurit TNI yang terdiri dari dua perwira itu berpisah dengan satuan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat Lintas Udara milik Brigif Para Raider 17/Sakti Budi Bhakti, karena harus pindah ke satuan baru sesuai dengan penugasan yang diamanahkan negara kepada mereka.
Berdasarkan siaran resmi Penerangan Yonif Para Raider 330/Tri Dharma dilansir VIVA Militer, Rabu 4 Januari 2022, sebelum resmi berpisah dilangsungkan terlebih dahulu tradisi korps pindah satuan yang di lapangan asrama dengan dipimpin Komandan Yonif PR 330/TD, Letnan Kolonel Inf Herbert Rony Parulian Sinaga.
Ketiga Kesatria Mandalangi yang harus pergi itu adalah, Kapten Inf Erica Dali Fernando, Kapten Inf Goalden Adhie Putra, dan Prada Robby Syahputra Sarumaha.
Dalam prosesi tradisi korps pindah satuan itu, salah satu ritual yang dijalani ketiga prajurit yang hendak pindah satuan itu ialah penciuman pataka satuan yang sangat sakral. Dengan diliputi suasana haru dan khidmat, mereka secara bergantian mencium pataka perang kebanggaan Yonif PR 330/TD..
Sebelum meninggalkan markas Yonif Para Raider 330/TD di Cicalengka, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Letkol inf Herbert berpesan kepada mereka agar menjadikan pengalaman tugas di satuan lama menjadi bekal berharga untuk mengabdi di satuan yang baru.
"Dengan ini anggota akan selalu ingat dan bangga kepada satuan lamanya," kata Letkol Inf Herbert Rony Parulian Sinaga.
Tradisi ini digelar sebagai wujud kasih sayang dan rasa persaudaraan dari keluarga besar Yonif 330/TD terhadap anggota yang akan berpindah satuan.
Untuk diketahui, Yonif Para Raider 330/TD bukan batalyon sembarangan lho, batalyon ini pernah menorehkan tinta emas dalam operasi penumpasan DI/TII di Bumi Nusantara. Bahkan, prajurit dari batalyon inilah yang berhasil menaklukan gembong DI/TII, Kahar Muzakar dalam penyerbuan ke Sungai Lasolo.