Diserbu Pasukan Denjaka TNI, Pembajak KMP Dorothy Terkapar Ditembak Sniper
- Penerangan Korps Marinir
VIVA – Pasukan elite anti teror Korps Marinir, TNI Angkatan Laut, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) melakukan penyerbuan ke sebuah kapal penumpang yang dibajak teroris penguasa Selat Sunda.
Dari siaran resmi Penerangan Korps Marinir yang diterima VIVA Militer, penyerbuan dilakukan Pasukan Denjaka pada Kamis siang, 22 Desember 2022.
Jadi ceritanya pada dini hari, Kapal Motor Penumpang (KMP) Dorothy sedang berlayar di selat yang memisahkan Pulau Jawa dan Sumatera itu. Tiba-tiba saja sekelompok orang bersenjata naik ke kapal dan melakukan pembajakan.
Mendapat laporan itu, TNI langsung mengerahkan pasukan penanggulangan teror aspek laut dari Denjaka untuk mengatasi gangguan keamanan itu.
Pasukan Denjaka pun bergerak cepat, sesuai rencana penyerbuan ke KMP Dorothy tak cuma akan dilancarkan melalui laut tapi juga udara.
Serbuan diawali dengan tembakan yang dilepaskan oleh sniper-sniper Denjaka dari perahu kecil. Sebelumnya memang sejumlah sniper telah melakukan penyamaran sebagai nelayan untuk bisa mendekati KMP Dorothy tanpa dicurigai oleh pembajak.
Tembakan sniper Denjaka mengarah ke teroris yang berjaga di atas KMP Dorothy. Sebutir peluru langsung mengenai kepala dan membuat teroris itu terkapar.
Setelah itu, sea riders Denjaka melaju cepat memecah gelombang langsung ke titik sasaran serbuan. Sementara dari udara pasukan diterjunkan dengan titik pendaratan langsung ke anjungan kapal.
Pasukan khusus baret ungu itu akhirnya bisa naik dan masuk ke KMP Dorothy. Lalu, mereka bergerak cepat menyerbu ke dalam ruangan-ruangan yang dikuasai teroris. Dalam sekejap teroris berhasil dilumpuhkan dan Denjaka mengambil alih kendali kapal.
Penyerbuan cepat Denjaka ke KMP Dorothy merupakan sebuah skenario Latihan Kasus Denjaka (Latkasus) tahun anggaran 2022 yang sengaja dipersiapkan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto untuk menguji kesiapsiagaan satuan Denjaka dalam merespon dengan cepat setiap potensi ancaman dan gangguan terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia.
Baca: Giliran Pasukan Petir 200 Kodam Sriwijaya Disiapkan TNI AD Tembus Belantara Papua