Rombongan Wartawan Diserang Kelompok Separatis, Prajurit Kopasgat TNI AU Angkat Senjata

VIVA Militer: Pasukan Kopasgat TNI AU lindungi awak media di tengah hutan
Sumber :
  • Istimewa/Viva Militer

VIVA – Suara ledakan granat asap menggelegar di samping kendaraan taktis (Rantis) pasukan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara yang mengangkut sejumlah awak media nasional. 

Heboh Foto Kolonel Semobil Bareng Tersangka Ivan Sugianto, Begini Penjelasan Mabes TNI

Letusan tembakan yang berasal dari kelompok separatis bersenjata pun terdengar jelas di sekitar kendaraan yang mengangkut para jurnalis dari media elektronik, cetak dan online tersebut.

Kepanikan sontak terjadi di tengah rombongan para wartawan tersebut. Beberapa dari mereka menjerit ketakutan. Sebagian lagi secara spontan menunduk dan tiarap takut terkena peluru nyasar.

Sederet Fakta Ivan Sugianto, Pengusaha yang Paksa Siswa Sujud Menggonggong hingga Punya Relasi dengan Aparat

Sejumlah pasukan elite TNI Angkatan Udara dengan bersenjata laras panjang langsung turun dari kendaraan Rantis yang membawa rombongan jurnalis tersebut. Mereka bergerak dengan cepat membuat brigade sambil menembakan senjata ke arah kelompok separatis bersenjata yang berada di atas bukit.

Dengan sigap, lima prajurit Kopasgat yang berasal dari satuan Batalyon Komando (Yonko) 467 Kopasgat membuat serangan pengalihan dengan menembakkan senjata ke arah bukit sambil melindungi para awak media yang berada di mobil keempat dan membawanya ke lokasi aman di sekitar bukit. 

Jalankan Misi Perdamaian Dunia, 7 Prajurit Wanita TNI Siap Operasikan Alat Berat hingga Angkat Cangkul di Afrika Tengah

Sementara, sebagian wartawan yang berada di mobil depan atau ketiga dari rombongan berlindung di sisi kiri mobil menghindari tembakan dari para separatis bersenjata dengan perlindungan penuh beberapa pasukan tempur Kopasgat yang turut memberikan tembakan perlawanan ke arah musuh.

VIVA Militer: Awak media berlindung di samping Rantis Kopasgat TNI AU

Photo :
  • Istimewa/Viva Militer

Dalam waktu singkat, kelompok separatis bersenjata itu berhasil dipukul mundur. Kemudian, para awak media dengan pengawalan ketat prajurit Kopasgat TNI AU melanjutkan perjalanan dengan menelusuri wilayah hutan dan perbukitan dengan berjalan kaki. 

Sebab, empat kendaraan yang semula membawa para jurnalis itu tidak dapat melanjutkan perjalanan setelah dihadang musuh.

Namun, di tengah perjalanan serangan kembali terjadi. Kelompok separatis bersenjata kembali menembakkan senjatanya ke arah rombongan jurnalis dan pasukan elite TNI Angkatan Udara yang berada di tengah hutan.

Kontak tembak pun kembali terjadi. Prajurit Korps Baret Jingga dengan penuh kepercayaan diri melakukan serangan balasan ke arah musuh dengan taktik serangan tempur sambil melindungi para awak media yang tengah bertugas melakukan peliputan.

Musuh pun berhasil ditaklukkan. Serangan prajurit Kopasgat TNI Angkatan Udara itu berhasil memukul mundur lawan.

Namun jangan kaget dulu. Serangan terhadap awak media itu bukanlah serangan sungguhan. Itu merupakan skenario latihan militer yang dilakukan bersama para awak media yang diselenggarakan oleh Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau) dengan awak media yang digelar di Markas Wing 1 Kopasgat, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

VIVA Militer: Prajurit Kopasgat TNI AU melakukan serangan ke musuh

Photo :
  • Istimewa/Viva Militer

Kegiatan bertajuk Outbound Media Dirgantara 2022 yang diikuti sekitar 30 awak media nasional itu digelar selama dua hari sejak Rabu, 14 Desember kemarin. Wartawan Viva militer dapat kesempatan terlibat dalam kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, puluhan awak media dibekali dengan pengetahuan tentang sejumlah senjata yang biasa digunakan oleh pasukan Kopasgat dalam operasi tempur di lapangan. Tidak hanya itu, rekan-rekan jurnalis itu juga dibekali pengetahuan survival atau bertahan hidup di tengah hutan atau alam liar apabila suatu saat mereka ditugasi untuk melakukan tugas liputan di daerah konflik atau daerah operasi.

Sebelum simulasi serangan di tengah tugas peliputan dilakukan, para awak media yang ikut dalam kegiatan outbound itu juga sempat menjajal senapan serbu jenis SIG Sauer berkaliber 5,56 buatan Amerika Serikat. 

Masing-masing wartawan dibekali lima butir munisi untuk melakukan menembak runduk dengan jarak sasaran 50 meter. Hal itu dilakukan agar para wartawan juga memiliki kemampuan dalam menggunakan senjata laras panjang apabila dalam situasi terdesak atau pertempuran mereka harus menggunakannya melawan musuh.

"SIG Sauer ini (cenderung) simple. Seperti (misalnya) sedang patroli jurnalis ikut TNI, tiba-tiba, mohon maaf, TNI-nya meninggal dunia, terus harus kalian gunakan. Gampang," kata Perwira Seksi Logistik (Pasilog) 461 Kopasgat Letda Aceng Rudianto yang turut terjun langsung melatih para awak media dalam Outbond Media Dirgantara 2022 di Halim Perdanakusuma, Kamis, 15 Desember 2022.

Setelah mendapat pelatihan menembak, peserta mengikuti patroli menggunakan rantis yang disimulasikan mendapat penghadangan dan penyergapan dari musuh. Setiap awak media dilengkapi body armor dan helm antipeluru dengan total berat sekitar 5 kilogram.

Selain itu, para awak media juga sempat melakukan simulasi pertempuran kota. Dalam simulasi pertempuran kota itu, sejumlah pasukan Kopasgat bersama sejumlah awak jurnalis masuk ke dalam sebuah bangunan yang memiliki banyak ruangan. Bangunan itu dinamakan rumah ban.

Di rumah ban tersebut diskenariokan prajurit Kopasgat TNI Angkatan Udara berusaha mengambil alih sebuah bangunan yang sebelumnya dikuasai oleh musuh.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah mengatakan, pihaknya sengaja membuat kegiatan outbond media dengan melibatkan prajurit Kopasgat TNI Angkatan Udara.

Dalam kegiatan kali ini, lanjut Indan, pihaknya berupaya menciptakan situasi sesungguhnya saat jurnalis meliput di medan konflik. 

Oleh karena itu, dalam kegiatan kali ini, kata Indan, para jurnalis juga diberikan pengalaman patroli jalan kaki bersama prajurit Kopasgat untuk mengetahui cara bertindak, berlindung, dan bergerak di lapangan jika harus bertugas di daerah yang rawan. 

"Dijelaskan cara berlindung, mengambil gambar yang aman pada saat situasi seperti itu," kata Indan.

"Terakhir diberikan pengalaman pertempuran jarak dekat yang mengondisikan bagaimana teman-teman jurnalis tetap aman pada saat terjadi pertempuran jarak dekat," tambahnya.

Menurut Indan, pengetahuan dan keterampilan dasar meliput di medan perang itu penting dimiliki jurnalis. Apalagi, konflik di dunia saat ini tidak terelakkan. Keputusan untuk menggelar latihan di Kopasgat pun bukan tanpa alasan. Sebagai pasukan elite milik TNI Angkatan Udara, prajurit Kopasgat bukan hanya memiliki kemampuan pertahanan pangkalan udara saja, tapi mereka juga memiliki kemampuan matra angkatan darat yang dapat digunakan ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di wilayah daratan.

"Dia (Kopasgat) punya kemampuan pertahanan pangkalan, kemampuan infanteri, sehingga kami melihat Pasgatlah yang paling tepat untuk memberikan pelatihan kepada teman-teman jurnalis," kata Indan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya