TNI Waspadalah, Ancaman Bahaya Baru Muncul di Samudera Hindia
- BMKG
VIVA – Militer Tentara Nasional Indonesia diharapkan untuk mewaspadai adanya ancaman baru yang muncul di Samudera Hindia.
Ancaman bahaya itu bukan datang dari serangan militer pihak luar. Tapi bahaya dari bencana alam yang mungkin saja terjadi akibat dampak tak langsung dari aktivitas siklon tropis dari perairan Samudera Hindia, sebelah barat daya wilayah Lampung.
Dilansir VIVA Militer, Selasa 13 Desember 2022, dari siaran resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebuah bibit siklon tropis baru saja terdeteksi muncul. Namanya Bibit Siklon Tropis 98S.
Berdasarkan analisis BMKG, Bibit Siklon Tropis 98S muncul pada koordinat 10,7 derajat Lintang Selatan dan 96,6 derajat Bujur Timur.
'Terpantau Bibit Siklon Tropis 98S di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Lampung, Dengan Kecepatan Angin maksimum 25 knots dan Tekanan Udara 1004.7 mb,' tulis BMKG.
BMKG memperkirakan Bibit Siklon Tropis 98S untuk tumbuh menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam kedepan dalam kategori rendah. 'Tetap waspada untuk wilayah-wilayah terdampak,' tulis BMKG.
Menurut BMKG, Bibit Siklon Tropis 98S memiliki dampak langsung terhadap cuaca Indonesia. Seperti terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bengkulu dan Lampung.
Lalu, terjadi peningkatan gelombang laut, di Samudera Hindia barat Sumatera ketinggian gelombang diperkirakan bisa mencapai 2,5 meter hingga 4 meter.
Nah, sementara itu, saat Bibit Siklon Tropis 98S muncul. BMKG mendeteksi ada aktivitas Siklon Tropis Pakhar.
'Terpantau Siklon Tropis Pakhar di Samudera Pasifik, timur laut Filipina. Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Pakhar menurun dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah Timur' tulis BMKG.
Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta dalam buletin informasinya menerangkan, bahwa dari pantauan 12 Desember 2022, Siklon Tropis Pakhar berada pada koordinat 20.1LU, 129.3BT atau sekitar 1910 kilometer sebelah utara timur laut Tahuna.
Pergerakan Siklon Tropis Pakhar ini ke arah timur kecepatan 14 knots (26 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Dan aktivitas Pakhar memberikan dampak tak langsung pada kondisi cuaca di Indonesia, berupa tinggi gelombang laut yang mencapai 1,25 meter hingga 2,5 meter di Perairan selatan Kepulauan Natuna, Perairan selatan Kepulauan Sebi hingga Serasan.
Kemudian gelombang tinggi 2,5 meter hingga 4 meter di Laut Natuna Utara, Perairan barat dan utara Kepulauan Natuna, Perairan utara Kepulauan Sebi sampai Serasan.
Informasi aktivitas Bibit Siklon Tropis 98S dan Siklon Tropis Pakhar ini sangat penting bagi prajurit TNI. Sebab, informasi dapat menjadi acuan dalam beraktivitas untuk meningkatkan kewaspadaan terutama di wilayah perairan.
Selain itu tentunya dapat berguna bagi TNI untuk mewaspadai dampak bencana alam yang bisa saja ditimbulkan dari dampak tak langsung aktivitas bibit siklon dan siklon tropis.
Perlu diketahui, TNI merupakan lembaga yang selama ini diandalkan untuk paling depan menanggulangi berbagai bencana alam di Indonesia. Bahkan, TNI sendiri telah mempersiapkan tim-tim reaksi cepat penanggulangan bencana di semua satuan dari ketiga matra, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara.
Apalagi Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa sudah pula mengeluarkan amanatnya kepada seluruh prajurit TNI untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi melanda Indonesia di akhir tahun 2022 ini, khususnya di wilayah-wilayah tertentu.
"Mengantisipasi dampak buruk yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti bencana alam banjir, tanah longsor dan sebagainya. TNI harus senantiasa menjadi garda terdepan dalam membantu kesulitan rakyat".
Baca: Kisah Mama Delchy 10 Tahun Dikurung Keluarga dan 2 Prajurit TNI yang Ikhlas Merawatnya