Kejadian Langka di Hutan Papua, Pentolan OPM Muncul Bawa Parang Bantu Pasukan Tengkorak Kostrad TNI
- Yonif PR 305/Tengkorak
VIVA – Ada kejadian sangat langka dialami prajurit TNI dari Satuan Tugas Organik Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkora, Kostrad, TNI Angkatan Darat di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Jadi, salah seorang pentolan kelompok separatis teroris (KST) OPM Papua, secara tak diduga ikut membantu Pasukan Tengkorak dalam mengemban tugas di daerah rawan gangguan keamanan itu.
Pentolan KST OPM itu ialah, Hengki Sani, dia adalah Komandan Operasi Kodap VIII Intan Jaya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM Papua.
Bantuan apa yang diberikan dan apa yang dilakukan Hengki Sani untuk prajurit TNI?.
Oke, sebelum sampai ke Hengki Sani, VIVA Militer akan mengulas dulu soal salah satu program teritorial Yonif Para Raider 305/Tengkorak untuk mendorong bergeraknya roda perekonomian masyarakat Intan Jaya usai mati suri karena gangguan keamanan.
Nah, agar warga khususnya kaum pria bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, terutama jelang Natal, Komandan Satgas Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila membuka peluang bisnis, yaitu jual beli kayu bakar.
Bisnis kayu bakar ini sangaja dicetuskan Raja Aibon Kogila beberapa waktu lalu saat Pasukan Tengkorak menghadiri prosesi kedukaan fam Sondegau di kampung Wandoga. Tujuannya agar masyarakat terdorong bergerak berusaha dan enggak cuma diberi bantuan uang secara cuma-cuma.
"Bagaimana kalau adik-adik itu kumpul kayu. Terserah berapa saja, Raja tidak hitung. Biar adik-adik itu dapat uang, tapi ada kerja. Itu uang nanti terserah adik Osea Sani yang atur," kata Raja Aibon Kogila ketika itu.
Kita kembali ke cerita Hengki Sani membantu Pasukan Tengkorak.
Jadi Sabtu akhir pekan kemarin, Osea Sani menemui Raja Aibon di Pos Komando Distrik Militer Persiapan Intan Jaya. Dalam pertemuan itu, Osea menyampaikan bahwa siang ini, warga Sani dari kampung Sambili dan Mamba akan ke hutan untuk menebang pohon.
Kemudian selanjutnya, setelah ibadah Minggu keesokan harinya di gereja, semua warga, termasuk ibu-ibu dan anak-anak akan ke hutan untuk mengambil hasil tebangan kemudian mengumpulkannya di pinggir jalan.
Dan yang tak disangka-sangka, menurut Osea ada dua pohon yang ditebang ternyata punya Hengki Sani. Pohon itu bahkan ditebang sendiri oleh Hengki dan belah-belah untuk diberikan kepada Pasukan Tengkorak secara sukarela.
"Saya sudah bicara dengan adik satu itu (Hengki). Dia harus bantu Raja Aibon. Hengki juga ikut potong. Dia pegang parang pertama, baru kita sama-sama potong dan belah," kata Osea Sani.
Semua cerita Osea ternyata benar adanya, pada Minggu 11 Desember 2022 setelah Osea menghubungi Kepala Seksi Intelijen Satgas Yonif PR 305/Tengkorak, Letnan satu Jeffry. Pasukan Tengkorak dengan operator Praka Syaenul menerbangkan drone ke lokasi kayu yang disebutkan Osea Sani.
Dari mata drone terlihat jelas kayu bakar sudah menumpuk di tepi jalan dekat Kompleks Ceria yang dibangun oleh para Ksatria Tengkokrak di Kampung Mamba, dan terpantau juga masyarakat yang baru selesai memindahkan kayu dari tanah milik Hengki Sani di lapangan kampung Sambili.
Lalu, Letkol Inf Ardi mengerahkan pasukan untuk berpatroli berjalan kaki menyusuri hutan sampai melewati Lampung Mamba di Utara dan kampung Sambili di Selatan. "Ini dilakukan, demi keamanan para Ksatria yang akan menumpangi kendaraan untuk mengangkut kayu bakar," kata Raja Aibon dalam tulisannya.
Setelah situasi aman, sejumlah prajurit dan warga mulai bergerak dengan menggunakan truk menuju lokasi kayu bakar. Setiba di lokasi, secara bersama-sama kayu diangkut ke dalam truk dan dibawa menuju Pos Kodim Persiapan Intan Jaya.
Dan anehnya warga itu tak meminta imbalan atas apa yang telah mereka lakukan. Mereka mengaku melakukan itu untuk membalas perbuatan baik yang telah dilakukan Pasukan Tengkorak ke masyarakat,
Selama bertugas di Intan Jaya, Pasukan Tengkorak memang sangat membutuhkan kayu bakar untuk bahan bakar utama kebutuhan memasak. Dan kayu bakar cuma didapat dari hutan.
Perlu diketahui, Hengki Sani ini merupakan warga asli Mamba. Dia adalah anak buah dari tokoh KST OPM Sabinus Waker. Memang sejauh ini sudah ada sejumlah pentolan KST yang bersimpati dan mendukung perjuangan Pasukan Tengkorak dalam membangun Intan Jaya, termasuk Hengki Sani.