Aksi Pasukan Langit 501Kostrad TNI di Balik Tangisan Nenek Miskin Sebatang Kara yang Diusir Anaknya

VIVA Militer: Prajurit Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha dan Embah Sukirah.
Sumber :
  • Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha

VIVA – Siang itu, tangisan Embah Sukirah pecah, air mata mengalir deras kerutan pipinya. Wanita 85 tahun itu tak kuasa menahan tangis saat melihat di hadapannya mengalir deras air bersih dari perut bumi.

Mbah Sukirah terharu bukan tanpa sebab, entah tak terhitung sudah berapa lama ia hidup tanpa kecukupan air bersih. Karena tak memiliki sumur sebagai sumber air.

Sumber air di kediaman Embah Sukirah itu bukan muncul tiba-tiba lho. Jadi ceritanya begini. Suatu waktu Batalyon Infanteri Para Raider 501/Bajra Yudha, Kostrad, TNI Angkatan Darat, mendapatkan informasi tentang seorang nenek yang hidup dalam kondisi memprihatinkan. Nenek yang dimaksud tak lain adalah Embah Sukirah.

VIVA Militer: Prajurit Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha dan Embah Sukirah

Photo :
  • Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha

Dalam kondisi tubuh yang sudah renta, Embah Sukirah hidup sebatang kara di sebuah rumah kecil yang terletak di Kelurahan Patihan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur.

Berdasarkan siaran resmi Yonif PR 501/Bajra Yudha yang diterima VIVA Militer, Sabtu 11 Desember 2022, Embah Sukirah ini hidup seorang diri di tempat itu setelah ditinggal suaminya tercinta, yang telah berpulang untuk selamanya. Mirisnya lagi, sepeninggal suami, ia harus pergi meninggalkan rumahnya setelah diusir oleh anaknya.

Selama bermukim di Kelurahan Manguharjo, Embah Sukirah hidup dalam kondisi yang sangat menyedihkan. Untuk makan saja dia benar-benar mengandalkan belas kasihan masyarakat yang datang memberikan bantuan. Terkadang ia harus menghabiskan hari-harinya dalam kondisi perut lapar.

VIVA Militer: Prajurit Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha buat sumur bor.

Photo :
  • Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha
Setengah Lusin Jet Tempur F-16 Negara Viking Diam-diam Dikirim ke Ukraina

Parahnya lagi, dalam kondisi itu, di tempat ia bermukim juga tak tersedia sumur. Untuk minum, mandi dan memenuhi kebutuhan air, ia mengandalkan sumber air yang letaknya sangat jauh. Setiap hari ia harus jalan kaki untuk mendapatkan air bersih. Begitu halnya dengan masyarakat setempat.

Dari informasi itu, Komandan Yonif PR 501/Bajra Yudah, Letnan Kolonel Inf Arief Widyanto akhirnya menggerakkan Pasukan Langit Kostrad untuk beraksi membantu meringankan beban hidup Embah Sukirah. Kebetulan sekali batalyon Pasukan Pemukul Reaksi Cepat Lintas Udara Divisi Infanteri 2 Kostrad ini sedang melanjutkan program rutin Bajra Peduli.

3 Pesawat Macan Hitam TNI Tempel Jet Supersonik Mahal Malaysia Kitari Langit Selat Terpadat Dunia

VIVA Militer: Prajurit Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha bangun kamar mandi.

Photo :
  • Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha

Setelah berkoordinasi dengan kepala desa setempat akhirnya Pasukan Langit Kostrad bersama warga bergotong royong melakukan penggalian sumur bor di sebelah rumah yang didiami Embah Sukirah.

Kolonel Benrie Resmi Jabat Komandan Brigif 17 Kujang 1 Kostrad

Dan beruntungnya, titik yang digali Pasukan Langit merupakan jalur mata air sehingga air dapat disedot dari perut bumi dengan pompa untuk dialirkan memenuhi kebutuhan Embah Sukirah dan masyarakat setempat. Enggak cuma itu saja, Pasukan Langit juga membangun sebuah kamar mandi sederhana untuk Embah Sukirah.

VIVA Militer: Prajurit Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha di rumah Embah Sukirah.

Photo :
  • Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha

"Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Yonif Para Raider 501 sebagai satu-satunya satuan TNI AD dengan pasukan besar di wilayah Madiun, untuk membantu kesulitan masyarakat. Terutama krisis air yang masih banyak dialami oleh beberapa masyarakat di sekitar Madiun. Semoga dengan berjalannya terus program Bajra Peduli ini, dapat membantu kehidupan masyarakat Madiun," kata Letkol Inf Arief.

Embah Sukirah dan masyarakat Patihan sangat senang dengan adanya sumber air bersih baru di wilayah mereka. Dan masyarakat berterima kasih atas perjuangan dan kepedulian prajurit militer Kostrad tersebut.

Baca: Cerita Pasukan Tengkorak Kostrad TNI dan OPM yang Setia Mengintip di Balik Malam Indah Hutan Papua

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya