Begini Perjuangan Pasukan Yonzipur Macan Kumbang TNI Cari Xenia yang Raib di Longsor Puncak Cianjur
- Yonzipur 3/Yudha Wyoghra
VIVA – Operasi pencarian dan penyelamatan korban bencana gempa Cianjur, Jawa Barat terus dilakukan. Pada hari ke 9 ini, ternyata masih banyak laporan yang masuk ke pihak Satuan Tugas Tentara Nasional Indonesia (TNI) tentang korban yang diduga raib dan belum diketemukan.
Salah satunya ialah informasi tentang adanya dua unit kendaraan yang hilang di lokasi longsor Jalan Raya Puncak Cipanas, Cianjur.
Informasi itu didapatkan prajurit TNI dari Batalyon Zeni Tempur 3/Yudha Wyoghra. Berdasarkan siaran resmi satuan milik Komando Daerah Militer III Siliwangi itu dilansir VIVA Militer Rabu, 30 November 2022, informasi itu didapatkan dari warga.
"Hari ini Prajurit Yonzipur 3/YW dan Tim SAR gabungan sudah melaksanakan brifing serta membagi gabungan peronel menjadi dua bagian, dengan target satu mobil Xenia putih dan satu truk yang merupakan validasi informasi dari pihak keluarga," ujar Komandan Yonzipur 3/YW Letnan Kolonel Czi Ryan Yustian.
Menurut Letkol Czi Ryan Yustian, berdasarkan informasi keluarga, ada sebanyak 8 orang yang hilang di lokasi longsor yang diduga kuat menimbun kedua kendaraan itu.
Dari informasi itu, prajurit TNI Angkatan Darat berjuluk Macan Kumbang tersebut kemudian bergerak ke titik lokasi yang diduga kuat menjadi tempat hilangnya kedua kendaraan.
"Tim sangat berhati-hati dalam melakukan penggalian di titik lokasi karena tanah masih labil dan longsoran cukup tebal serta curam. Selain itu, pencarian korban juga terkendala cuaca dan aliran sungai yang deras untuk evakuasi," kata Letkol Czi Ryan.
Dengan kesulitan tersebut Prajurit Yonzipur 3/YW membangun jembatan improvisasi guna memudahkan para personel untuk drop logistik maupun mengevakuasi jenazah.
Pembuatan jembatan darurat juga bukan perkara mudah. Karena selain harus berjuang menerjang derasnya arus sungai, prajurit juga hanya mengandalkan benda yang ditemukan di lokasi untuk membuat jembatan darurat.
Bagian bantalan jembatan dibuat dari dari batang-batang bambu. Untuk bisa memperkuat jembatan, prajurit memasang tiang penyangga dengan potongan bambu yang ditempat pakai batu. Kain-kain bekas yang ditemukan di lokasi dijadikan tali pengikat tiang.