Ini Jejak Militer Laksamana Yudo Margono Panglima TNI Pilihan Jokowi
- Dispenal
VIVA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono disebut akan menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan pensiun pada 21 Desember 2021.
Penunjukan Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI itu telah diungkap oleh Ketua DPR RI Puan Maharani saat membacakan Surat Presiden (Surpres) Presiden RI Joko Widodo tentang calon Panglima TNI di Gedung DPR RI, Senin sore, 28 November 2022.
"Nama yang diusulkan oleh Presiden untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa SE.MA.Msc adalah Laksamana TNI Yudo Margono SE.MM, Kepala Staf Angkatan Laut atau Kasal yang menjabat saat ini," kata Puan Maharani saat membacakan Surpres Presiden Joko Widodo di DPR RI.
Dari data yang dihimpun VIVA Militer, Laksamana TNI Yudo Margono bukanlah orang sembarangan di lingkungan TNI Angkatan Laut.
Pria lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1988 itu mengawali karier militernya sebagai seorang prajurit Jalasena dengan mengawaki sejumlah kapal perang TNI Angkatan Laut.
Dia mengawali tugasnya di atas kapal perang KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332 sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal.
Setelah itu, Yudo ditunjuk menjadi Kepala Departemen Operasi KRI Ki Hajar Dewantara-364 dan Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Fatahillah-361.
Setelah menjabat Palaksa di KRI Fatahillah-361, karier militer Yudo terus merangkak naik. Sehingga dia dipercaya untuk memimpin sejumlah kapal perang sebagai Komandan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). Sejumlah KRI yang pernah dipimpin Yudo diantaranya adalah, KRI Pandrong-801, KRI Sutanto-877, dan KRI Ahmad Yani-351.
Usai bergelut dengan kapal perang TNI AL, Yudo kemudian mendapatkan kepercayaan untuk memegang tongkat komando di Satuan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal).
Lanal pertama yang dipimpin Yudo adalah Lanal Tual. Dia menjabat sebagai Komandan Lanal Tual pada tahun 2004 sampai 2008.
Kemudian pada tahun 2008-2010, Yudo kembali dipercaya untuk menjabat Komandan Lanal Sorong.
Setelah menjabat Danlanal Sorong, pada tahun 2010-2011, Yudo kembali ditunjuk menjadi Komandan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Komando Armada Timur (Koarmatim) yang kini berubah nama menjadi Komando Armada (Koarmada II).
Kemudian, tahun 2011, Yudo kembali didapuk sebagai Komandan Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim sampai tahun 2012.
Karier militer Yudo tidak berhenti sampai di situ, pada tahun 2012-2014, dia dipercaya menjadi Komandan Komando Latihan (Kolat) Komando Armada Barat (Koarmabar) yang kini berganti nama Koarmada I. Lalu tahun 2014-2015, dia kembali mendapatkan promosi untuk menjabat Perwira Pembantu (Paban) II Operasi Latihan Staf Operasi TNI AL.
Setelah itu, tahun 2015-2016 Yudo Margono menjabat Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan.
Kurang lebih satu tahun menjabat Danlantamal I Belawan, Yudo kembali moncer dan menjabat Kepala Staf Komando Armada Republik Indonesia Wilayah Barat (Koarmabar) pada tahun 2016-2017.
Setelah itu, dia kembali mendapatkan promosi jabatan untuk menempati posisi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) pada 2017-2018.
Tidak hanya itu, karier militer suami dari Vero Yudo Margono pun terus meroket. Dia sempat menduduki jabatan strategis di tubuh TNI Angkatan Laut lainnya.
Pada tahun 2018, dia diangkat sebagai Panglima Komando Armada I. Kemudian, tahun 2019 dia kembali mendapatkan promosi sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) hingga tahun 2020.
Saat menjabat Pangkogabwilhan I, nama Laksamana Yudo Margono cukup dikenal oleh masyarakat luas karena dia memimpin secara langsung operasi penegakan hukum di Laut Natuna dengan menindak tegas kapal-kapal nelayan asing yang masuk ke wilayah perairan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan.
Selain itu, Yudo juga sering muncul ke publik ketika di masa awal pandemi COVID-19. Yudo yang saat itu menjabat sebagai Pangkogabwilhan telah memerintahkan anak buahnya untuk mencegah penyebaran COVID-19 dengan membuat rumah sakit lapangan di Natuna.
Tidak hanya itu, dia juga berhasil mengevakuasi ribuan WNI yang dipulangkan dari negara-negara asal WNI bekerja melalui jalur laut untuk dibawa ke tempat karantina yang telah disediakan oleh pemerintah Indonesia.
Kemudian, pada Mei 2020, Presiden RI Joko Widodo menunjuk dan melantik Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Program utama Yudo kala itu adalah membantu pemerintah dalam menanggulangi penyebaran COVID-19 di Indonesia.
Sejak itu, dia kemudian memerintahkan jajarannya untuk membangun sejumlah rumah sakit lapangan untuk para korban COVID-19. Diantaranya di RS TNI AL dr. Mintohardjo, Rumah Sakit Lapangan Marinir di Surabaya.
Tidak hanya itu, Yudo juga mengerahkan seluruh kekuatan di seluruh satuan tingkat Lanal, Lantamal, Kotama Marinir TNI AL, hingga armada kapal laut yang dimiliki TNI Angkatan Laut untuk mensasar pulau-pulau terpencil, terluar dan di wilayah perbatasan untuk melakukan serbuan vaksinasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak dari COVID-19.
Tidak hanya itu, selama menjabat Kasal, Yudo juga intens membangun hubungan bilateral dengan Angkatan Laut negara-negara sahabat. Bahkan, Yudo pun menginstruksikan kepada seluruh armada tempur atau kapal perang TNI Angkatan Laut yang bertemu dengan kapal perang negara-negara sahabat lainnya untuk melakukan latihan di laut lepas secara bersama-sama untuk menjaga serta meningkatkan hubungan antara TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut negara-negara sahabat lainnya.
Dan kini, Yudo kembali mendapatkan kepercayaan besar dari Presiden RI Joko Widodo untuk menjabat sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang akan memasuki masa purna tugas pada akhir Desember 2022 nanti.