KSAL Yudo Pimpin Operasi Pendaratan TNI AL dan Militer Australia di Depan Jenderal Andika

VIVA Militer: KSAL Laksamana TNI Yudo Margono pimpin Latma Pendaratan Ausindo
Sumber :
  • Dispenal

VIVA – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada hari Minggu, 20 November kemarin menyaksikan secara langsung latihan operasi pendaratan Ausindo Amphibious Assault Exercise (Ausindo AAJEX) antara TNI AL dengan Australian Defence Force (ADF) yang dilakukan di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau.

Kisah Luar Biasa Letnan Unang dan Jenderal TNI Maruli Setelah 33 Tahun Tanpa Mimpi

Dalam kesempatan tersebut, Jenderal TNI Andika menyaksikan secara langsung manuver serta pergerakan pasukan dari tengah laut hingga ke kawasan pantai, termasuk serangan bantuan udara yang dilakukan oleh pesawat tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara. 

Latihan pendaratan Amfibi yang diikuti kurang lebih 1.000 personel TNI Angkatan Laut dan militer Australia itu dipimpin secara langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

Gara-gara Top Gun, Tom Cruise Diganjar Penghargaan Tertinggi Militer Amerika

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, kerjasama dan latihan bilateral antara TNI, dalam hal ini TNI AL dengan Australia telah dilaksanakan sejak tahun 80-an, hanya saja dalam pelaksanaan latihan tahun ini kompleksitas latihannya ditambahkan, dengan menambah pelibatan asset baik itu dari pihak Indonesia maupun Australia.  

Jenderal Andika lebih jauh berharap agar latihan antara TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut Australia di tahun mendatang harus lebih sulit atau lebih menantang dari tahun ini. Dengan demikian, kemampuan atau skil para prajurit yang ikut serta dalam latihan pendaratan Amfibi dua negara sahabat itu dapat meningkat dari tahun ke tahun.

Suriah Tak Aman, Militer Rusia Pindahkan Pasukan dan Peralatan Perang ke Libya

VIVA Militer: Panglima TNI Jenderal Andika saksikan Latma Pendaratan Ausindo

Photo :
  • Dispenal

Untuk diketahui, dalam Latma Ausindo kali ini, TNI Angkatan Laut mengerahkan KRI Banjarmasin-592, beserta 500 prajurit, termasuk Korps Marinir TNI AL, Kopaska, Taifib, Helikopter TNI AL, Tim Kesehatan, serta dukungan pesawat tempur F-16 milik TNI AU. 

Sedangkan militer Australia mengerahkan Kapal Perang HMAS Adelaide, Helikopter, LCC, Zodiac, Truk Logistik, serta ambulance, dengan pelibatan personel yang nyaris berimbang. 

Untuk diketahui pula, latihan ini merupakan bagian dari gelaran Indo-Pacific Endeavour (IPE), program latihan yang diselenggarakan oleh Royal Australian Navy bersama Angkatan Laut negara-negara di kawasan Indo-Pasifik yang salah satunya TNI Angkatan Laut.

Peranan TNI Angkatan Laut dalam pelaksanaan latihan ini adalah wujud implementasi dari komitmen KSAL Laksamana TNI Yudo Margono yang menegaskan bahwa, TNI Angkatan Laut selalu siap bekerjasama dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan Indo - Pasifik, baik dibidang operasi, latihan, hingga bidang pendidikan. 

“Stabilitas kawasan menjadi sebuah prioritas dengan mengedepankan diplomasi, sehingga kerjasama antar angkatan laut terus mengalami peningkatan untuk membangun stabilitas keamanan kawasan dan yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan regional," kata KSAL Laksamana TNI Yudo Margono dalam keterangan resmi yang diterima VIVA Militer, Minggu malam, 20 November 2022. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya