Bukan Omong Kosong, Inilah Gebrakan Besar Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gass Poll di Belantara Papua

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.
Sumber :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

VIVA – Penugasan prajurit-prajurit TNI, Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dalam satuan tugas organik ke zona merah kelompok teroris separatis bersenjata Papua di Kabupaten Intan Jaya, Papua, ternyata sebuah keputusan yang tepat.

Bagaimana tidak, belum genap dua bulan bertugas di Intan Jaya, para Ksatria Tengkorak yang dikomandani Letnan Kolonel Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila telah banyak membuat gebrakan-gebrakan besar untuk mengubah kehidupan masyarakat jadi lebih baik dari sebelumnya.

Hasil paling nyata dari kehadiran Pasukan Tengkorak di Intan Jaya terlihat jelas dengan berjalan sangat cepatnya program ketahanan pangan yang menjadi salah satu dari enam program unggulan teritorial TNI Angkatan Darat.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Saat pertama kali Pasukan Tengkorak menginjakkan kaki di Intan Jaya, mereka langsung tancap gass poll melaksanakan program tersebut. Lahan-lahan tidur diolah menjadi lumbung pangan.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima VIVA Militer dari Raja Aibon Kogila,  program ketahanan pangan yang awalnya difokuskan dalam bidang pengolahan lahan tidur, peternakan ikan dan peternakan ayam, saat ini sudah diperluas dengan kegiatan pengembangbiakan babi.

"Di saat pekerjaan di sektor timur, di Pos Koper belum selesai, Pos Bilogai yang berada di sektor barat enggak mau tinggal diam. Apalagi areal lahan tidur di sektor barat lebih luas. Bukan hanya jagung yang direncanakan ditanam di sektor barat," kata Raja Aibon.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Letkol Inf Ardiansyah bahkan sedang berupaya mendapatkan bibit alpukat, yang nantinya akan disemai di pos-pos untuk kemudian ditanam di lahan-lahan yang disiapkan, di samping untuk dibagikan dan ditanam di kebun-kebun masyarakat.

Sementara itu menurut Komandan Pos Koper, Letnan Satu Inf Abdul Basyir alias Bos Koper, dalam empat bulan ke depan hasil dari serangan cepat Pasukan Tengkorak di lahan-lahan tidur bakal mulai dapat dinikmati oleh masyarakat.

Latihan Perang Antara TNI AL dan Angkatan Laut Rusia di Perairan Indonesia Resmi Dimulai

"Dengan perawatan secara rutin, kami targetkan akhir bulan Februari nanti, lele dan jagung bisa kita panen. Kalau ayam dan babi, baru bisa terlihat hasilnya setelah 6 sampai 7 bulan ke depan. Kalau nanti bibit alpukat sudah ada, rencana kita semai di halaman depan dan bisa juga dibagi ke pos-pos lain," ujar Bos Koper.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak
Nama Muncul di SK Panglima, Jenderal Pasukan Rahasia Kostrad Intel Kakap TNI Akhiri Karier Militer

Di sektor barat, Lettu Inf Syaeful Harahap yang kebakaran jenggot dengan gebrakan pos-pos Tengkorak lain, seolah tidak mau kalah. Setiap hari, para Pasukan Tengkorak di Pos Bilogai yang telah menyelesaikan Posko Pelayanan Kesehatan, bekerja keras untuk membuat kebun yang lebih luas dari kebun di Pos Koper.
.
"Kami tidak mau kalah Komandan. Kalau pos lain bisa eksis, kami juga bisa. Komandan jangan kaget nanti lihat hasil kerja kami. Komandan jangan ke pos kami dulu sebelum kerjaan kami tuntas," kata Saeful kepada Raja Aibon Kogila.

Raja Aibon Kogila sendiri menargetkan, sebelum pergantian tahun, semua lahan yang telah disiapkan harus sudah tertanam, khususnya tanaman jangka pendek.

Kerahkan 50 Ribu Pasukan, Israel Tetap Gagal Rebut Satu Desa pun di Lebanon

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Selanjutnya, di tahun 2023, mulai bekerja bersama masyarakat untuk menyiapkan lahan sekaligus menanam di lahan mereka. Sedangkan penanaman pohon alpukat, direncanakan pada bulan Maret, setelah hasil penyemaian sudah besar dan siap tanam.

"Kami hanya berusaha berbuat baik, mulai dari memberikan contoh, memperlihatkan perkembangannya agar masyarakat yakin dengan apa yang kita perbuat. Tidak ada hal lebih yang kami lakukan. Semuanya normatif. Yang penting ada niat dan kemauan, semua pasti bisa kita kerjakan. Daripada kami dibilang omong kosong, lebih baik kami berbuat saja, biar masyarakat yang menilai, karena mereka yang melihat dan merasakan sendiri apa yang kami kerjaan dalam jangka waktu belum genap dua bulan bersama mereka," ucap Raja Aibon Kogila.

Seperti yang pernah dikabarkan sebelumnya, para prajurit Kostrad yang saat ini bertugas di Intan Jaya, mengawali program ini dengan membuat percontohan di lahan-lahan sekitar Posramil saja.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad di Intan Jaya.

Photo :
  • Yonif PR 305/Tengkorak

Pada tanggal 28 Oktober lalu, bertepatan dengan perayaan peringatan Hari Sumpah Pemuda, masyarakat yang hadir dari berbagai kampung diajak melihat percontohan yang telah dikerjakan dan disampaikan bahwa selanjutnya warga yang memiliki lahan akan dibantu menyiapkan lahan serta kebutuhan bibit yang akan ditanam.

Bapak Jan Sondegau, Kepala Desa Yokatapa yang siang hari kebetulan mampir di Pos Koper, kaget melihat perubahan yang dilakukan oleh para prajurit militer Ksatria Tengkorak.
.
"Baru sekarang saya lihat ada bapak TNI olah lahan. Itu babi juga sehat-sehat. Tempatnya juga bersih. Nanti Bapak saya kasi bibit pisang. Karena bapak baik, suka tanam," ucap Bapak Jan Sondegau, Kepala Desa Yokatapa saat keliling melihat kebun, kandang dan keramba ikan.

Baca: Gelombang Mutasi Besar Perwira Tinggi TNI, 19 Jenderal Tinggalkan Militer RI

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya